Sebagaimana dituturkan oleh Wakil ICRC di Gaza, seorang gadis berumur 19 tahun bernama Misa Sammuni yang tinggal di az-Zaitun mengenai tragedi di sana mengatakan, tentara Israel setelah mengumpulkan puluhan orang penduduk daerah itu di sebuah rumah, mereka kemudian menghujani rumah itu dengan peluru. Akibat tembakan itu sedikitnya 30 orang gugur syahid dan puluhan lainnya cedera.
Seorang penduduk desa al-Maghrafah di selatan Gaza kepada koran Asharq Alawsat mengatakan, tentara Israel menyerang rumah-rumah rakyat di Gaza dan menahan penghuninya di rumah mereka sendiri tanpa diberi air dan makanan kemudian menjadikan rumah mereka sebagai tempat pengintaian. Warga Gaza ini mengatakan, tentara Israel memasuki rumahnya dan 33 orang anggota keluarganya yang kebanyakan berasal dari anak-anak dan wanita ditahan selama lima hari di ruangan sebesar 10 meter persegi tanpa diberi makan dan minum. Mereka kemudian naik ke ruangan atas dan menjadikannya sebagai tempat pengintaian.
Ahmad Abu Hadbah seorang penduduk di daerah al-Athathirah Gaza juga mengatakan, aku menyaksikan dengan mataku sendiri bagaimana tentara Israel setelah memberondong penduduk daerah al-Athathirah dengan senjata otomatis, jasad para korban dijadikan makanan anjing-anjing mereka. Seorang penduduk Gaza lainnya mengatakan, pasukan Israel setelah menyerbu rumah-rumah penduduk Gaza, mereka menghancurkan seluruh perkakas rumah dan mencuri harta apa saja yang ada.
Menyerbu rumah penduduk dan menjadikannya sebagai tempat pengintaian menjadi cara tentara Zionis Israel dalam menghadapi para pejuang Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar