Dalam pidatonya Rahbar menekankan pentingnya penindakan terhadap para penguasa Rezim Zionis Israel dan mengkritik pemerintahan Obama yang dinilai mengekor kebijakan Bush di Timur Tengah dan dukungannya terhadap Zionis. Dalam hal ini BBC menyebutkan, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidatonya kemarin menilai dukungan penuh AS dan komitmennya untuk menjaga keamanan Israel sebagai bentuk pembelaan terhadap terorisme pemerintahan (state-terrorism) serta dukungan terhadap kezaliman dan kesewenang-wenangan. Bahkan Presiden terpilih AS, Barack Obama, yang gencar melontarkan ide perubahan dalam politiknya, terbukti tetap mendukung penuh Rezim Zionis Israel, sama seperti yang dilakukan pendahulunya, Bush.
Pernyataan Rahbar itu juga mendapat sorotan luas dari media massa Afrika dan Oceania. Dalam hal ini, kantor-kantor pemberintaan Aljazair, Tanzania, Tunisia, Zambia, Libya, Mesir, Nigeira, Mozambik, dan kantor berita Australia serta Selandia Baru, meliput secara mendetail pidato Rahbar pada konferensi yang berlangsung di Tehran itu. Jaringan pemberitaan CNN yang sebelumnya juga menurunkan laporan khusus mengenai sidang di Sharm Al-Sheikh, Mesir, pada konferensi di Tehran lebih memfokuskan pada pernyataan Rahbar. Associated Press dan sejumlah kantor pemberitaan Barat lainnya termasuk Fox News, juga memfokuskan pada kritikan Rahbar terhadap politik AS. Mereka berupaya mengesankan pernyataan Rahbar itu sebagai reaksi dari permintaan AS terhadap Rusia tentang masalah nuklir Tehran. Sejumlah media massa AS berupaya mengesankan bahwa permintaan Gedung Putih terhadap Kremlin adalah yang disebut AS sebagai upaya pencegahan produksi senjata destruksi massal oleh Iran. Namun permintaan tersebut tidak digubris oleh para pejabat Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar