Rabu, 27 Mei 2009

Klaim Bohong Der Spiegel Menuai Kecaman Dunia Internasional



Spiegel
Spiegel Online
laporan bohong majalah Jerman Der Spiegel Sabtu [23/05/09] yang menyebut Gerakan Muqawamah Hizbullah Lebanon berada bi balik teror mantan Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri mendapat reaksi dari dunia Internasional. Para tokoh, ketua partai dan kelompok-kelompok Lebanon dan kalangan hukum negara lebanon mengecam laporan Der Spiegel.
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menyebut laporan infaktual Spiegel terhadap Hizbullah Lebanon sejatinya upaya baru untuk menciptakan perselisihan di Lebanon yang tengah berada di ambang pemilihan umum legislatif. Padahal Pengadilan Internasional khusus kasus Rafiq Hariri sendiri membantah laporan bohong Spiegel terhadap Hizbullah Lebanon.

Jurubicara resmi Pengadilan Internasional Khusus kasus Rafiq Hariri, Radia Ashori terkait masalah ini mengatakan, "laporan infaktual majalah Der Spiegel tidak benar dan sumber informasi mereka juga tidak jelas." Kantor Daniel Belmar, Jaksa Pengadilan Internasional Khusus Lebanon juga tidak tinggal diam dan mengeluarkan sebuah statemen yang isinya membantah berita yang dipublikasikan Der Spiegel yang menyebut bahwa Komite Internasional Investigasi tidak akan pernah mengikutkan media internasional dalam proses investigasinya.

Sementara itu, Ketua Partai Sosialis Progresif (PSP) Lebanon, Walid Jumblatt mengatakan bahwa Rezim Zionis Israel berada di balik pemberitaan Der Spiegel.

Walid Jumblatt dalam siaran pressnya mengatakan, "Skenario majalah Spiegel punya tujuan untuk menutupi terungkapnya jaringan siponase rezim ini di Lebanon dan tertangkapnya 40 orang dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata di Lebanon untuk Israel."

Data-data menunjukkan bahwa majalah Der Spiegel punya hubungan dengan lobi-lobi Zionis di Jerman.

Masih terkait masalah ini, Wakil Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Syeikh Naim Qasim dalam mereaksi laporan infaktual Der Spiegel menyatakan bahwa setelah penyelenggaraan pemilu legislatif tanggal 7 Juni, Lebanon bakal memiliki posisi yang diperhitungkan dunia internasional dan tidak akan menerima lagi penguasaan Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar