Jumat, 31 Juli 2009

Serangan Israel ke Gaza Merupakan Kewajiban

Kementerian Luar Negeri Israel merilis laporan pembelaan atas serangan tiga pekan Israel ke Gaza awal tahun ini. Dalam laporan itu dinyatakan, operasi militer ke Gaza merupakan kewajiban.

Laporan setebal 163 halaman yang dirilis Kamis kemarin, dan dikutip surat kabar Israel Haaretz itu menyebutkan, Israel memiliki "dua hak, yaitu melakukan aksi militer ke Gaza dan memblokade pebatasan" sebagai reaksi atas serangan roket Hamas.

Laporan bertajuk 'The Operation in Gaza -Factual and Legal Aspects,' itu Israel juga mengakui untuk pertama kalinya menggunakan amunisi bom fosfor putih selama serangan itu.

Namun Tel Aviv membantah jika terkandung bahan kimia mematikan dalam fosfor putih yang mereka gunakan. Bantahan itu bertentangan dengan temuan para ahli, termasuk kalangan medis dan organisasi hak asasi manusia internasional yang jelas-jelas terdapat tanda bekas bahan kimia dalam bom fosfor putih itu.

Masih dinyatakan dalam laporan itu, Israel melakukan penyelidikan terhadap 100 laporan pelanggaran perang, termasuk 13 penyelidikan kejahatan yang sudah diajukan PBB dan kelompok hak asasi manusia.

Seperti diberitakan Press TV, Jumat (31/7/2009), laporan itu rencananya akan dirilis PBB dalam waktu dekat.

Serangan Israel itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan melukai 5.450 orang lainnya. Sebagian besar korban adalah rakyat sipil.[islammuhammadi/mt/press/oke]

Kamis, 16 Juli 2009

UNIFIL Bongkar Pos Spionase Israel di Libanon


Tentara Libanon meminta UNIFIL untuk membongkar sebuah pos spionase Israel di dekat perbatasan wilayah yang diduduki, juru bicara tentara mengatakan.
IDF




Pos spy yang didirikan oleh tentara Israel di dekat Karf Shuba, sebuah desa di luar garis batas desa Ghajar.

Wakil juru bicara UNIFIL (United Nations Interim Forces di Libanon Selatan) Andrea Tenenti mengatakan bahwa di daerah dimana pos itu didirikan "tidak di bawah mandat kami," AFP melaporkan pada hari Selasa. "Tapi kami berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan kedua belah pihak , "tambahnya.

Laporan tidak mengatakan kapan pos spionase itu didirikan.

PBB telah membagi perbatasan antara kedua negara setelah pasukan Israel terpaksa menarik diri dari Libanon selatan pada tahun 2000, mengakhir 22 tahun penjajahan.

Wakil PBB ke Libanon Michael Williams mengatakan pekan lalu bahwa ia berharap untuk melihat penarikan Israel sepenuhnya dari bagian utara Ghajar, terutama yang dihuni oleh orang Suriah Alawites.

Pasukan UNIFIL telah diturunkan di Libanon selatan pada tahun 2006 di bawah Resolusi Dewan Keamanan 1701, akhirdari 33-hari invasi Israel di Libanon, yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 warga sipil Libanon. [IslamTimes/R]

Serdadu Israel ngaku genosida Gaza Palestina

Pengakuan: Operasi Cast Lead Israel adalah Genosida
Yerusalem -BREAKING THE SILENCE: Sekitar 30 tentara Israeli bersaksi tentang pengalamannya dalam operasi militer Cast Lead Israel di Gaza: "Anda merasa seperti kanak-kanak melihat semut dengan kaca pembesar, kemudian membakarnya."
Target Sipil Israel


54 saksi yang melawan tentara Israel yang ikut dalam Operasi Cast Lead mengungkapkan kesenjangan laporan yang diberikan oleh tentara sehubungan dengan peristiwa Januari tersebut ; mereka diperintahkan untuk menghancurkan rumah; pembakaran phosphorous kearah penduduk di daerah-daerah dan mendorong untuk membidikan kesasaran manapun.

Setengah tahun setelah Operasi Cast Lead, organisasi "Breaking the Silence" adalah merilis buku buklet baru ini (Wed. 7 / 15) yang mengungkap pengakuan sejumlah saksi prajurit yang ikut dalam operasi. Saksi yang signifikan menampakkan kesenjangan antara pendapat resmi dari militer Israel dan kegiatan di lapangan.

Di antara 54 pengakuan yang menyatakan telah "mengakui praktik," pemusnahan ratusan rumah, masjid dan sasaran non militer, bahkan menembakkan gas phosphorous ke arah penduduk setempat, membunuh korban tidak berdosa dengan senjata ringan, maka kerusakan harta benda pribadi, dan lebih dari semua, adanya perintah struktur untuk menyiksa prajurit yang sudah tidak berdaya dengan bertindak tanpa moral. Buku kecil ini juga berisikan pengakuan sekitar 30 saksi dari tentara cadangan reguler dari berbagai unit. Saksi menunjukkan bahwa tentara itu tidak diberikan arahan yang jelas tentang tujuan operasi itu dan, sebagaimana salah satu prajurit mengakui, "tidak ada yang mengungkapkan persoalan warga sipil yang tidak bersalah."

Banyak prajurit mengatakan bahwa mereka berjuang tanpa melihat "musuh didepan mata mereka." "Anda merasa seperti anak kecil yang melihat semut dengan kaca pembesar, dan membakar mereka," salah satu prajurit bersaksi bahwa "anak berumur 20 tahun seharusnya tidak melakukan hal-hal semacam ini pada orang lain."

"Kesaksian membuktikan bahwa cara perang itu dilakukan karena sistem setempat dan bukan dari individu prajurit," kata Mikhael Mankin dari "Breaking the Silence."
Diantara kesaksian dari mereka yang ikut dalam operasi:
"Lebih baik menembak orang tak berdosa ketimbang ragu bahwa sasaran adalah musuh," kata seorang tentara yang tidak disebutkan identitasnya merujuk pernyataan atasannya yang selalu mengingatkan hal itu kepada bawahannya.

"Jika Kalian tidak yakin, bunuhlah. Menembak adalah aktivitas kita. Kita masuk ke sini (Gaza) dan membom merupakan kegemaran kita," kata seorang tentara lain yang menirukan pernyataan komandannya.

Dalam laporan setebal 112 halaman, Breaking the Silence juga menyebutkan sebuah tragedi pembantaian yang disebutnya sebagai "cara tetangga". Tentara Israel menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup dengan masuk lebih dulu ke sebuah bangunan yang diduga terdapat pejuang Gaza.

Serangan yang berlangsung selama tiga pekan lebih itu menewaskan 1.450 orang. Sebanyak 900 di antaranya merupakan warga sipil. [IslamTimes/R]

Rezim Mahmoud Abbas Tutup Kantor Aljazeera


974p

Otoritas Palestina di Tepi Barat di bawah Mahmoud Abbas sekali menunjukkan sikap tidak terpuji. Pemerintahan buatan Israel ini menutup kantor televisi Aljazeera dengan alasan peliputannya merugikan keamanan dan kepentingan nasional.

Beberapa hari belakangan ini televisi satelit terbesar di Timur Tengah yang bermarkas di Doha Qatar ini melakukan investigasi isu seputar dugaan pembunuhan terhadap Yaser Arafat, Pemimpin Palestina.

Dugaan adanya konspirasi pembunuhan pendiri PLO tersebut dilontarkan oleh salah satu tokoh senior Palestina dan Ketua Biro Politik PLO, Farouk Qaddumi dalam wawancaranya dengan televisi Aljazeera. Salah satu nama yang dikaitkan dengan konspirasi ini adalah Fath Mohammad Dahlan, tokoh moderat Palestina binaan Amerika dan Israel yang juga salah satu orang terdekat Mahmoud Abbas.

Di Gaza, Perdana Menteri terpilih Palestina, Islamil Haniyah, mengecam Pemerintah Mahmoud Abbas atas penutupan kantor Aljazeera seraya menganggapnya sebagai bukti kekerdilannya di hadapan Israel.

Sementara itu faksi Fatah menyesalkan keputusan Pemerintahan Abbas tersebut dan menganggapnya sebagai sikap yang tidak mewakili Fatah sebagai organisasi.

Selasa, 14 Juli 2009

WE WILL NOT GO DOWN

(Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)

Copyright 2009

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight!
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down In Gaza tonight

Terjemahan:

Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati

Mereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar

Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal

Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Mesir Kembali Tolak Bantuan Kemanusiaan Gaza

Dajjal Mubarak
Hosni Mubarak: Antek Israel
Pihak berwenang Mesir menolak mengizinkan masuk para aktivis "Viva Palestina" yang mencoba membawa masuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan melintasi Semenanjung Sinai. Konvoi bantuan terbesar yang pernah ada dari para aktivis AS untuk membantu rakyat Gaza itu telah dihentikan di Kanal Suez pada Sabtu (11 Juli 2009) dalam perjalanan ke Al Arish, dimana sisa dari kelompok ini dan perlengkapan lainnya akan bergabung dengan mereka sebelum menuju perbatasan ke Gaza.
Para aktivis ini merupakan bagian dari konvoi sedikitnya 200 orang - semuanya orang AS, termasuk Charles Barron, anggota dewan kota New York City -- yang berencana berada di Gaza hingga 13 Juli.

Mantan anggota Kongres AS asal Georgia, Cynthia McKinney, yang ditangkap oleh pasukan Israel sebelumnya pada bulan ini ketika sedang menuju Gaza untuk misi kemanusiaan, juga akan bergabung dengan konvoi ini.

Aktivis "Viva Palestina" mengatakan meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan, para petugas perbatasan Mesir tidak mengizinkan konvoi medis ini untuk melintas dan bahkan mereka mengancam akan menangkap para aktivis....

"Kami bertekad untuk masuk ke Gaza, dan tidak peduli apa yang akan terjadi...kami telah mencapai keberhasilan dalam gerakan untuk mendukung rakyat Palestina. Konvoi ini akan terus berlanjut, dan kami tidak akan membiarkan siapa pun untuk menghentikan kami," kata Barron....

Minggu, 05 Juli 2009

Pengakuan Terakhir Saddam


Saddam

Dalam catatan-catatan interogasi agen-agen FBI dengan mantan penguasa Irak Saddam Husein, ada sejumlah informasi yang menarik untuk kita simak.

Menurut catatan itu, Saddam tak pernah meninggalkan Baghdad setelah invasi AS tahun 2003. Dia baru melarikan diri setelah ibukota itu nyaris jatuh ke tangan AS. Beberapa bulan kemudian, Saddam ditemukan bersembunyi di comberan dalam sebuah perkebunan. Menurut pengakuannnya sendiri, di tempat yg sama itulah dia bersembunyi setelah gagal membunuh PM Irak Abdul Karim Qasim tahun 1959.

Dokumen interogasi itu juga mempertegas sejumlah laporan sebelumnya bahwa Saddam secara sengaja membuat dunia percaya bahwa dia memiliki senjata pemusnah massal (WMD) yang lantas menjadi dalih utama AS menyerang Irak. Alasannya, Saddam takut terlihat lemah di hadapan Iran dan komunitas Syiah di Irak.

Saddam menolak tuduhan bahwa dia menggunakan sosok yang serupa dengannya untuk menghindar dari deteksi musuh. Alih2, dia mengindari pantauan musuh dengan meninggalkan penggunaan telepon kecuali dua kali selama lebih dari satu dekade dan selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dia tak pernah tidur di satu tempat selama dua malam berturut2. Untuk menyampaikan pesan2nya, dia selalu memakai kurir atau bertatap muka secara langsung.

Dalam interogasi itu, Saddam juga menyangkal bahwa Osama bin Laden sebagai seorang “pejuang”.

Pragmatisme Hamas dalam Persepsi Konflik dengan Israel


[ 01/07/2009 - 07:39 ]

Ali Badwan

El-Hayat Londong

Pidato Kepala Biro politik Hamas, Khalid Mishal beberapa saat lalu menjelang dialog Palestina putaran ketujuh antara Hamas dan Fatah di Kairo sehingga mengundang sejumlah besar tema. Pada saat yang sama, pidato itu mengisyaratkan pragmatisme cukup tinggi yang sudah mulai ada sejak lama dalam mufradat politik gerakan Hamas.

Jika diperhatikan pidato Khalid Mishal yang menyampaikan empat pesan dalam pidatonya di Damaskus dan menjawabnya dengan sekali jawab memunculkan sejumlah pertanyaan yang mengundang kontroversi di Palestina dan bahkan Arab. Apa lantas yang baru dalam pidato Mishal?

Yang baru dalam pidato Mishal adalah pesan pertamanya kepad Amerika Serikat dan Eropa (barat). Isinya tentang pandangan politik Hamas terhadap sejumlah peristiwa di kawasan pasca pidato Obama. Mishal menegaskan bahwa gerakannya menengarai adanya perubahan yang perlu disambut baik dalam cara yang ditempuh Amerika terhadap kawasan Timur Tengah dan dunia Islam. Namun ia meminta agar ada perubahan ril di lapangan dan bukan hanya sihir pidato yang hanya sementara. Perubahan sikap Amerika itu juga diisyaratkan pada pertemuan sejumlah petinggi Hamas dengan mantan presiden Amerika Jimmy Carter.

Sehingga Khalid Mishal atas nama Hamas mengulurkan tangan kepada presiden Obama untuk dialog serius Hamas – Amerika. Hamas juga menyatakan siap dengan solusi berdirinya Negara Palestina dengan berdaulat penuh di atas wilayah jajahan tahun 1967 dengan mengambalikan hak pengungsi untuk kembali ke tanah air mereka. Ini adalah menunjukkan fleksibelitas sikap Hamas dan pragmatism yang tinggi yang mulai membedakan sikap politik harian Hamas.

Pesan kedua, disampaikan Mishal kepada Negara-negara resmi Arab, jarang terjadi Hamas menyampaikan ini secara resmi dan terbuka, bahwa pihaknya tidak rela dengan sikap-sikap Arab dalam perundingannya dengan Israel yang sekarang ini berjalan. Hamas meminta agar Arab memiliki sikap strategi yang baru. Pesan ketiga, soal pidato Netanyahu yang mempertahankan prinsip-prinsip zionisme Israel dengan logat sangat congkak, Mishal kembali membuang jauh-jauh riwayat Netanyahu dan mempertahankan masalah-masalah inti nasionalisme Palestina, terutama hak kembali.

Pesan keempat soal keberhasilan dialog Palestina, Mishal menegaskan bahwa untuk mewujudkan hal ini, harus diselesaikan secara runut tiga hal. Pertama masalah penahanan politik, kedua, membebaskan dialog Palestina dari komitmen dengan Israel dan intervensi asing, ketiga, solusi menyepakati satu paket dan solusi parsial.

Dengan demikian, salah orang meyakni bahwa Hamas berjalan menuju perputaran dramastis dalam program, sikap, dan orientasinya. Perubahan yang dibutuhkan dalam melihat sistem politik membutuhkan proses pematangan, bukan hanya didasarkan kepada analisis teori semata, namun membutuhkan analisis eksperimen.

Hamas memiliki pengalaman politik Islam di Palestina dimana ia diembargo oleh Washington ketika membentuk pemerintahan koalisi nasional dan pengalaman-pengalamannya hingga sekarang.

Jumat, 03 Juli 2009

Saad Hariri, Pebisnis yang Menjadi Perdana Menteri Lebanon

Saad Hariri
Pebisnis yang menjadi PM
Sebelum tampil di pentas politik Lebanon, Saad Hariri anak pertama dari dari istri pertama Rafiq Hariri, lebih dulu dikenal sebagai pebisnis andal di Arab Saudi. Pria berusia 39 tahun yang lahir dan besar di Riyadh, Arab Saudi, itu tercatat sebagai chairman Komite Eksekutif Oger Telecom, raksasa telekomunikasi di Timur Tengah dan Afrika. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai chairman Omnia Holdings serta anggota dewan direksi Oger International Entreprise de Travaux Internationaux.
Rafiq Hariri, sang ayah yang meninggal dunia dalam teror bom pada 14 Februari 2005 lalu menjadi titik balik kancah politik Saad.

Sarjana bisnis jebolan internasional Georgetown University, Amerika Serikat, tersebut mulai serius berkecimpung di dunia politik. Dia lantas meneruskan perjuangan politik Rafiq.

Puncak perjuangan Saad tercapai pada pemilu parlemen Lebanon 28 Juni lalu. Partainya, Gerakan Masa Depan dan Aliansi 14 Maret, yang mendapatkan sokongan dana dari Saudi Arabia dan Amerika Serikat meraih kursi terbanyak atas kubu 8 Maret.

Setelah ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon menggantikan Fouad Siniora, Saad yang beristri asal syiria itu mulai mengadakan konsolidasi politik.

Sebagai kepala pemerintahan, dia bakal menghadapi banyak tantangan. Terutama, perpecahan dalam negeri yang berpotensi mengguncang kepemimpinannya. Untuk menjaga stabilitas pemerintahan, Saad dilaporkan bakal menghadiahkan beberapa kursi di parlemen untuk kubu Suleiman dari kubu Kristen Maronit.

Di awal karir politiknya, Saad memang kurang begitu dikenal. Dia lebih dikenal sebagai jutawan dengan gaya hidup mewah dan foya-foya. Banyak orang menilai karena jejak sang ayahlah Saad sukses meretas karir politiknya.

Menjelang deklarasinya sebagai PM, Saad menemui Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, rivalnya dalam pemilu parlemen. Pasca pertemuan tertutup selama empat jam itu, keduanya sepakat membentuk pemerintahan bersama. Selain bertemu dengan Sayid Hasan Nasrallah, Saad juga bertemu dengan puncuk pimpinan partai-partai berkuasa di Lebanon.

Sebagai Perdana Mentri, tantangan terbesar Saad adalah bagaimana pemerintahannya bisa memotong campur tangan Israel, Amerika Serikat dan Saudi Arabia dalam urusan kebijakan dalam dan luar negeri Lebanon.

Saad Hariri pebisnis yang mempunyai dua warga negara, Lebanon dan Perancis ini akan diuji kemampuannya sebagai Perdana Mentri.

Israel Tahan 21 Aktivis Kemanusiaan untuk Gaza

Anak-anak Palestina
Anak-anak Palestina
Tindakan biadap Israel tak pernah reda, senapan pembunuh mereka tidak hanya dimuntahkan kepada warga sipil tak berdosa Palestina, namuan kepada aktivis kemanusiaan pun tidak luput dari kegaragannya. Baru-baru ini Israel kembali menahan kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Palestina. Tidak hanya barangnya yang disita, juga sebanyak 21 aktivis kemanusiaan ikut ditahan.
Press TV, hari ini, Rabu (1/7/2009) merilis, kapal "Spirit of Humanity" mengangkut aktivis kemanusiaan dari 11 negara ditahan dan menagkap semua aktifis kemenusiaan.

Sebelumnya kapal perang Israel mengancam akan menembak kapal. Namun pimpinan aktivis yang tergabung dalam nama Free Gaza Movement, Huwaida Arraf, menjelaskan bahwa kapal kecil mereka tidak mengancam Israel.

Kepada militer Israel, Arraf mengatakan kapalnya hanya membawa perlengkapan medis dan mainan untuk anak-anak. "Kapal kami juga sudah bebas dari pemeriksaan keamanan oleh otoritas pelabuhan Cyprus," tegasnya seperti yang dikutip oleh Press TV.

Senin, 29 Juni 2009

Hamas… Orsinilitas Tarbiyah, Realitas Pergerakan




Abu Mu’tasim


Jika diamati, dalam mentarbiyah kader dan anggotanya, membentuk kepribadiannya, dalam berorganisasi dan pola piker, laki-laki dan perempuan, gerakan Hamas berusaha mendidik generasi Qurani dan Nabawi yang unik. Mereka disiapkan untuk menjadi elemen dasar yang orsinil dalam bangunan proyeksi kemenangan mendatang bagi Islam agung dengan izin Allah.

Setelah perjalanan panjang tarbiyah, dakwah, pembangunan, organisasi, dan jihad, Hamas hari ini memiliki poin tarbiyah bermuatan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dikelola dalam mendidik dan membina kader-kadernya. Hal itu menciptakan gelombang generasi yang kuat yang mampu membangun organisasi yang kuat dan solid berdasarkan kecintaan, persaudaraan, orsinilitas, jauh dari spontanitas dan hal yang tanpa perasaan.

Hamas berusaha membentuk dan memformulasi masyarakat Muslim yang bisa menjaga harga diri (iffah), bersih, dan peka dari praktik manipulasi dan mudah hanyut, membentengi diri sikap koalisi dengan musuh atau menjadi agensi mereka dan tindakan moral rendahan, imun terhadap upaya penumpulan perasaan dan kepekaan terhadap rasa tanggung jawab terhadap masalah nasional kebangsaan, rakyat dan masalanya.

Pelurusan orientasi kepada Allah, mengikhlaskan niat, amal, menyempurnakan tajarrud, loyalitas yang baik, pemahaman, kecintaan berkorban, berjuang, jihad, membebaskan diri dari balasan dunia adalah sederatan factor utama yang ditanamkan secara kuat oleh Hamas dalam model dakwahnya melalui pangkuan tarbiyah. Hamas menyadari sejak awal dibentuk tentang urgensi keikhalasan dalam berorientasi kepada Allah. Ia dijadikan manzilah ula (prioritas utama) dalam tarbiyah. Apalagi ia menjadi rukun dasar dari 10 rukun baiat yang ditentukan oleh Imam Hasan Al-Banna – rahimahullah –soal persepsinya tentang kepribadian muslim aktifis menuju islamisasi masyarakat dan membebaskan mereka dari penghambaan sistem, konsep, dan berhala lain menuju penghambaan Allah Rabbul ‘alamain.

Konsentrasi pembinaah dakwah Hamas adalah pemenuhan (respon) fitrah terhadap panggilan Allah; dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105)

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Ali Imran: 19)

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5) ; sebagai wujud pemahaman dari sabda Rasulullah, “Aku tinggalkan kepada kalian, jika kalian berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan tersesat; yakni kitab Allah dan Sunnahku,” ;sebagai realisasi dari ucapan Umar Al-Faruq bin Al-Khattab, “Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam, jika kita mencari izzah (kemuliaan dan harga diri) selainnya maka Allah akan menghinakan kami,” ; sebagai upaya mencari kehormatan melalui beruswah dengan kehidupan sahabat Rasulullah yang bernaung dibawah cahaya kenabian dan lulus dari madrasah Rasulullah saw. Merekalah generasi pertama yang membangun berdirinya Negara Islam pertama di Madinah Al-Munawwarah.

Ketika fajar terbitnya, Hamas telah mempelajari realitas dan watak-watak fase yang akan dilaluinya. Ia kemudian meletakkan manhaj yang diserap dari kitab Allah dan Sunnah Nabinya serta buku-buku keimaman yang dipenuhi dengan eksperimen ulama salaf. Hamas maju dengan percaya diri berusaha menanamkan Islam dalam sanubari kadernya semampu yang ia bisa dan selagi ada jalan. Maka Hamas memperoleh massa di kalangan kaum muda kualitas dan kuantitasnya sebagai mukmin yang percaya dan yakin akan kebenaran manhaj dan realitas pergerakan.

Warisan keimanan, pemikiran jernih bersinar, ilmu syar’i, keunikan dalam tarbiyah dai berdasarkan Al-Quran, Sunnah, hadits, syariat, ilmu-ilmu modern, ragam kerja kelembagaan, semuanya mampu menarik simpati pemuda kepada Hamas yang bukan hanya menghafal Al-Quran, hadits, shalat malam, puasa di siang hari, bukan hanya itu, namun Hamas memiliki potensi manusia (SDM) beragam, kader yang Ilmu pengetahuan berbeda-beda dalam ilmu, social, politik, budaya dan militer. Sehingga mampu berada di depan dan mampu memberikan sumbangsih keterbukaan politik yang lentur dan didasarkan pada batasan-batasan syariat dan agama.

Sesungguhnya tarbiyah Hamas berawal dari masjid karena ia ingin mereformasi kehidupan Palestina dengan cara yang benar. Hamas membangun pondasinya di samping mihrab dan mengajarkan anak-anaknya memahami fiqih realitas dan fiqih amal di atas sajadah shalat.

Harus kami ingatkan di sini, bahwa tarbiyah Hamas sama sekali tidak memaksa, mengisi otak setelah brand washing. Namun Hamas melakukan pencerahan, mengarahkan, memberikan pendapat dan pemikiran, diskusi, memberikan alasan dan hujjah, meyakinkan, dengan dibarengi eksperimen dan penerapan. Hamas maju tidak dengan menerka-nerka namun dengan rencana dan studi yang matang yang diracik oleh ulama-ulama pendiri gerakan ini berdasarkan kepada esensi agama, ilmu dan pengalaman generasi terdahulu dan sekarang.

Terbiyah Hamas didasarkan kepada penghormatan orang lain meski berbeda pendapat. Ia menghormati HAM sebab tarbiyahnya tidak otoriter, namun menyentuh kalbu dan perasaan. Ia mengusai perasan mereka kemudian mereka mengimani pemikiran Hamas dan menerapkan intruksinya. Hamas adalah gerakan amali yang menerima sejumlah besar massa kemudian disaring namun tetap bisa merawat yang belum tersaring. Hamas memasuki semua lini, sekolah, perguruan tinggi, lembaga social, lembaga asosiasi. Kadernya hidup di desa, kamp pengungsi dan kota-kota. Hamas memanfaatkan bulletin, buku, kaset, CD, Koran, radio, TV, internet. Menggunakan forum diskusi, ceramah, pameran sebab Hamas sadar media adalah senjata darurat dalam menyampaikan gagasan.

Tarbiyah Hamas memberikan kebebasan bergerak, berinovasi, dan berkreasi dengan tetap komitmen dan disiplin terhadap prinsip.

Tarbiyah Hamas menjaga keseimbangan dan konperhensif serta memperdalam spesialis. Hamas tidak mengalahkan politik atas ibadah, tidak mengalah pemerintahan atas perlawanan. Hamas mengkompromikan kerja social, politik, agama dan perlawanan sampai pada urusan olah raga dan seni.

Tarbiyah Hamas didasarkan kepada kejujuran, loyalitas, kesetiaan kepada baiat dengan pemahaman dan keyakinan tidak ada taklid buta atau menghilangkah kepribadian. Namun menyeimbangkan antara jundiyah (kader) dan qiyadah (pimpinan). Hamas tenang tapi kadang bergelora menantang dengan tetap terukur. Pengalaman mengajarkan kepada Hamas untuk menahan emosi, sehingga tidak ngawur dan terburu-buru.

Di tengah ujian berat, tekanan dalam dan luar negeri, Hamas hari ini masuk tetap konsisten dengan slogan “tidak ada solusi kecuali Islam”.

Obama nato= no action talk only = ngomong doang

Kontrovesi Politik dan Ideologi dalam Pidato Obama


Husam Dujani

Barack Husain Obama Presiden Amerika Serikat memulai lawatan kunjungannya Timtengnya di Turki, Negara Islam terbesar. Ia mengunjungi mesium Aya Sofia dan Masjid Biru di Istambul. Saat itu ia mendeklrasikan bahwa negaranya tidak sedang dalam perang dengan Islam. Obama menawarkan kemitraan dengan dunia Islam.

Lawatan berikutnya ia berkunjung ke Kerajaan Arab Saudi, “negeri dua tempat suci”. Obama mendengarkan nasihat raja Abdullah bin Abdul Aziz agar mendekati hati bangsa Arab dan kaum muslimin. Benar saja, Obama merespon positif seruan itu. Itu terlihat dalam pidatonya di Universitas Kairo.

Mr. Barack Husain Obama adalah presiden terpilih dari Partai Demokrat yang menempuh jalan pragmatis berbeda 180 derajat dengan pendahulunya Bush dari Partai Republik yang menempuh jalan ideologis.

Namun jika diperhatian pidato Obama di Univeritas Kairo, kita menemukan Obama berusaha meraup emosi dan simpati Arab dan umat Islam dengan menggunakan pidato politik ideology. Di awal pidatonya ia mulai menyambut perdamaian, menyitir ayat Al-Quran, menyinggung perempuan, meminta dihentikan aksi permukiman Israel, demokrasi dan menyampaikan pandangan soal ekstrimisme di Pakistan, Aganistan, Irak, dan nuklir Iran.

Benar, Obama mengenakan pakaian sorban sebagai pengakuan jelas bahwa ideology adalah pemain utama di kawasan dan bahwa konflik dengan Israel adalah konflik ideology yang dibungkus dengan cover politik. Emosional public Arab dan Islam berjalan menuju islamisasi dan mengadopsi pilihan gerakan Islam politik sebab sekularisasi sudah berakhir eranya. Fajar kembalinya khilafah Islam sudah tiba.

Dari level politik, Mr. Obama menyampaikan delapan masalah yang diurutkan berdasarkan prioritas dan kepentingan Amerika di kawasan Timteng. Di urutan pertama masalah terorisme internasional dan cara menghadapinya. Masalah Palestina ada di urutan ketiga. Ini memang fase baru dalam tataran hubungan diplomasi dengan dunia Arab dan Islam. Namun sebagai bangsa dan umat Islam harus menyikapinya berdasarkan tindakan dan bukan perkataan. Citra Amerika akan baik di mata Arab dan umat Islam jika mereka membebaskan Jalur Gaza dari blockade atau membebaskan 1,5 juta warga Jalur Gaza dari penjara besar bernama Jalur Gaza atau mengakhiri penjajahan dan mendirikan Negara Palestina dengan ibukota Al-Quds.

Jika AS menarik pasukannya dari Irak dan Afaganistan, maka saat itu kita bisa katakana Obama berteman dengan Arab dan umat Islam dan kita akan membuang kekerasan dan terror. Sebab fenomena ekstrimisme dan kekerasan adalah akibat dari manajemen konflik yang dibuat oleh Israel dan Amerika melalui perang salib terhadap Islam dan kaum muslimin dengan menjajah tanah Islam dan Arab serta mengeruk kekayaan alam yang mereka miliki.

Jika Israel membebukan produksi senjata nuklirnya, kita semua akan menekan Iran menghentikan aktifitas nuklirnya. Dan bisa kita katakan bahwa perdmaian dan keamanan di Timteng akan menjadi tema utama fase mendatang.

Selasa, 23 Juni 2009

Kenapa Pidato Obama Tidak Mengelabui Kita




Yaser Zaaterah

Dostor Jordania

Jika perbedaan bahasa Obama dan pendahulu Bush yang menentukan penyikapan kita terhadap politik presiden Amerika ini, maka itu sama saja dengan musibah. Sebab pada dasarnya menyikapi politik itu didasarkan kepada tindakan nyata dan bukan kata-kata. Obama memang tidak hanya mengubah bahasa dengan kita (umat Islam) saja, namun ia lakukan itu dengan Negara-negara dunia termasuk Cina, Rusia, Eropa dan Negara-negara Amerika Latin. Namun apakah politik Amerika berubah seluruhnya, dan kita akan melihat Negara besar tanpa “jiwa kekaisaran dan imperialism” atau ada sesuatu di belakang ini? inilah adalah pertanyaan yang paling penting yang harus bijaksana dalam menyikapinya. Apalagi bagi kekuatan-kekuatan perlawanan dan kelompok antipati terhadap Amerika. Sebab kita menemukan orang-orang menjadi tawanan kata-kata Obama dari kalangan umat Islam, tanpa bertanya dalam diri mereka apakah ada perubahan hasil otoritas pribadinya terhadap lembaga pemerintahan dalam negerinya, atau perubahan itu terjadi sebagai hasil kesepakatan lembaga-lembaga lainnya yang melihat kebutuhan untuk mengubah peta politik untuk kepentingan Amerika Serikat? Membaca perubahan strategis hanya melalui perubahan pribadi presiden adalah kurang pertimbangan. Saya percaya bahwa jika John McCain memenangkan pemilihan presiden ia tidak akan mengulangi strategi Bush. Buktinya transfer Jenderal Petraeus ke Afghanistan dilakukan sebelum pemilihan presiden. Sementara Obama tetap mempertahankan menteri pertahanan republic tetap di posisinya semula.

Yang dilakukan Obama hari ini adalah merupakan produk dari konsensus tentang cara untuk mengeluarkan AS dari kubangan diciptakan oleh kebijakan Bush: baik berupa krisis keuangan akibat beban anggaran di Irak, Afghanistan dan Pakistan, disamping tanpa berhenti menyikapi masalah Timur Tengah seperti Irak, Palestina dan Lebanon dengan memihak kepada agenda-agenda Negara Israel. Tentu saja, karena suara dukungan Kongres, baik Demokrat dan Republik penuh mendukung Israel.

Tidak perlu disangkal lagi bahwa Amerika, setelah Bush telah berada dalam posisi sulit dan dilematis. Agar ia kembali bisa mempengaruhi dan mengembalikan kekuatannya di level internasional, harus ada pendekatan baru. Yakni pendekatan berinteraksi dengan Negara-negara besar dengan logika kemitraan, dengan semangat “Big Brother” dan berinteraksi dengan “kasih saying” dengan negara-negara Arab dan Muslim agar Negara-negara itu bisa membantu AS menghentikan pertumbahan darah dan harta di Irak dan Afghanistan. Singkatnya, barang siapa yang meminta orang agar membantunya agar sembuh tidak mungkin dengan logika “tuan dan budak”.

Disini timbul pertanyaan yang sangat penting: Apakah termasuk kepentingan kita bangsa Arab dan Muslim jika Amerika pulih dari krisis-krisisnya dan otoriternya kembali menguasai dunia? Jawabannya adalah tidak. Faktornya, karena kita paling dirugikan oleh otoritarianisme Amerika itu. Seharusnya kepentingan kita adalah bagaimana terjadi kristalisasi pruralitas blok sehingga memungkinkan kita bergerak bebas mewujudkan proyek kita sebagai umat.

Gagasan ini akan lebih terasa urgen jika dipahami bahwa Obama tidak dan tidak akan memberikan kepada kita sebagai bangsa untuk bekerjasama dengannya. AS hanya akan memberikan kebebasan kepada pemerintah resmi untuk menyikapi para kelompok oposisinya (perlawanan) dengan cara yang menyenangkan AS sendir.

Di Palestina, solusi dua Negara seperti yang promosikan Obama harus kita sikapi sebagai konspirasi untuk menghapus Palestina (karena ia nantinya hanya berupa Negara “kantong” yang tidak berdaulat dan pengungsi Palestina tidak kembali).

Kamis, 11 Juni 2009

Kelompok dan Tokoh Lebanon Peringatkan Konspirasi Amerika dan Israel

Thursday, 11 June 2009 Hizbullah Lebanon mengecam berlanjutnya intervensi Amerika terhadap urusan dalam negeri Lebanon. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Hizbullah mengecam intervensi, terutama analisa, ungkapan-ungkapan provokatif dan upaya pecah belah para pejabat Amerika mengenai hasil pemilu legislatif Lebanon. Hizbullah juga mengingatkan, sikap para pejabat Amerika dalam hal ini menunjukkan kegeraman mereka akan perhatian bangsa Lebanon terhadap muqawama.

Sikap rakyat Lebanon kepada Hizbullah dan berhasilnya semua kandidat Hizbullah dalam pemilu parlemen menunjukkan betapa rakyat Lebanon tidak berhasil dipengaruhi konspirasi para pejabat Amerika. Begitu juga dengan melihat data pemilu Lebanon menunjukkan popularitas Hizbullah semakin meningkat. Sekalipun kelompok pro-Barat 14 Maret berhasil memenangkan pemilu kali ini dengan perbedaan tipis dari kelompok 8 Maret akibat intervensi negara-negara Barat dan sebagian negara Arab, namun kelompok pendukung muqawama, 8 Maret masih tetap populer di mata masyarakat.

Televisi Al-Manar dalam laporannya menyebutkan, saat data berbicara tidak ada alasan untuk mengingkari. Hasil pemilu legislatif Lebanon menunjukkan Hizbullah dan sekutu 8 Maret-nya masih lebih populer di tengah-tengah masyarakat. Setelah diumumkannya hasil akhir pemilu masalah ini menjadi bukti bagi semua orang bahwa aturan pemilu dan cara pembagian kursi parlemen di kota-kota Lebanon tidak realistis dan bukan keinginan rakyat.

Berdasarkan data resmi yang telah diumumkan oleh pemerintah Lebanon, dari 1,5 juta suara pemilih pemilu parlemen sekitar 850 ribu suara sebanding dengan 55 persen suara keseluruhan milik wakil-wakil kelompok 8 Maret. Sementara kelompok pro-Barat 14 Maret yang disebut menang sejatinya hanya meraup suara sebanyak 650 ribu yang berarti hanya 45 persen dari jumlah suara keseluruhan. Artinya, kelompok 14 Maret sebagai pemenang pemilu ternyata meraih suara lebih sedikit ketimbang rival mereka dan tentu saja ini membuat aturan pemilu parlemen negara ini patut mendapat pertanyaan serius.

Mencermati kenyataan ini, rezim Zionis Israel terpaksa harus mengakui betapa kekuatan posisi Hizbullah masih akan terus berlanjut. Menteri Peperangan Israel Ehud Barak memperingatkan kepada orang-orang Zionis agar tidak membuat mereka terlena. Karena Hizbullah masih tetap kuat dan aktif di kancah politik Lebanon. Sementara Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon juga tidak lupa mengingatkan rakyat Lebanon mengenai konspirasi Zionis Israel. Ditegaskannya, Israel tetap menjadi musuh nomor satu Lebanon dan tetap berusaha menghancurkan persatuan dan rekonsiliasi nasional di negara ini.

Hariri Akan Bekerjasama dengan Hizbullah

Friday, 12 June 2009 Sample ImageKetua Partai Al-Mustaqbal Lebanon, Saaduddin Hariri dan para pemimpin Kelompok 14 Maret menyatakan akan bekerjasama dengan Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) dalam membentuk kabinet yang efektif. Sebagaimana dilaporkan wartawan IRIB dari Beirut, Hariri mengatakan, menyusul berakhirnya masa pemilu parlemen, pemisahan dua kelompok besar pada masa pemilu juga harus berakhir. Dikatakannya, semua pihak harus mengetahui bahwa seluruh masalah hanya dapat diselesaikan dengan kerjasama. Hariri juga menuding rezim Zionis Israel sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam mencegah berbagai upaya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Hariri juga mengolok Israel soal hasil pemilu Lebanon seraya menegaskan, "Kita tidak condong terhadap Israel seperti yang diklaim oleh Barat melainkan pendukung dan pembela Lebanon." Pada pemilu parlemen Lebanon periode ke-18, Kelompok 14 Maret memperoleh 69 kursi dari total 128 kursi. Adapun Kelompok 8 Maret yang berafiliasi dengan Hizbullah mendapat 57 kursi dan kelompok independen meraih dua kursi.

Rabu, 10 Juni 2009

Lawatan Solana dan Mitchell Usai Kemenangan 14 Maret

Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana dan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell melakukan kunjungan ke kawasan. Misi dua pejabat tinggi AS dan Uni Eropa itu disebut-sebut untuk menghidupkan kembali proses perundingan damai di Timur Tengah. Hasil pemilu legislatif di Lebanon yang dimenangkan kubu 14 Maret pro Barat menjadi penggerak utama AS untuk menggulirkan kembali perundingan. Solana dan Mitchell dalam lawatannya ini akan mengunjungi Palestina pendudukan, Suriah, Lebanon dan Mesir.

Dalam lawatannya ke Palestina pendudukan keduanya akan membujuk Rezim Zionis Israel untuk menerima pembentukan negara independen Palestina. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri rezim ini, Avigdor Lieberman merupakan sosok yang menentang keras pembentukan negara Palestina. Di sisi lain, kebuntuan yang dihadapi AS dan Eropa dalam proses perundingan damai Timur Tengah tidak akan sirna tanpa pembentukan negara Palestina merdeka. Namun, sayap kanan Zionis tetap berupaya mewujudkan Israel Raya, sebuah impian yang dipandang AS dan Eropa hanya sekedar fatamorgana.

Oleh kerena itu, kini antara Israel dan pendukungnya muncul friksi yang tajam. AS dengan dukungan Uni Eropa berusaha keras meyakinkan para pejabat Tel Aviv agar bersedia menerima usul pembentukan negara Palestina merdeka. Lawatan Solana dan Mitchell ke Lebanon, Suriah dan Mesir juga dimaksudkan untuk menarik dukungan bagi menekan Israel dalam hal ini serta melancarkan proses perdamaian di kawasan.

Lawatan Micthell ke Suriah adalah untuk pertama kalinya setelah ia menjabat utusan khusus AS untuk Timur Tengah. Micthell mendapat tugas dari Presiden AS, Barack Obama untuk menekan ketegangan antara Washington-Damaskus. Di lain pihak, kemenangan kubu 14 Maret pro Barat dalam pemilu legislatif Lebanon menjadi kesempatan bagi AS dan Uni Eropa untuk kian mengucilkan Hizbullah dan Hamas. Program ini telah dilaksanakan dengan baik oleh Mesir sebagai kaki tangan AS. Mesir pasca perang 22 hari di Jalur Gaza sibuk menfitnah Hizbullah dan tetap menutup perbatasannya dengan Gaza.

Meski koalisi kubu 8 Maret di pemilu legislatif Lebanon tidak berhasil meraih suara mayoritas, namun hal ini tidak menunjukkan kelemahan muqawama. Dalam pemilu tersebut berbagai parameter sangat menentukan kemenangan. Di antaranya adalah dana puluhan juta dolar yang disumbangkan Barat dan sekutunya kepada kubu 14 Maret. Peran vital Hizbullah dan Hamas dalam pentas politik kawasan tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, upaya AS dan sekutunya untuk mengucilkan kelompok perjuangan Islam ini sulit untuk direalisasikan. Jika hal ini terjadi, maka popularitas kelompok pejuang akan makin besar di mata bangsa kawasan.

Senin, 08 Juni 2009

Anti-Semitisme oleh Carlos Latuff

anti_semitism_by_latuff2

APAKAH ISRAEL SATU-SATUNYA NEGARA DEMOKRASI DI TIMUR TENGAH?

Demokrasi ditegakkan di atas serangkaian prinsip, seperti penghormatan atas hak minoritas, kesetaraan di hadapan hukum, kebebasan sipil, dan penghargaan atas hak asasi manusia. Lalu, apakah benar bahwa Israel merupakan satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah, sebagaimana selama ini digembar-gemborkan media-media Barat? Dengan mempelajari fakta-fakta berikut, anda akan menjadi hakimnya. Tahukah anda bahwa:

  • Sekitar 1,5 juta warga Arab di Israel hidup dalam ghetto-ghetto yang terpisah-pisah, yang tak terjamah pembangunan dengan angka pengangguran yang tinggi, serta kekurangan layanan publik yang mendasar, seperti akses jalan, sanitasi, listrik, dan sekolah?
  • 95% dari wilayah Israel (yang dulunya sebagian besar adalah milik para pengungsi Palestina) hanya boleh didiami oleh orang Yahudi?
  • Minoritas warga Arab di Israel yang merupakan seperempat penduduk Israel dibatasi pada 3% dari wilayah Israel?
  • Kewarganegaraan Israel terbuka bagi imigran Yahudi dari seluruh negara di dunia, sementara pengungsi Palestina yang lahir di negeri itu, baik yang Muslim maupun Kristen, tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Israel?
  • Hukum-hukum yang mengatur warga Arab di Israel dibedakan dari hukum-hukum yang mengatur warga Yahudi?
  • Di wilayah pendudukan Tepi Barat, terdapat “jalan-jalan khusus Yahudi” dan “jalan-jalan khusus non-Yahudi”?
  • Israel mengeluarkan KTP dimana agama si pemegang KTP dicetak dalam tinta tebal?
  • Di wilayah pendudukan Tepi Barat, plat mobil milik penduduk Arab berbeda dengan yang dimiliki para pemukim ilegal Yahudi?
  • Lebih daripada itu, sebuah negara tidak bisa disebut demokrasi sementara pada saat yang sama dia juga adalah rezim pendudukan di suatu wilayah. Menurut kolumnis Haaretz, Gideon Levy, ketika menjadi rezim pendudukan di Palestina, maka Israel berhenti menjadi negara demokrasi.

Akhirnya, patut ditekankan bahwa “demokrasi Israel” adalah inkarnasi dari “demokrasi Apartheid Afrika Selatan”. Dulu, dikatakan bahwa Apartheid Afrika Selatan adalah satu-satunya demokrasi di Afrika. Namun demikian, ia hanyalah demokrasi bagi ras kulit putih semata, seperti juga Israel hanyalah demokrasi bagi Yahudi belaka. Berbicara tentang “demokrasi Israel” tidak lain hanyalah propaganda yang terdengar indah di media-media Barat.

Benarkah Palestina Tanah Yang Dijanjikan Tuhan untuk Bangsa Yahudi?


Q: Di dalam Bibel, Tuhan telah menjanjikan tanah Palestina (Tanah yang Dijanjikan) kepada keturunan Ibrahim as dari Ishaq as (bangsa Yahudi), maka mengapa bangsa Palestina mengingkari janji Yang Mahakuasa?
A: Argumen seperti ini sarat dengan kelemahan. Mungkin akan lebih efektif untuk menjawab pertanyaan di atas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
• Siapakah bangsa Yahudi itu? Apakah bangsa Yahudi berhubungan dengan ras atau agama Judaisme? Inilah pertanyaan yang paling sulit dijawab komunitas Yahudi di seluruh dunia.
• Tahukah anda, bahwa hukum di Israel memberikan status kewarganegaraan secara otomatis kepada banyak orang dari berbagai belahan dunia yang masuk agama Judaisme, sementara suku-suku Yahudi di Yaman, Palestina, dan Iraq yang telah memeluk Islam dan Kristen tidak diperbolehkan menjadi warga negara Israel? Padahal, bukankah mereka juga keturunan Ibrahim as dari Ishaq as?
• Untuk sejenak, mari kita bayangkan orang-orang Palestina secara massal berpindah agama dengan memeluk Judaisme, lantas apakah hal ini akan mengakhiri konflik Israel-Palestina? Atau dapatkah anda membayangkan pemerintah Zionis-Israel mau merevisi definisinya tentang “SIAPAKAH YAHUDI” itu?
• Tahukah anda, bahwa setengah dari jumlah orang Rusia yang berimigrasi ke Palestina pada awal Abad ke-20 menjadi “Yahudi” hanya karena dulu ibu-ibu mereka berpindah agama dengan memeluk Judaisme? Apakah anda masih percaya bahwa orang-orang ini berhak memiliki “Tanah Yang Dijanjikan” atas dasar janji Tuhan di dalam Bibel tersebut?
• Tahukah anda, bahwa “Tanah Yang Dijanjikan” di dalam Bibel mencakup wilayah-wilayah dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Eufrat di Iraq? Apakah ini bermakna bahwa Israel di masa depan akan mencaplok negara-negara seperti Jordan, Syria, Lebanon, Mesir, dan bagian Selatan Turki? Apakah hal ini bisa menjelaskan mengapa Israel hingga kini tidak pernah menetapkan batas-batas negaranya?
• Akhirnya, mari kita berasumsi bahwa Tuhan memang membuat janji tersebut di dalam Bibel, maka pertanyaannya adalah mungkinkah Tuhan, dalam satu titik sejarah, telah membuat sebuah janji yang rasis?
Pendek kata, tidak akan ada peradaban yang akan langgeng jika ia didasarkan atas eksklusivitas, alih-alih inklusivitas. Dan Israel hanyalah sebuah penggalan sejarah yang singkat.

Duta Besar Israel di Swedia Dilempari Sepatu

Sebuah sepatu dilemparkan ke arah Duta Besar Israel untuk Swedia, Benny Dagan, ketika si dubes menyampaikan ceramah di Stockholm University. Tidak seperti sepatu Muntazer al Zaidi yang luput mengenai Bush, sepatu Swedia ini menghantam perut si dubes. Tak cuma itu, dua buah buku dan satu note pad menyusul terbang menyasar Tuan Dagan yang “malang”…

Dua orang pemerotes, satu perempuan dan satu laki-laki, berteriak, “Pembunuh…intifada!!!”

Saatnya, anak-anak muda Eropa tidak lagi terbebani oleh mitos-mitos “holocaust”, dan menyatakan sikapnya untuk kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina. (sumber: a-mother-from-gaza.blogspot.com)

Kamis, 28 Mei 2009

Saudi Arabia: Reformasi atau Kudeta..?

Pentingnya reformasi dalam struktur politik, ekonomi dan peradilan Arab ‎Saudi menjadi isu serius bagi pejabat tinggi negara ini. Omar al-Suwailim, Direktur ‎Proyek Reformasi dan Pengembangan Sistem Peradilan Arab Saudi dalam ‎statemennya menegaskan urgennya pelaksanaan reformasi dalam peradilan negara ini. Dia menyebut pentingnya memanfaatkan pengalaman sejumlah negara-negara ‎Barat dan Asia. Statemen Omar al-Suwailim mengemuka di saat pemimpin Arab ‎Saudi memulai reformasi di lembaga politik, peradilan dan agama sejak tahun ‎‎2009. Raja Arab Saudi, Malik Abdul Aziz melakukan reformasi di sebagian sektor ‎ekonomi, pendidikan, pengadilan, pertahanan dan sosial. Para pengamat ‎menyebutnya sebagai "kudeta terhadap lembaga-lembaga pemerintah".‎

Raja Arab Saudi dalam aksi dadakannya tersebut memecat ketua dewan tinggi ‎pengadilan dan enam orang pejabat tinggi dewan fatwa negara ini. Selain itu, Malik ‎Abdul Aziz juga merombak sejumlah menteri dan pejabat lembaga militer dan ‎ekonomi. Selain itu, orang nomor satu di Arab Saudi ini mengeluarkan keputusan ‎yang menghebohkan untuk pertama kalinya dalam sejarah negara ini, memilih ‎seorang wanita bernama Nora Faiz sebagai Deputi Menteri Pendidikan di bidang ‎Perempuan negara ini. ‎

Malik Abdul Aziz dalam kebijakan reformasinya di bidang lembaga keagamaan, ‎memecat 21 orang ulama dari mazhab Wahabi dari lembaga mazhab dan sejak itu ‎menempatkan seluruh wakil dari seluruh mazhab Sunni di lembaga tersebut.

Terkait hal ini, Majalah mingguan Economist menulis, ironisnya di dewan agama ini ‎tidak ada wakil dari Syiah yang populasinya sepuluh persen dan hal ini termasuk ‎diskriminasi. Namun, Raja Abdullah berupaya menebusnya dengan menambah ‎jumlah anggota parlemen dari Syiah.‎

Para analis politik berkeyakinan bahwa pelaksanaan reformasi di Arab Saudi ‎merupakan akibat dari tuntutan rakyat negara ini. Baru-baru ini, sejumlah aktivis ‎politik di Arab Saudi dengan menandatangani plakat, mendesak "reformasi ‎mendasar politik" dalam sistem monarki negara ini. Selain itu, mereka juga ‎mendesak pembentukan sistem pembatasan kekuasaan raja, mencegah ‎pemberian jabatan pemerintah kepada para pangeran dan anggota keluarga raja ‎serta digelarnya sidang pengadilan secara terbuka. ‎

Tidak diragukan lagi, metode pengelolaan negara yang dilakukan secara ‎tradisional tidak bisa menjawab tuntutan rakyat Arab Saudi. Peninjauan ulang ‎terhadap pengelolaan negara merupakan tuntutan rakyat negara-negara kawasan ‎selatan Teluk Persia. Sejumlah analis politik di kawasan berkeyakinan bahwa ‎reformasi yang tengah berlangsung di Arab Saudi akibat tekanan Barat untuk ‎menerapkan program Timur Tengah Raya made in AS. Namun, selain itu muncul ‎pandangn lain bahwa reformasi di Arab Saudi merupakan hasil dari ketidak ‎efektifan metode tradisional di negara ini di tengah transformasi percepatan global.

Biaya yang Harus Dibayar Amerika untuk Israel di Lebanon

Beirut, ibu kota Lebanon Jumat lalu (22/5) menyaksikan lawatan sehari Joseph Biden, Wakil Presiden Amerika (sang kuda troya lobi Zionis di pemerintahan Obama). Sebulan lalu, tepatnya tanggal 26 April Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah mengunjungi Beirut selama tiga jam. Kedua-duanya menyampaikan janji dan perhatian khusus pemerintah Obama untuk tidak mencampuri urusan Lebanon dengan mempengaruhi pemilu legislatif negara ini yang akan diselenggarakan tanggal 7 Juni nanti. Namun pernyataan yang disampaikan Biden dan Clinton menyingkap banyak kecenderungan intervensi Amerika dalam pemilu Lebanon ini.
Sejumlah Informasi
Wapres Biden Jumat sore tiba di Beirut. Pernyataan yang disampaikan di sana berkenaan dengan:
1. Penegasan konsekwensi Amerika untuk berusaha menciptakan perdamaian menyeluruh di Timur Tengah termasuk Lebanon.
2. Penegasan konsekwensi Amerika untuk mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Lebanon.
3. Meminta rakyat Lebanon untuk tidak mendukung front yang menentang perdamaian di Timur Tengah.

Menurut informasi yang ada, Biden melakukan sejumlah pertemuan sebagaimana disebutkan di bawah ini:

1. Pertemuan Resmi
• Pertemuan dengan Michel Sleiman, Presiden Lebanon, Perdana Menteri Fouad Siniora, Ketua Parlemen Nabih Berri dan Menteri Pertahanan Elias Murr.
2. Pertemuan Tidak Resmi
• Biden bertemu dengan Saad Hariri, pemimpin Partai Al-Mustaqbal dan sebagian pemimpin kelompok 14 Maret pro-Amerika.

Perlu dicermati bahwa selama 26 tahun lalu Joseph Biden adalah pejabat paling senior yang melawat Lebanon. Masalah ini tentu menegaskan kenyataan yang sebenarnya pentingnya transformasi Lebanon bagi Amerika.

Sekilas Tentang Agenda Biden di Lebanon
Joseph Biden melawat Lebanon setelah sebelum ini mengunjungi kawasan Balkan. Informasi yang ada menunjukkan Wapres AS ini tengah berusaha mengambil langkah bertahan demi meraih tujuan-tujuan berikut:

1. Mendukung sekutu Amerika di Balkan, khususnya Kosovi dan menyakinkan mereka bahwa Washington masih tetap bersama mereka dan teguh mendukung kemerdekaannya.
2. Dukungan Amerika terhadap sekutunya di Lebanon, khususnya kelompok 14 Maret pro-Amerika, sekaligus menyatakan bahwa Washington masih tetap bersama mereka.

Tujuan Tersembunyi Lawatan ini:
1. Ancaman Washington terhadap Lebanon bila kelompok 8 Maret memenangkan pemilu.
2. Penegasan kembali Washington akan tetap bersama kelompok 14 Maret bila kelompok ini dapat memenangkan pemilu legislatif.
3. Mencitrakan kelompok 8 Maret sebagai anti perdamaian Timur Tengah.

Selain itu Biden yang merupakan anasir ekstrim di pemerintahan Obama dari kubu Demokrat adalah tokoh yang sangat mendukung politik unilaterisme Amerika . Sebagai contoh, Biden adalah tokoh yang berkali-kali mengusulkan kepada Kongres agar mendorong pemerintah Bush membagi Irak menjadi tiga negara.

Tel Aviv dan Problem Manajemen Konflik Lebanon Lewat Amerika
Amerika sejatinya tidak memiliki kepentingan di Lebanon, karena kepentingannya lebih banyak dijamin di daerah Teluk Persia dan Arab Saudi. Saat ini bagi Amerika yang terpenting adalah kepentingan rezim Zionis Israel. Israel sangat berkepentingan di Lebanon guna memanfaatkan kemampuan pemerintah Lebanon untuk mengelola konflik Israel-Suriah, Israel-Palestina dan juga Israel-Iran.

Masalah ini dapat dijelaskan dengan gamblang saat Presiden rezim Zionis Israel dan Perdana Menteri rezim ini tidak mampu secara langsung mempengaruhi opini publik Lebanon atau mengeluarkan pernyataan demi mempengaruhi hasil pemilu Lebanon. Karena Israel tahu betul apa reaksi yang bakal muncul dari opini publik Lebanon menghadapi pernyataan yang demikian.

Dengan dasar ini, kehadiran Wapres Biden di Lebanon dapat digambarkan seperti demikian, Joseph Biden melawat Lebanon sebagai perwakilan rezim Zionis Israel dan dengan menggunakan politik Stick and Carrot Amerika diharapkan mampu menarik ulur rakyat Lebanon untuk memilih para pendukung kelompok 14 Maret.

Dengan penjelasan yang lebih mudah, Joseph Biden di Beirut menyatakan bahwa Washington akan memanfaatkan iming-iming bantuan keuangan guna menekan Lebanon, bila rakyat Lebanon dalam pemilu legislatif ingin menjatuhkan kelompok 14 Maret.

Mengenai bantuan keuangan Amerika banyak laporan yang menegaskan bahwa Washington sebelum ini sebesar 400 juta dolar bukan untuk mendukung ekonomi Amerika, tapi untuk mendukung kemampuan militer negara ini. Berdasarkan laporan intelejen, bagian terkecil dari dana tersebut berupa penyerahan alat-alat perang dan bagian terbesarnya dikhususkan untuk membiayai pendidikan pasukan Lebanon di bawah pengawasan Amerika.

Pemilu Lebanon dan Pemain Ketiga
Hasil polling terakhir secara transparan menunjukkan kemenangan kelompok 8 Maret dalam meraih mayoritas kursi di parlemen. Di sisi lain, sekalipun para pemimpin kelompok 14 Maret punya bukti-bukti bakal kekalah dalam pemilu mendatang, namun pemain ketiga, pihak-pihak asing, utamanya sekutu kelompok 14 Maret di Timur Tengah dan internasional semakin meningkatkan aktivitasnya agar para pemimpin kelompok ini terdorong untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

Informasi yang ada menegaskan bahwa penyandang dana punya peran sangat urgen dalam pemilu akan datang. Diperkirakan bahwa dana yang sampai ke para pemimpin 14 Maret tampaknya tidak dimanfaatkan untuk anggaran tim sukses pemilu mereka. Dengan kata lain, para pemimpin kelompok 14 Maret tidak akan melakukan janjinya kepada negara-negara donor untuk memanfaatkan demi kampanye mereka. Karena mereka tahu sudah pasti bakal kalah dalam pemilu akan datang. Oleh karenanya mereka tengah menyimpan banjir bantuan dana ini untuk periode pasca pemilu. Khususnya para pemimpin kelompok 14 Maret yang tahu betul bahwa negara-negara donor tidak akan tampak dermawan lagi setelah mengetahui kekalahan mereka.

Besarnya yang dana yang mengalir ke kelompok 14 Maret ini tidak terkira besarnya, sampai-sampai New York Times menyebut pemilu Lebanon sebagai pemilu dengan dana paling besar di dunia. New York Times menulis, Arab Saudi mengucurkan dana gila-gilaan untuk mendukung kelompok penentang Hizbullah dalam pemilu legislatif Lebanon.

Sayyid Hassan Nasrullah: Tuduhan Der Spiegel Agenda Israel

Sekjen Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrullah dalam peringatan sembilan tahun bebasnya wilayah Lebanon Selatan dari pendudukan rezim Zionis Israel menegaskan bahwa Moqawamah Islam akan membalas dengan sangat telak jika Israel melakukan serangan lagi ke Lebanon.

Berbicara di depan puluhan ribu massa yang memadati lapangan Al-Rayah pinggiran selatan Beirut, Nasrullah menyebut hari pembebasan Lebanon selatan 25 Mei 2000 sebagai hari besar bagi seluruh rakyat Lebanon.

Sayid Hasan Nasrullah
Sayid Hasan Nasrullah
Kemenangan besar ini menurutnya tidak didapat dengan mudah, tetapi diperoleh secara bertahap. Dijelaskannya, dulu tentara Zionis Israel telah memasuki dan menduduki Beirut. Namun berkat perlawanan gigih para pejuang moqawamah Islam Lebanon, rezim zionis dipaksa keluar dari ibukota Lebanon itu dan terus dipukul mundur hingga pada akhirnya tanggal 25 Mei 2000 tentara zionis dan tentara bayarannya melarikan diri dari Lebanon selatan.

Nasrullah lebih lanjut membicarakan soal konstelasi politik yang ada di Lebanon. Diakuinya bahwa saat ini di Lebanon ada dua kelompok yang berseberangan, yaitu kelompok 14 Maret yang kini memerintah dan kubu 8 Maret yang menjadi oposisi. Dijelaskannya bahwa Hizbullah pada mulanya tidak ingin terlibat dalam percaturan politik di dalam negeri, namun karena berbagai faktor di lapangan yang erat kaitannya dengan misi perjuangan moqawamah, Hizbullah masuk ke gelanggang politik dengan menggaet sejumlah kubu politik.

Sekjen Hizbullah membeberkan proses perundingan marathon Hizbullah dengan kubu-kubu politik untuk membentuk koalisi, termasuk dengan kubu Druz dari Partai Nasional Sosial Lebanon dan kubu Al-Mustaqbal (Masa Depan) pimpinan Rafik Hariri (sebelum mantan Perdana Menteri Lebanon itu tewas dalam insiden teror) hingga akhirnya berkoalisi dengan Gerakan Amal dan Kubu Kristen Kebebasan Nasional pimpinan Michel Aoun.

Ditambahkannya, bahwa kondisi di panggung politik Lebanon cukup kondusif dan hubungan Hizbullah dengan Partai Nasional Sosialis Lebanon yang memang memiliki akar sejarah sangat baik sampai salah seorang tokoh partai tersebut mengeluarkan pernyataan yang mendesak perlucutan senjata Hizbullah dan moqawamah. Sejak saat itulah hubungan Hizbullah dengan partai Druz pimpinan Walid Jumblat itu semakin memburuk dan puncaknya adalah peristiwa berdarah yang terjadi Mei 2008.

Nasrullah mempersoalkan tindakan kubu pemerintah yang melakukan investigasi dan berusaha memutuskam jaringan telekomunikasi Hizbullah. Katanya lagi, “Warga Beirut perlu bertanya kepada Fouad Siniora, kubu partai Al-Mustaqbal dan para menteri kabinet Siniora, siapakah yang diuntungkan dengan keputusan itu?” Hizbullah mengecam keputusan itu dengan melakukan aksi pembangkangan umum bukan dengan melakukan tindakan bersenjata. Namun kubu-kubu tertentu dengan mengerahkan milisi bersenjata melakukan serangan dan menyulut konflik berdarah. “Kami telah memutuskan untuk membalas serangan bersenjata dengan kekuatan penuh untuk segera meredam tindakan yang dapat memicu perang itu,” jelasnya.

Meski tak menafikan dalamnya luka dan perihnya duka akibat peristiwa berdarah dan kontak senjata di sejumlah wilayah Lebanon antara kubu pro pemerintah melawan kubu moqawamah, namun Nasrullah menyebut peristiwa itu sebagai peristiwa yang sangat kecil dibanding agenda yang ingin membakar Lebanon secara keseluruhan di dalam api perang saudara. “Saya punya data akurat dan lengkap bahwa mereka merencanakan kekacauan dan konflik yang jauh lebih besar,” tegasnya.

Nasrullah menyinggung laporan majalah Der Spiegel yang menyebut Hizbullah terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri, Februari 2004. Ditegaskannya bahwa Hizbullah menilai laporan Der Spiegel sebagai laporan zionis dan akan memperlakukannya seperti memperlakukan agenda zionis. “Hanya beberapa jam setelah terbitnya laporan Der Spiegel, para petinggi Zionis mengumbar pernyataan untuk menangkap Sekjen Hizbullah,” tambahnya.

Nasrullah menyebut tuduhan terhadap Hizbullah itu sebagai satu lagi agenda AS-Zionis untuk menciptakan permusuhan terhadap Hizbullah. Di tingkat dunia, AS dan Zionis berusaha membenturkan Dunia Arab dengan Iran yang menjadin pendukung utama moqawamah. “Apa yang dituduhkan Der Spiegel sangat berbahaya. Ini bukan laporan jurnalistik sehingga tidak perlu dikomentari, tetapi agenda Zionis yang sangat berbahaya,” katanya menjelaskan.

Sekjen Hizbullah membenarkan pernyataan Walid Junblat yang menyebut tulisan Der Spiegel sebagai isu untuk menciptakan fitnah yang lebih besar dari apa yang terjadi tahun 1975.

Menyusul terbitnya laporan Der Spiegel, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mendesak untuk menangkap Sayyid Hassan Nasrullah. “Jika pemerintah Lebanon tidak mau menyerahkannya, Nasrullah harus ditangkap dengan paksa,” kata Lieberman.

Nasrullah menambahkan, pernyataan Ehud Barak lebih berbahaya dibanding pernyataan Lieberman. Usai menuduh Hizbullah sebagai pelaku teror terhadap Rafik Hariri, Barak mengatakan, “Ini bukti bahwa Hizbullah bukan hanya memerangi kami (Israel) tetapi juga memerangi elit Lebanon.” Menurut Sekjen Hizbullah pernyataan para petinggi zionis yang sejalan dengan laporan majalah Jerman itu, menunjukkan bahwa tuduhan Der Spiegel adalah agenda zionis. Tujuannya adalah untuk mencegah kemenangan kubu moqawamah pada pemilu mendatang.

Sekjen Hizbullah lebih lanjut menyinggung soal pemilu legislatif mendatang di Lebanon dan mengatakan, “Saya menyeru kepada semua warga Lebanon untuk mendatangi kotak-kotak pemungutan suara dan memberikan suara mereka.”

Nasrullah mengajak semua pihak agar bersama-sama bergandengan tangan usai pelaksanaan pemilu untuk membentuk pemerintahan kolektif yang melibatkan semua elemen bangsa. “Tak mungkin membangun negara jika ada permusuhan dan perpecahan,” tegasnya.

Hizbullah, menurutnya, tidak memiliki kepentingan untuk duduk di kursi kekuasaan dan tidak pula berambisi mengeruk kekayaan. Tapi Hizbullah akan selalu berbuat untuk menyelamatkan Lebanon dari guncangan dan ancaman.

Nasrullah menyinggung adanya skenario mengadu domba antara Syiah dan Sunni, khususnya di Lebanon. “Kalian tak akan pernah mendengar dari saya pribadi maupun dari rekan-rekan di Hizbullah pernyataan yang berbau fanatisme madzhab, karena kita meyakininya sebagai hal yang haram” jelasnya. Nasrullah menegaskan kembali bahwa Hizbullah dalam perangnya melawan Israel tidak membedakan antara wilayah Sunni dan Syiah. “Kami berperang untuk membela semua,” imbuhnya.

Sekjen Hizbullah mengatakan, “Saya tegaskan kepada kalian semua, para pimpinan berbagai kelompok madzhab dan golongan, atas nama darah anak-anak kita yang tercinta, saya katakan bahwa daging kalian adalah daging kami, darah kalian adalah darah kami, nyawa kalian adalah nyawa kami dan nasib kalian adalah nasib kami juga.”

Nasrullah mengapresiasi pernyataan Presiden Michel Sleiman tentang manuver militer rezim zionis Israel. Menurutnya ajakan Presiden Sleimen kepada semua pihak untuk bertemu dan membicarakan manuver militer Israel perlu disambut hangat.

“Saya jamin, Israel tidak akan berani menyerang untuk saat ini. Namun demikian, para pejuang Hizbullah tetap bersiaga dengan penuh kekuatan tanpa ada seorangpun yang melihat senjata mereka. Kami siap melayangkan pukulan yang sangat telak terhadap Israel jika berani menyerang,” tegas Nasrullah penuh semangat.

Tanggal 25 Mei 2000 tentara Zionis dan pasukan bayarannya pimpinan Jenderal Antoine Lahd lari meninggalkan pangkalan militer mereka di Lebanon selatan. Keputusan itu diambil setelah Israel dan pasukan bayarannya tak mampu melawan gempuran terus menerus yang dilakukan Hizbulllah. Saat ini Israel masih menduduki sebagian ladang subur Shebaa di selatan Lebanon.

Rabu, 27 Mei 2009

Keajaiban Nasrullah: Jumblat Akui Kesalahan


jumblatt-nasrallah

Pidato Sayyed Hasan Nasrullah, Sekjen Hezbollah Lebanon, dalam peringatan kemenangan atas Israel, yang menyebut secara positif Walid Jumblat, yang selama ini dianggap sebagai musuh telah membalikkan keadaan dan peta politik.

Ucapan Nasrullah yang menunjukkan sikap negarawan dan tokoh yang rendah hati mampu mencairkan ketegangan internal Lebanon. Walid Jumblat secara spontan memuji Nasrullah dan berjanji akan menemuinya. Ia juga mengecam Der Spigel karena menurunkan artikel yang berisikan tuduhan palsu tentang keterlibatan Hezbollah dalam pembunuhan Rafiq Hariri.

Dalam wawancara dengan televisi aljazeera (Selasa malam), Walid Jumblat secara terbuka mengaku sering memberikan pernyataan spontan dan emosional. Alasannya, buntunya jalur komunikasi dengan Hezbollah. “Kita tidak punya musuh internal. Musuh utama kita adalah Israel,” katanya.

Banyak pengamat menilai perubahan sikap Walid Jumblat merupakan kemenangan politik Nasrullah dan indikasi kemenangan Hezbollah dan sekutunya dalam pemilihan legislatif Lebanon.

Klaim Bohong Der Spiegel Menuai Kecaman Dunia Internasional



Spiegel
Spiegel Online
laporan bohong majalah Jerman Der Spiegel Sabtu [23/05/09] yang menyebut Gerakan Muqawamah Hizbullah Lebanon berada bi balik teror mantan Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri mendapat reaksi dari dunia Internasional. Para tokoh, ketua partai dan kelompok-kelompok Lebanon dan kalangan hukum negara lebanon mengecam laporan Der Spiegel.
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menyebut laporan infaktual Spiegel terhadap Hizbullah Lebanon sejatinya upaya baru untuk menciptakan perselisihan di Lebanon yang tengah berada di ambang pemilihan umum legislatif. Padahal Pengadilan Internasional khusus kasus Rafiq Hariri sendiri membantah laporan bohong Spiegel terhadap Hizbullah Lebanon.

Jurubicara resmi Pengadilan Internasional Khusus kasus Rafiq Hariri, Radia Ashori terkait masalah ini mengatakan, "laporan infaktual majalah Der Spiegel tidak benar dan sumber informasi mereka juga tidak jelas." Kantor Daniel Belmar, Jaksa Pengadilan Internasional Khusus Lebanon juga tidak tinggal diam dan mengeluarkan sebuah statemen yang isinya membantah berita yang dipublikasikan Der Spiegel yang menyebut bahwa Komite Internasional Investigasi tidak akan pernah mengikutkan media internasional dalam proses investigasinya.

Sementara itu, Ketua Partai Sosialis Progresif (PSP) Lebanon, Walid Jumblatt mengatakan bahwa Rezim Zionis Israel berada di balik pemberitaan Der Spiegel.

Walid Jumblatt dalam siaran pressnya mengatakan, "Skenario majalah Spiegel punya tujuan untuk menutupi terungkapnya jaringan siponase rezim ini di Lebanon dan tertangkapnya 40 orang dengan tuduhan melakukan aksi mata-mata di Lebanon untuk Israel."

Data-data menunjukkan bahwa majalah Der Spiegel punya hubungan dengan lobi-lobi Zionis di Jerman.

Masih terkait masalah ini, Wakil Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Syeikh Naim Qasim dalam mereaksi laporan infaktual Der Spiegel menyatakan bahwa setelah penyelenggaraan pemilu legislatif tanggal 7 Juni, Lebanon bakal memiliki posisi yang diperhitungkan dunia internasional dan tidak akan menerima lagi penguasaan Amerika

Sampah Bernama “Der Spiegel”


franklin-lamb-martyrs-square-9-12-2008

Berikut analisis Franklin Lamb tentang Laporan Konspiratif Der Spiegel yang menuduh Hezbollah terlibat dalam pembunuhan Rafik Hariri, Perdana Menteri Lebanon.

“Headline-nya dramatis. Mingguan Jerman yang sangat pro-Israel Der Spiegel menawarkan “informasi baru” yang berani, yang diklaimnya berasal dari sumber-sumber dan dokumen-dokumen rahasia,…..Tanggal penerbitannya? 24 Oktober 2005, nyaris empat tahun yang lalu. [saat itu] Syria dituduh dalam pembunuhan mantan PM Lebanon Rafik Hariri…..

Minggu ini, sebuah laporan investigatif baru dan rahasia yang menunjukkan pembunuh yang sesungguhnya, diterbitkan oleh mingguan yang sama, Der Spiegel. Penulis yang sama. Editor yang sama. Target yang baru.

Kali ini Erich Follath dari Der Spiegel mengklaim bahwa komite internasional yang menginvestigasi pembunuhan Rafik Hariri telah mencapai “kesimpulan rahasia baru yang mengejutkan”, kali ini menuding Hizbullah…….

Dalam banyak hal, artikel Der Spiegel versi 2009 sama dengan versi 2005…..

Komentar-komentar pun bermunculan di ibukota Lebanon dan pada internet. Semuanya mempertanyakan pilihan waktu dari laporan Spiegel yang seakan ditujukan untuk mengakibatkan kerusakan maksimum kepada kubu oposisi yang dipimpin Hizbullah jelang pemilu Juni 2009. Siapa kiranya sumber dari “bocoran” itu dan mengapa sekarang….

Sejauh ini tidak ada partai politik Lebanon yang menganggap laporan Der Spiegel itu dapat dipercaya…..

Kantor Hubungan Media Hizbullah merilis pernyataan pada Minggu, dimana ia membantah tuduhan-tuduhan yang dipublikasikan Der Spiegel dan ditayangkan oleh Al-Arabiyya Channel. Pernyataan Hizbullah mengatakan, “Ini bukan kali pertama sebuah majalah atau suratkabar bermaksud menerbitkan fabrikasi-fabrikasi semacam itu dan sebelumnya koran Kuwait Al-Siyasa telah berulangkali menerbitkan laporan seperti itu bersama harian-harian lainnya.”

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa “menerbitkan laporan ini oleh Der Spiegel dan mempromosikannya oleh Al-Arabiyya mencurigakan dalam hal pilihan waktu dan bagaimana laporan itu dieksploitasi secara politik dan psikologis, khususnya untuk dua alasan: Pertama ini ditujukan untuk memperngaruhi kampanye pemilu di Lebanon pada satu sisi, dan untuk mengalihkan perhatian dari berita-berita tentang terbongkarnya jaringan mata-mata yang bekerja untuk Israel di sisi yang lain…Laporan Spiegel terbit tepat 2 minggu menjelang pemilu legislatif 7 Juni di Lebanon.”

Senin, 25 Mei 2009

Gawat! Yaman Terancam Pecah Lagi


YEMEN-W1

Saat sedang merayakan hari nasional persatuan yang menggabungkan Selatan dan utara, terjadi bentrokan berdarah di Yaman antara demonstran dan aparat keamanan.

Pasukan keamanan membubarkan secara paksa para pemuda yang menuduh pemerintahan Presiden Ali Abdallah Saleh mengabaikan dan menganaktirikan masyarakat Yaman Selatan.

Sebagaiman dilaporkan televisi Aljazeera Pertemuan yang diprakarsai oleh pemimpin partai opisisi tersebut berubah menjadi aksi demonstrasi berdarah setelah pasukan keamanan menuduh mereka melakukan makar dengan menunut sparatisme dan mendirikan kembali negara Yaman Selatan.

Dilaoprkan oelh aljazeera, sejak bergabungnya Yaman bersatu antara Utara dengan ibukota Sanaa dan Selatan dengan ibukota Aden 20 tahun silam, masyarakat Selatan terlihat terkebelakang dalam segala bidang terutama ekonomi dan pendidikan terutama di propinsi Hadramaut dengan ibukota Sewon yang kaya minyak dan peninggalan sejarah.

Ahmadinejad: Tanpa Intimidasi, Israel Tak Dapat Hidup

Tuesday, 26 May 2009 Sample ImagePresiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan bahwa program nuklir Iran berada di bawah koridor ketetapan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). IRIB melaporkan, Ahmadinejad, hari Senin, dalam konferensi pers yang dihadiri wartawan lokal dan asing mengatakan, masalah nuklir sangatlah jelas dan transparan. Dikatakannya pula, bangsa Iran tak memberikan peluang kepada pihak manapun untuk membahas masalah nuklir di luar koridor ketetapan IAEA.

Mengenai manuver Israel yang bersamaan dengan peringatan kemenangan Hizbullah Lebanon dan kemungkinan rezim ini menyerang Iran, Suriah dan Lebanon, Ahmadinejad mengatakan, "Rezim Zionis Israel semenjak awal dideklarasikan untuk intimidasi, perang dan pendudukan. Filsafat deklarasi Israel adalah intimidasi dan perang permanen." Ditegaskannya, "Tanpa intimidasi dan perang, rezim ini tak bisa bertahan hidup." Dalam kesempatan tersebut, Ahmadinejad juga menuturkan, "Apa yang bisa diperbuat oleh Rezim Israel yang terlibat bentrok dan berperang dengan sebuah tepi seluas 360 km yang bernama Gaza dan kemudian kalah?!

Jumat, 08 Mei 2009

“GRAD”... Roket yang Menghalangi Tidur Israel dan Mengenai Target Strategis


Gaza – Infopalestina: Roket "Grad" .. Nama jenis baru dari jenis-jenis roket yang digunakan oleh perlawanan Palestina, untuk pertama kalinya dalam jumlah besar selama perang “Furqan” di Jalur Gaza. Perlawanan Palestina juga paling suka menembakkan roket jenis ini. Perang “Furqan” adalah istilah yang digunakan perlawanan Palestina dalam mengadapi agresi perang yang dilancarkan Zionis Israel di Jalur Gaza akhir tahun 2008 lalu untuk merealisasikan beberapa target, seperti yang dikatakan Israel waktu itu, terutama untuk menghentikan serangan roket-roket dari Jalur Gaza ke permukiman-permukiman Yahudi dekat Jalur Gaza. Eskalasi dengan Eskalasi Perang tersebut telah dimulai dengan sengit dan seluruh dunia menyaksikan itu. Selama perang berlangsung pasukan penjajah Zionis Israel menggunakan semua jenis senjata. Termasuk senjata yang dilarang secara internasional. Hal itu dilakukan Israel untuk menciptakan kondisi shock dan teror di barisan perlawanan Palestina. Beberapa jam setelah dimulai perang, faksi-faksi Palestina mengatakan, "Wahai kaum Zionis, jika target kalian yang paling penting adalah untuk menghentikan roket-roket agar tidak jatuh di permukiman-permukiman Yahudi yang dekat dengan Jalur Gaza, maka kami beri kabar gembira kepada kalian bahwa roket-roket tersebut akan mencapai daerah-daerah yang tidak terjaungkau sebelumnya dan belum pernah diprediksi sampai ke sana." Dan benar, perlawanan Palestina, terutama Brigade al Qassam, sayap militer Gerakan Hamas, melaksanakan ancaman mereka. Mereka menggempur kota-kota Israel dengan ratusan roket buatan lokal dan roket "Grad" yang digunakan dalam jumlah besar selama perang. Penggunaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini awal penggunaan senjata baru, efektif dan membinasakan di tanah peperangan, menggempur daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkau roket perlawanan; untuk menghadapi mesin perang penghancur yang digunakan militer Israel. Brigade al Qassam, dalam data yang dimiliki setelah usai perang, mengatakan tidak kurang dari 980 roket dan mortir ditembakan ke kota-kota Israel dan permukiman-permukiman Yahudi. Al Qassam menembakan sekitar 345 roket jenis Qassam, 213 roket jenis "Grad" dan sekitar 402 jenis mortir. Brigade al Qassam menyatakan bahwa semua pihak terkejut dengan jumlah roket yang tembakan di satu sisi serta jangkauan dan dampaknya di sisi lain. Ditambah serangan roket yang mengenai pos-pos dan pangkalan-pangkalan militer Israel yang dianggap strategis dan kota-kota vital. Hal ini telah membuat perimbangan teror dengan Israel dan keberhasilan intelijen bagi al Qassam. Spesifikasi Roket Roket "Grad" adalah jenis missil artileri. Dia menyerupai pipa polos dengan panjang 180-240 cm. Yang ditempatkan padanya roket yang terdiri dari tiga bagian: kepala dengan berat 25 sampai 30 kg, tubuh yang bertanggung jawab mengarahkan misil, dan landasan yang merupakan kipas untuk mendorong peluru. Kadang-kadang dilengkapi motor pendorong untuk menambah jarak jangkauan. kaliber missil yang ditembakan dari dalam antara 122-230 mm, tergantung jenisnya. Total panjang dari roket ini tiga meter dan berat 77 kg. Roket ini digunakan baik secara individual atau kolektif seperti dipasang permanen pada semacam gerobak yang mobile, yang dalam militer disebut dengan “Bursts” (semburan). Jangkauan roket ini pada kisaran 18 hingga 45 km; sesuai dengan kaliber yang digunakan. Roket ini bisa membuat lubang di tanah sekitar 25 hingga 50 meter persegi, juga sesuai dengan berat hulu ledak yang digunakan.

Kamis, 30 April 2009

Israel Kepung Masjid Al-aqsa dengan 50 Sinagoga


Sebuah laporan resmi dari Palestina yang dikeluarkan pada Selasa (28/4) oleh lembaga Warisan dan Waqaf Al Aqsha mengungkapkan bahwa lebih dari 50 sinagoga (tempat ibadah Yahudi) telah didirikan dalam beberapa tahun belakangan di sekitar Masjid Al Aqsa.

Sejumlah sinagoga lagi akan dibangun, yang terbesar akan didirikan di sekolah Tankaseyah, bagian dari Masjid Al Aqsa.

Laporan yang disampaikan ke Kantor PBB di Amman, Jordania, tersebut menyatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah menyetujui rencana pembangunan sinagoga itu dan menyediakan dana 40 juta dollar AS bagi tujuan tersebut.

Sinagoga terdekat dengan Masjid Al Aqsa dihiasi kubah besar yang dibangun secara sengaja guna mengganggu pemandangan dan menghalangi kubah Masjid Umar (Dome of Rock Mosque). Laporan itu juga menyatakan, sinagoga tersebut berada di bawah Masjid Al Aqsa. Sementara itu, sebuah terowongan digali oleh penguasa Israel dan kelompok Yahudi selain pembangunan sinagoga besar berukuran 1.000 meter persegi yang akan dibangun di lapangan Bouraq (Tembok Ratapan).

Selain itu, ada rencana untuk membangun satu sinagoga di Menara Al Laqlaq, daerah yang meliputi Masjid Al Aqsa di sisi timur laut. Sinagoga besar yang direncanakan segera dibangun di Lapangan Al-Bouraq tersebut akan digunakan sebagai pusat pengajaran Taurat dan rencana lain bagi sinagoga Burj Al-Laqlaq yang daerahnya meliputi Masjid Al Aqsa ke bagian timur laut.

Pemerintah pendudukan Israel juga berencana membangun sebanyak 35 rumah, 1sinagoga, dan 1.000 permukiman baru Yahudi di lingkungan Masjid Al Aqsa.(kompas)

Gara-gara Flu Babi, Israel dan Meksiko Tegang


Flu babi akhirnya sampai juga di Israel. Di negara Zionis itu, bukan hanya tingkat bahaya flu itu yang dipersoalkan, tetapi juga namanya yang tidak pas dalam agama Yahudi.

Wakil Menteri Kesehatan Israel Yakov Litzman yang menginginkan nama penyakit flu babi diganti menjadi flu Meksiko. Maklum, Litzman yang juga anggota partai keagamaan ortodok di Israel menyebut “babi” sebagai binatang haram bagi warga Yahudi di Israel. “Kami akan menjulukinya flu Meksiko, bukan flu babi,” kata Litzman, Rabu (29/4).

Menurut agama Yahudi, babi binatang haram dan tidak boleh dimakan meski di beberapa toko di Israel ada yang menjual daging babi tersebut. Toh, keinginan Litzman langsung ditentang Duta Besar Meksiko untuk Israel Frederico Salas. Bahkan, Duta Besar Israel di Meksiko Yosef Livne kecipratan kecaman atas penggantian nama penyakit itu. Salas memprotes Kementerian Luar Negeri Israel.

“Duta Besar (Salas) tersinggung saat Wakil Menteri Kesehatan Israel menyebut penyakit itu sebagai flu Meksiko. Menurutnya, Israel tidak berhak memberi nama baru pada penyakit itu,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

Meski demikian, Pemerintah AS juga tengah mempertimbangkan mengganti nama flu babi dengan nama yang baru. Ini setelah beberapa negara menghentikan impor daging babi dari Amerika Utara. “Ini bukan soal krisis pangan. Penting untuk disampaikan, makan daging babi tidak akan menyebabkan penyakit ini,” kata Tom Vilsack, Menteri Pertanian AS.

Tak cuma AS, Uni Eropa khawatir penamaan flu babi membuat industri pengolahan daging babi gulung tikar. Badan dunia yang menangani kesehatan binatang juga menyebut, pemberian nama flu babi memang tidak cocok, mengingat virus mematikan ini juga ditemukan pada burung dan manusia.

Sementara itu, penyebaran virus flu babi sudah merambah wilayah Timur Tengah. Di Israel, seorang pria 47 tahun yang baru tiba dari Meksiko kini dirawat di rumah sakit kota Kfar Saba. Sebelumnya, seorang pria muda yang juga baru tiba dari Meksiko terjangkit virus ini. Ia menjalani perawatan di RS Laniado di kota Netanya.

Rencana Politik Netanyahu: "Bersatulah Palestina dan Melawanlah"




Faris Abdullah

Dari hari ke hari semakin jelas watak alami Pemerintah ekstrim kanan Israel dimana tidak akan ada suatu kemajuan dalam proses perdamaian. Hal itu jelas dalam Deklarasi Perdana Menteri Israel Netanyahu tentang rencana politiknya dan solusinya dalam konfliknya dengan Palestina. Rencana politik itu akan disampaikan kepada Presiden Amerika, Obama, dalam pertemuan yang akan datang. Rencana ini didasarkan kepada pengakuan terhadap Israel yang berarti membuang jauh-jauh masalah pengungsi Palestina, tidak ada seorang pun warga Palestina di dalam batas-batas Negara Yahudi. Ini akan menjadi justifikasi untuk mengusir warga Palestina yang tersisa di wilayah pendudukan tahun 1948. Ini juga berlaku untuk kota Al-Quds yang menolak kembalinya pengungsi diaspora Palestina untuk kembali.

Kebanyakan alinea rencana Netanyahu hanya melecehkan tim perunding Palestina dan Negara-negara Arab. Bahkan tidak memberikan harapan kepada Palestina akan terbentuknya Negara meski tanpa tentara dan kedaulatan di wilayah Tepi Barat. Dengan situasi ini, ditambah kekerasan dan kejahatan Israel setiap hari, maka situasi akan semakin panas. Tak aneh jika para pengamat sepakat bahwa pemerintah Israel kali ini akan menjadi “pemerintah perang” dan kawasan Timur Tengah akan mengalami perubahan besar, baik di level politik Palestina atau regional. Perpecahan internal akan berlanjut sehingga memberikan dampak negative kepada perlawanan Palestina. Fatah akan mengancam jika Jalur Gaza tidak diserahkan kepadanya. Sementara Al-Quds akan menghadapi aksi yahudisasi hebat dari Israel dan pendudukan asli Palestina akan diusir dari sana.

Kondisi sia-sia tidak akan terjadi bila geng perunding Palestina memiliki orientasi jelas setelah pengalaman pahit selama bertahun-tahun perundingannya dengan Israel. Dimana Israel selama ini hanya bertujuan mengegolkan agenda tertentu berupa normalisasi dengan Arab dan bisa diterima oleh dunia dengan terus melakukan yahudisasi Al-Quds dan mengusir warganya, mencuri tanahnya, meluaskan permukimannya, melanjutkan tembok rasial, menyita sumber dan memisah-misahnya wilayah Tepi Barat.

Apa yang ditunggu oleh tim perunding Palestina setelah Netanyahu mengumumkan deklarasi rencana politiknya yang tidak mengakui Tepi Barat sebagai tanah jajahan Israel, tapi tanah sengketa, sehingga Israel memiliki hak di sana. Sehingga masalah ini perlu dirundingkan. Karenanya, dalam perundingan yang akan digelar, Israel meminta kepada Palestina agar mengakui bahwa Israel memiliki hak di atas 78 persen Palestina. Inilah bahaya pengakuan terhadap Israel. Karenanya, faksi-faksi perlawanan meminta agar hal ini dijadikan syarat untuk mengembalikan persatuan Palestina.

Apa yang ditunggu tim perunding Palestina, padahal Israel membuang jauh-jauh hasil kesepakatan yang sudah pernah dicapai seperti di Annapolis, prakarsa Arab, dan lain-lain. Kenapa perlawanan Palestina diminta mengakui Israel sementara penjajah itu tidak pernah mengakui Palestina.

Setelah arogansi Israel ini, Palestina menolak tuntutan dan syarat yang menjadi penghambat dan penghalang persatuan nasional mereka yakni ; mengakui legalitas penjajah Israel. Baik dengan menerima syarat tim kuartet yang kembali disampaikan oleh Menlu AS, Hillary Clinton atau melalui tuntutan agar Palestina komitmen dengan kesepakatan yang pernah dilakukan PLO yang salah satu isinya mengaui kejahatan Israel. Karenanya, Palestina harus kembali kepada persatuan yang didasarkan kepada perlawanan dimana pengalaman membuktikan ia lebih kuat dan lebih bisa menjaga proyek nasional Palestina, jauh dari kesia-siakan perundingan. Jika perundingan dengan Israel dilanjutkan maka Palestina akan tetap kehilangan orientasi politiknya. Sehingga mereka harus kembali kepada rutenya yang benar yakni dengan dialog dan program nasinal yang menjaga prinsip dasar dan hak Palestina. Sebab masalah ini terkait dengan nasib wilayah Palestina, rakyat, sejarah dan masa depan mereka.

Israel dan Proyek Berdirinya Sistem Regional Baru




Athef Ghamri

Al-Wathan Qatar

Jika membaca seksama statemen-statemen Israel, ia mengajak untuk berfikir logis dengan memahami lingkup logika politik Israel yang luas. Bukan dengan mengamati serpihan-serpihannya karena kita akan menganggapnya masing-masing berdiri sendiri. Baik statemen menghindar dari komitmen perdamaian dari Netanyahu atau pelecehan politik oleh Lieberman.

Lingkup politik luas Israel itu dikendalikan oleh strategi yang memiliki keterkaitan antara satu sama lainnya. Usia politiknya sudah lebih dari 100 tahun. Ia ditanam di atas gagasan-gagasan pemikiran, meski hanya di atas ‘tanah kering kerontang’. Ia rela menunggu lama untuk tumbuh meski jangka panjang. Inilah perilaku mereka sejak proyek “Negara Yahudi hanya sekedar gagasan, kemudian terbentuk menjadi sebuah gerakan (zionisme internasional) hingga gerakan itu menjadi sebuah Negara. Inilah politik bertahap. Untuk mencapai tujuan tidak melalui hanya dengan satu tahap.

Hari-hari ini, terjadi perilaku keukeuh dalam sebagian strategi tersebut. Israel melontarkan ajakan membentuk “system regional” baru yang mencakup Israel dan Negara-negara Arab. Ini bukan sekedar gagasan atau usulan. Namun sebuah langkah penuh perhitungan dan strategi yang memiliki target setelahnya dan memiliki peta formula baru di kawasan regional. Ia tidak hanya terbatas pada dimensi keamanan dan ekonomi bagi system yang ditawarkan. Agar system baru yang ditawarkan ini bisa mencakup banyak proyek jangka panjang Israel yang kini belum tercapai Israel, dimana semuanya masih masuk dalam studi, Israel membuat sejumlah rencana ril agar siap diterapkan pada saat datang kesempatan yang sesuai. Agar Israel bisa mengambil apa yang mereka cari dari dunia Arab, yang tidak bisa mereka ambil dengan kekuatan dan perang.

Israel sadar bahwa pintu masuk ke daerah itu adalah dengan “normalisasi” dengan dunia Arab dimana fase berikutnya adalah konflik Arab – Israel akan disegel selamanya. Yakni dengan cara menyelesaikan proses perdamaian melalui semua rute sesuai dengan prinsip “wilayah dengan kompensasi perdamaian” (hasil konferensi Madrid 1991) dan penetapan terhadap nasib Palestina, hak mereka mendirikan Negara merdeka, hingga terjadi kudeta Likud terhadap proses perdamaian yang dimulai tahun 1996 dan menghalangi langkah menuju penutupan konflik dan berdirinya Negara Palestina, kemudian disusul tekanan Amerika untuk melakukan langkah normalisasi, namun dengan pemenuhan Israel terhadak kewajiban mereka.

Benar saja, Israel mampu melakukan lompatan. Meski parsial. Yakni dengan menciptakan normalisasi dengan Negara-negara Arab melalui biro-biro perwakilan perdagangan, pertukaran kunjungan dan perjanjian perdagangan yang besar.

Di tengah langkah ini berjalan, sejumlah studi di pusat strategi Amerika dan sejumlah tokoh berpengaruh melontarkan dan mempromosikan gagasan system regional baru yang mencakup Israel. Dengan keukeuh mempertahankan opini bahwa system yang sekarang ada sudah hancur. System yang dimaksud adalah Liga Arab dimana mereka ingin menghapusnya atau minimal memarginalkannya kemudian diganti dengan system alternative yang mereka inginkan.

Di antara dimensi system yang ditawarkan adalah soal pembagian kembali sumber daya alam terutama soal air di Negara Arab. Di tahun 1974, melalui studi panjang, Dr. Elyasha Keili, ketua Biro Rencana Air Israel dimana ia membicarakan mekanisme Israel memanfaatkan air sungai Nil.

Simon Perez pernah membicarakan di tahun 1993 soal kebutuhan Israel terhadap suplai air tambahan. Ia mengusulkan gagasan mengubah suplai air melimpah ke wilayah-wilayah Israel yang dituju. Menurutnya cara paling baik adalah dengan membangun saluran air internasional ke Negara Israel.

Saat itu majalah politik Timur Tengah Midle East Policy menyatakan bahwa Perez barangkali menunjuk kepada saluran air dari Mesir.

Melalui gagasan-gagasan Israel itu, Negara zionis ini ingin tampak tidak melanggar undang-undang internasional atau kesepakatan soal air antara Negara. Karenanya, tujuan kerjasama regional adalah agar Israel bisa menciptakan untuk dirinya sendiri antar dua pihak sementara. Ketika dibicarakan soal proses kerjasama regional dengan banyak pihak, dimana Israel salah satu bagian dari kerjasama itu. Tema air hanya sebagai salah satu cara seakan hanya tawaran.
Inilah langkah di balik gagasan system regional baru alternative. Dimensinya tampak tidak jahat bagi wilayah sebagian kita. Namun bagi perancangnya kejahatan itu sudah direncanakan. Bukan saja sejak sekarang, namun sejak Hertezl membicarakan Negara Yahudi dan hubungannya dengan Negara kawasan di masa depan, dimana masa depan itu adalah hari ini.