Kantor Pemerintah Inggris 5 Maret kemarin mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Dalam pernyataan itu, Pemerintah Kerajaan Inggris menegaskan keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan organisasi perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Para pengamat Timur Tengah melihat perubahan sikap drastis Pemerintah Inggris sebagai langkah sangat aneh. Pasalnya, sejak 2005 lampau Inggris secara resmi memutuskan semua saluran komunikasi langsung maupun tak langsung dengan Hibullah. Bahkan, persis setahun lalu, Inggris memasukkan sayap militer Hizbullah, al-Muqawamah al-Islamiyyah, dalam daftar organisasi teroris dunia. Namun, tidak lebih dari setahun kemudian, tiba-tiba Inggris menyatakan keinginan rezmi pemerintah Inggris untuk menjalin hubungan langsung dengan Hizbullah.
Para pengamat Timur Tengah menyatakan bahwa perubahan sikap Inggris ini terjadi karena banyak faktor. Paling penting di antaranya adalah fakta kekuatan politik dan sosial Hizbullah di Lebanon. Survei-survei independen menujukkan bahwa koalisi oposisi yang dipimpin oleh Hizbullah dan Gerakan Patriotik Merdeka pimpinan Michel Aoun akan meraup kemenangan besar dalam pemilu legislatif medio bulan depan.
Siasat boikot Barat terhadap Hizbullah sejauh ini seringkali justru memakan tuannya. Dalam banyak kasus, boikot Barat ini makin memperkuat solidaritas internal Hizbullah dan membuat lawan-lawan politiknya terkena kutukan sebagai budak Barat atau bahkan pengkhianat bangsa Lebanon.
Dalam sebulan terakhir ini, kantor hubungan internasional Hizbullah sering menerima lawatan menteri-menteri luar negeri Eropa Barat. Terakhir adalah lawatan Menlu Prancis tiga pekan silam (lihat foto di atas).
Menanggapi keinginan resmi Pemerintah Kerajaan Inggris ini, ketua Kantor Hubungan Internasional Hizbullah, Nawaf al-Musawi, meminta Inggris tidak membuang-buang waktu dengan mengeluarkan pernyataan tapi langsung mengambil kebijakan praktis ke arah perbaikan hubungan. “Karena kami sudah terbiasa dengan segala perubahan sikap Barat terhadap kami. Jalan perbaikan hubungan tentu akan menguntungkan semua pihak,” tandasnya.
Britain’s government says it’s re-establishing contact with the Lebanese militant group Hezbollah.
Britain ceased contact with members of Hezbollah in 2005. The UK listed Hezbollah’s military wing as a proscribed terrorist organization last year.
But Britain’s Foreign Office said on today that it has reconsidered its position following political developments in Lebanon.
Britain’s ambassador attended a meeting in January in Beirut alongside a Hezbollah lawmaker, the ministry says.
The Foreign Office says it is seeking to build relations with other legislators attached to the group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar