Kamis, 28 Mei 2009

Biaya yang Harus Dibayar Amerika untuk Israel di Lebanon

Beirut, ibu kota Lebanon Jumat lalu (22/5) menyaksikan lawatan sehari Joseph Biden, Wakil Presiden Amerika (sang kuda troya lobi Zionis di pemerintahan Obama). Sebulan lalu, tepatnya tanggal 26 April Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah mengunjungi Beirut selama tiga jam. Kedua-duanya menyampaikan janji dan perhatian khusus pemerintah Obama untuk tidak mencampuri urusan Lebanon dengan mempengaruhi pemilu legislatif negara ini yang akan diselenggarakan tanggal 7 Juni nanti. Namun pernyataan yang disampaikan Biden dan Clinton menyingkap banyak kecenderungan intervensi Amerika dalam pemilu Lebanon ini.
Sejumlah Informasi
Wapres Biden Jumat sore tiba di Beirut. Pernyataan yang disampaikan di sana berkenaan dengan:
1. Penegasan konsekwensi Amerika untuk berusaha menciptakan perdamaian menyeluruh di Timur Tengah termasuk Lebanon.
2. Penegasan konsekwensi Amerika untuk mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Lebanon.
3. Meminta rakyat Lebanon untuk tidak mendukung front yang menentang perdamaian di Timur Tengah.

Menurut informasi yang ada, Biden melakukan sejumlah pertemuan sebagaimana disebutkan di bawah ini:

1. Pertemuan Resmi
• Pertemuan dengan Michel Sleiman, Presiden Lebanon, Perdana Menteri Fouad Siniora, Ketua Parlemen Nabih Berri dan Menteri Pertahanan Elias Murr.
2. Pertemuan Tidak Resmi
• Biden bertemu dengan Saad Hariri, pemimpin Partai Al-Mustaqbal dan sebagian pemimpin kelompok 14 Maret pro-Amerika.

Perlu dicermati bahwa selama 26 tahun lalu Joseph Biden adalah pejabat paling senior yang melawat Lebanon. Masalah ini tentu menegaskan kenyataan yang sebenarnya pentingnya transformasi Lebanon bagi Amerika.

Sekilas Tentang Agenda Biden di Lebanon
Joseph Biden melawat Lebanon setelah sebelum ini mengunjungi kawasan Balkan. Informasi yang ada menunjukkan Wapres AS ini tengah berusaha mengambil langkah bertahan demi meraih tujuan-tujuan berikut:

1. Mendukung sekutu Amerika di Balkan, khususnya Kosovi dan menyakinkan mereka bahwa Washington masih tetap bersama mereka dan teguh mendukung kemerdekaannya.
2. Dukungan Amerika terhadap sekutunya di Lebanon, khususnya kelompok 14 Maret pro-Amerika, sekaligus menyatakan bahwa Washington masih tetap bersama mereka.

Tujuan Tersembunyi Lawatan ini:
1. Ancaman Washington terhadap Lebanon bila kelompok 8 Maret memenangkan pemilu.
2. Penegasan kembali Washington akan tetap bersama kelompok 14 Maret bila kelompok ini dapat memenangkan pemilu legislatif.
3. Mencitrakan kelompok 8 Maret sebagai anti perdamaian Timur Tengah.

Selain itu Biden yang merupakan anasir ekstrim di pemerintahan Obama dari kubu Demokrat adalah tokoh yang sangat mendukung politik unilaterisme Amerika . Sebagai contoh, Biden adalah tokoh yang berkali-kali mengusulkan kepada Kongres agar mendorong pemerintah Bush membagi Irak menjadi tiga negara.

Tel Aviv dan Problem Manajemen Konflik Lebanon Lewat Amerika
Amerika sejatinya tidak memiliki kepentingan di Lebanon, karena kepentingannya lebih banyak dijamin di daerah Teluk Persia dan Arab Saudi. Saat ini bagi Amerika yang terpenting adalah kepentingan rezim Zionis Israel. Israel sangat berkepentingan di Lebanon guna memanfaatkan kemampuan pemerintah Lebanon untuk mengelola konflik Israel-Suriah, Israel-Palestina dan juga Israel-Iran.

Masalah ini dapat dijelaskan dengan gamblang saat Presiden rezim Zionis Israel dan Perdana Menteri rezim ini tidak mampu secara langsung mempengaruhi opini publik Lebanon atau mengeluarkan pernyataan demi mempengaruhi hasil pemilu Lebanon. Karena Israel tahu betul apa reaksi yang bakal muncul dari opini publik Lebanon menghadapi pernyataan yang demikian.

Dengan dasar ini, kehadiran Wapres Biden di Lebanon dapat digambarkan seperti demikian, Joseph Biden melawat Lebanon sebagai perwakilan rezim Zionis Israel dan dengan menggunakan politik Stick and Carrot Amerika diharapkan mampu menarik ulur rakyat Lebanon untuk memilih para pendukung kelompok 14 Maret.

Dengan penjelasan yang lebih mudah, Joseph Biden di Beirut menyatakan bahwa Washington akan memanfaatkan iming-iming bantuan keuangan guna menekan Lebanon, bila rakyat Lebanon dalam pemilu legislatif ingin menjatuhkan kelompok 14 Maret.

Mengenai bantuan keuangan Amerika banyak laporan yang menegaskan bahwa Washington sebelum ini sebesar 400 juta dolar bukan untuk mendukung ekonomi Amerika, tapi untuk mendukung kemampuan militer negara ini. Berdasarkan laporan intelejen, bagian terkecil dari dana tersebut berupa penyerahan alat-alat perang dan bagian terbesarnya dikhususkan untuk membiayai pendidikan pasukan Lebanon di bawah pengawasan Amerika.

Pemilu Lebanon dan Pemain Ketiga
Hasil polling terakhir secara transparan menunjukkan kemenangan kelompok 8 Maret dalam meraih mayoritas kursi di parlemen. Di sisi lain, sekalipun para pemimpin kelompok 14 Maret punya bukti-bukti bakal kekalah dalam pemilu mendatang, namun pemain ketiga, pihak-pihak asing, utamanya sekutu kelompok 14 Maret di Timur Tengah dan internasional semakin meningkatkan aktivitasnya agar para pemimpin kelompok ini terdorong untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

Informasi yang ada menegaskan bahwa penyandang dana punya peran sangat urgen dalam pemilu akan datang. Diperkirakan bahwa dana yang sampai ke para pemimpin 14 Maret tampaknya tidak dimanfaatkan untuk anggaran tim sukses pemilu mereka. Dengan kata lain, para pemimpin kelompok 14 Maret tidak akan melakukan janjinya kepada negara-negara donor untuk memanfaatkan demi kampanye mereka. Karena mereka tahu sudah pasti bakal kalah dalam pemilu akan datang. Oleh karenanya mereka tengah menyimpan banjir bantuan dana ini untuk periode pasca pemilu. Khususnya para pemimpin kelompok 14 Maret yang tahu betul bahwa negara-negara donor tidak akan tampak dermawan lagi setelah mengetahui kekalahan mereka.

Besarnya yang dana yang mengalir ke kelompok 14 Maret ini tidak terkira besarnya, sampai-sampai New York Times menyebut pemilu Lebanon sebagai pemilu dengan dana paling besar di dunia. New York Times menulis, Arab Saudi mengucurkan dana gila-gilaan untuk mendukung kelompok penentang Hizbullah dalam pemilu legislatif Lebanon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar