Kamis, 30 April 2009

Israel Kepung Masjid Al-aqsa dengan 50 Sinagoga


Sebuah laporan resmi dari Palestina yang dikeluarkan pada Selasa (28/4) oleh lembaga Warisan dan Waqaf Al Aqsha mengungkapkan bahwa lebih dari 50 sinagoga (tempat ibadah Yahudi) telah didirikan dalam beberapa tahun belakangan di sekitar Masjid Al Aqsa.

Sejumlah sinagoga lagi akan dibangun, yang terbesar akan didirikan di sekolah Tankaseyah, bagian dari Masjid Al Aqsa.

Laporan yang disampaikan ke Kantor PBB di Amman, Jordania, tersebut menyatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah menyetujui rencana pembangunan sinagoga itu dan menyediakan dana 40 juta dollar AS bagi tujuan tersebut.

Sinagoga terdekat dengan Masjid Al Aqsa dihiasi kubah besar yang dibangun secara sengaja guna mengganggu pemandangan dan menghalangi kubah Masjid Umar (Dome of Rock Mosque). Laporan itu juga menyatakan, sinagoga tersebut berada di bawah Masjid Al Aqsa. Sementara itu, sebuah terowongan digali oleh penguasa Israel dan kelompok Yahudi selain pembangunan sinagoga besar berukuran 1.000 meter persegi yang akan dibangun di lapangan Bouraq (Tembok Ratapan).

Selain itu, ada rencana untuk membangun satu sinagoga di Menara Al Laqlaq, daerah yang meliputi Masjid Al Aqsa di sisi timur laut. Sinagoga besar yang direncanakan segera dibangun di Lapangan Al-Bouraq tersebut akan digunakan sebagai pusat pengajaran Taurat dan rencana lain bagi sinagoga Burj Al-Laqlaq yang daerahnya meliputi Masjid Al Aqsa ke bagian timur laut.

Pemerintah pendudukan Israel juga berencana membangun sebanyak 35 rumah, 1sinagoga, dan 1.000 permukiman baru Yahudi di lingkungan Masjid Al Aqsa.(kompas)

Gara-gara Flu Babi, Israel dan Meksiko Tegang


Flu babi akhirnya sampai juga di Israel. Di negara Zionis itu, bukan hanya tingkat bahaya flu itu yang dipersoalkan, tetapi juga namanya yang tidak pas dalam agama Yahudi.

Wakil Menteri Kesehatan Israel Yakov Litzman yang menginginkan nama penyakit flu babi diganti menjadi flu Meksiko. Maklum, Litzman yang juga anggota partai keagamaan ortodok di Israel menyebut “babi” sebagai binatang haram bagi warga Yahudi di Israel. “Kami akan menjulukinya flu Meksiko, bukan flu babi,” kata Litzman, Rabu (29/4).

Menurut agama Yahudi, babi binatang haram dan tidak boleh dimakan meski di beberapa toko di Israel ada yang menjual daging babi tersebut. Toh, keinginan Litzman langsung ditentang Duta Besar Meksiko untuk Israel Frederico Salas. Bahkan, Duta Besar Israel di Meksiko Yosef Livne kecipratan kecaman atas penggantian nama penyakit itu. Salas memprotes Kementerian Luar Negeri Israel.

“Duta Besar (Salas) tersinggung saat Wakil Menteri Kesehatan Israel menyebut penyakit itu sebagai flu Meksiko. Menurutnya, Israel tidak berhak memberi nama baru pada penyakit itu,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

Meski demikian, Pemerintah AS juga tengah mempertimbangkan mengganti nama flu babi dengan nama yang baru. Ini setelah beberapa negara menghentikan impor daging babi dari Amerika Utara. “Ini bukan soal krisis pangan. Penting untuk disampaikan, makan daging babi tidak akan menyebabkan penyakit ini,” kata Tom Vilsack, Menteri Pertanian AS.

Tak cuma AS, Uni Eropa khawatir penamaan flu babi membuat industri pengolahan daging babi gulung tikar. Badan dunia yang menangani kesehatan binatang juga menyebut, pemberian nama flu babi memang tidak cocok, mengingat virus mematikan ini juga ditemukan pada burung dan manusia.

Sementara itu, penyebaran virus flu babi sudah merambah wilayah Timur Tengah. Di Israel, seorang pria 47 tahun yang baru tiba dari Meksiko kini dirawat di rumah sakit kota Kfar Saba. Sebelumnya, seorang pria muda yang juga baru tiba dari Meksiko terjangkit virus ini. Ia menjalani perawatan di RS Laniado di kota Netanya.

Rencana Politik Netanyahu: "Bersatulah Palestina dan Melawanlah"




Faris Abdullah

Dari hari ke hari semakin jelas watak alami Pemerintah ekstrim kanan Israel dimana tidak akan ada suatu kemajuan dalam proses perdamaian. Hal itu jelas dalam Deklarasi Perdana Menteri Israel Netanyahu tentang rencana politiknya dan solusinya dalam konfliknya dengan Palestina. Rencana politik itu akan disampaikan kepada Presiden Amerika, Obama, dalam pertemuan yang akan datang. Rencana ini didasarkan kepada pengakuan terhadap Israel yang berarti membuang jauh-jauh masalah pengungsi Palestina, tidak ada seorang pun warga Palestina di dalam batas-batas Negara Yahudi. Ini akan menjadi justifikasi untuk mengusir warga Palestina yang tersisa di wilayah pendudukan tahun 1948. Ini juga berlaku untuk kota Al-Quds yang menolak kembalinya pengungsi diaspora Palestina untuk kembali.

Kebanyakan alinea rencana Netanyahu hanya melecehkan tim perunding Palestina dan Negara-negara Arab. Bahkan tidak memberikan harapan kepada Palestina akan terbentuknya Negara meski tanpa tentara dan kedaulatan di wilayah Tepi Barat. Dengan situasi ini, ditambah kekerasan dan kejahatan Israel setiap hari, maka situasi akan semakin panas. Tak aneh jika para pengamat sepakat bahwa pemerintah Israel kali ini akan menjadi “pemerintah perang” dan kawasan Timur Tengah akan mengalami perubahan besar, baik di level politik Palestina atau regional. Perpecahan internal akan berlanjut sehingga memberikan dampak negative kepada perlawanan Palestina. Fatah akan mengancam jika Jalur Gaza tidak diserahkan kepadanya. Sementara Al-Quds akan menghadapi aksi yahudisasi hebat dari Israel dan pendudukan asli Palestina akan diusir dari sana.

Kondisi sia-sia tidak akan terjadi bila geng perunding Palestina memiliki orientasi jelas setelah pengalaman pahit selama bertahun-tahun perundingannya dengan Israel. Dimana Israel selama ini hanya bertujuan mengegolkan agenda tertentu berupa normalisasi dengan Arab dan bisa diterima oleh dunia dengan terus melakukan yahudisasi Al-Quds dan mengusir warganya, mencuri tanahnya, meluaskan permukimannya, melanjutkan tembok rasial, menyita sumber dan memisah-misahnya wilayah Tepi Barat.

Apa yang ditunggu oleh tim perunding Palestina setelah Netanyahu mengumumkan deklarasi rencana politiknya yang tidak mengakui Tepi Barat sebagai tanah jajahan Israel, tapi tanah sengketa, sehingga Israel memiliki hak di sana. Sehingga masalah ini perlu dirundingkan. Karenanya, dalam perundingan yang akan digelar, Israel meminta kepada Palestina agar mengakui bahwa Israel memiliki hak di atas 78 persen Palestina. Inilah bahaya pengakuan terhadap Israel. Karenanya, faksi-faksi perlawanan meminta agar hal ini dijadikan syarat untuk mengembalikan persatuan Palestina.

Apa yang ditunggu tim perunding Palestina, padahal Israel membuang jauh-jauh hasil kesepakatan yang sudah pernah dicapai seperti di Annapolis, prakarsa Arab, dan lain-lain. Kenapa perlawanan Palestina diminta mengakui Israel sementara penjajah itu tidak pernah mengakui Palestina.

Setelah arogansi Israel ini, Palestina menolak tuntutan dan syarat yang menjadi penghambat dan penghalang persatuan nasional mereka yakni ; mengakui legalitas penjajah Israel. Baik dengan menerima syarat tim kuartet yang kembali disampaikan oleh Menlu AS, Hillary Clinton atau melalui tuntutan agar Palestina komitmen dengan kesepakatan yang pernah dilakukan PLO yang salah satu isinya mengaui kejahatan Israel. Karenanya, Palestina harus kembali kepada persatuan yang didasarkan kepada perlawanan dimana pengalaman membuktikan ia lebih kuat dan lebih bisa menjaga proyek nasional Palestina, jauh dari kesia-siakan perundingan. Jika perundingan dengan Israel dilanjutkan maka Palestina akan tetap kehilangan orientasi politiknya. Sehingga mereka harus kembali kepada rutenya yang benar yakni dengan dialog dan program nasinal yang menjaga prinsip dasar dan hak Palestina. Sebab masalah ini terkait dengan nasib wilayah Palestina, rakyat, sejarah dan masa depan mereka.

Israel dan Proyek Berdirinya Sistem Regional Baru




Athef Ghamri

Al-Wathan Qatar

Jika membaca seksama statemen-statemen Israel, ia mengajak untuk berfikir logis dengan memahami lingkup logika politik Israel yang luas. Bukan dengan mengamati serpihan-serpihannya karena kita akan menganggapnya masing-masing berdiri sendiri. Baik statemen menghindar dari komitmen perdamaian dari Netanyahu atau pelecehan politik oleh Lieberman.

Lingkup politik luas Israel itu dikendalikan oleh strategi yang memiliki keterkaitan antara satu sama lainnya. Usia politiknya sudah lebih dari 100 tahun. Ia ditanam di atas gagasan-gagasan pemikiran, meski hanya di atas ‘tanah kering kerontang’. Ia rela menunggu lama untuk tumbuh meski jangka panjang. Inilah perilaku mereka sejak proyek “Negara Yahudi hanya sekedar gagasan, kemudian terbentuk menjadi sebuah gerakan (zionisme internasional) hingga gerakan itu menjadi sebuah Negara. Inilah politik bertahap. Untuk mencapai tujuan tidak melalui hanya dengan satu tahap.

Hari-hari ini, terjadi perilaku keukeuh dalam sebagian strategi tersebut. Israel melontarkan ajakan membentuk “system regional” baru yang mencakup Israel dan Negara-negara Arab. Ini bukan sekedar gagasan atau usulan. Namun sebuah langkah penuh perhitungan dan strategi yang memiliki target setelahnya dan memiliki peta formula baru di kawasan regional. Ia tidak hanya terbatas pada dimensi keamanan dan ekonomi bagi system yang ditawarkan. Agar system baru yang ditawarkan ini bisa mencakup banyak proyek jangka panjang Israel yang kini belum tercapai Israel, dimana semuanya masih masuk dalam studi, Israel membuat sejumlah rencana ril agar siap diterapkan pada saat datang kesempatan yang sesuai. Agar Israel bisa mengambil apa yang mereka cari dari dunia Arab, yang tidak bisa mereka ambil dengan kekuatan dan perang.

Israel sadar bahwa pintu masuk ke daerah itu adalah dengan “normalisasi” dengan dunia Arab dimana fase berikutnya adalah konflik Arab – Israel akan disegel selamanya. Yakni dengan cara menyelesaikan proses perdamaian melalui semua rute sesuai dengan prinsip “wilayah dengan kompensasi perdamaian” (hasil konferensi Madrid 1991) dan penetapan terhadap nasib Palestina, hak mereka mendirikan Negara merdeka, hingga terjadi kudeta Likud terhadap proses perdamaian yang dimulai tahun 1996 dan menghalangi langkah menuju penutupan konflik dan berdirinya Negara Palestina, kemudian disusul tekanan Amerika untuk melakukan langkah normalisasi, namun dengan pemenuhan Israel terhadak kewajiban mereka.

Benar saja, Israel mampu melakukan lompatan. Meski parsial. Yakni dengan menciptakan normalisasi dengan Negara-negara Arab melalui biro-biro perwakilan perdagangan, pertukaran kunjungan dan perjanjian perdagangan yang besar.

Di tengah langkah ini berjalan, sejumlah studi di pusat strategi Amerika dan sejumlah tokoh berpengaruh melontarkan dan mempromosikan gagasan system regional baru yang mencakup Israel. Dengan keukeuh mempertahankan opini bahwa system yang sekarang ada sudah hancur. System yang dimaksud adalah Liga Arab dimana mereka ingin menghapusnya atau minimal memarginalkannya kemudian diganti dengan system alternative yang mereka inginkan.

Di antara dimensi system yang ditawarkan adalah soal pembagian kembali sumber daya alam terutama soal air di Negara Arab. Di tahun 1974, melalui studi panjang, Dr. Elyasha Keili, ketua Biro Rencana Air Israel dimana ia membicarakan mekanisme Israel memanfaatkan air sungai Nil.

Simon Perez pernah membicarakan di tahun 1993 soal kebutuhan Israel terhadap suplai air tambahan. Ia mengusulkan gagasan mengubah suplai air melimpah ke wilayah-wilayah Israel yang dituju. Menurutnya cara paling baik adalah dengan membangun saluran air internasional ke Negara Israel.

Saat itu majalah politik Timur Tengah Midle East Policy menyatakan bahwa Perez barangkali menunjuk kepada saluran air dari Mesir.

Melalui gagasan-gagasan Israel itu, Negara zionis ini ingin tampak tidak melanggar undang-undang internasional atau kesepakatan soal air antara Negara. Karenanya, tujuan kerjasama regional adalah agar Israel bisa menciptakan untuk dirinya sendiri antar dua pihak sementara. Ketika dibicarakan soal proses kerjasama regional dengan banyak pihak, dimana Israel salah satu bagian dari kerjasama itu. Tema air hanya sebagai salah satu cara seakan hanya tawaran.
Inilah langkah di balik gagasan system regional baru alternative. Dimensinya tampak tidak jahat bagi wilayah sebagian kita. Namun bagi perancangnya kejahatan itu sudah direncanakan. Bukan saja sejak sekarang, namun sejak Hertezl membicarakan Negara Yahudi dan hubungannya dengan Negara kawasan di masa depan, dimana masa depan itu adalah hari ini.

Rabu, 22 April 2009

Mubarak, Netanyahu dan Mahmud Abbas Sowan Obama

Situs berita Farsnews yang dinukil oleh Islammuhammadi hari Rabu [04/22/09] melaporkan, pemimpin tiga negara akan segera ke Washington DC sowan ke Obama bicarakan perdamaian. Demikian sumber terpercaya dari Gedung Putih melaporkan. Gedung Putih merencanakan pertemuan ketiga penguasa, Hosni Mubarak presiden Mesir, Abu Mazen pemimpin Patah dan Benyamin Netanyahu, untuk merampungkan agenda perdamaian diantara negara-negara Arab terutama Palestina.

Dikatakan kunjungan ketiga penguasa itu disamping membicarakan agenda perdamaian juga sebagai balasan atas kunjungan Barack Obama.

Barack Obama setelah di sumpah menjadi presiden tahun lalu berkunjung ke Timur Tengah dan bertemu dengan ketiga penguasa tersebut. Jika kunjungan itu terjadi, maka inilah pertama kali Netanyahu bertatap muka dengan orang nomor satu di Amerika semenjak Obama menghuni Gedung Putih.

Selain Netanyahu dan Abu Mazen, Hosni Mubarak juga di agendakan berkunjung Gedung Putih sowan ke Obama membicarakan perdamain Palestina.

Selasa, 21 April 2009

Konferensi Para Jaksa Dunia Islam: Para Pejabat Israel Harus Diadili

Rabu, 22 April 2009 Sample ImageSekretaris Konferensi Para Jaksa Dunia Islam di Tehran, Saeed Mortazavi, menyebut sidang tersebut sebagai langkah pertama untuk menindak para pejabat Zionis Israel secara hukum di Pengadilan Internasional Den Haag. Mortazavi yang juga Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Revolusi Tehran, hari Selasa dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam di sela-sela Konferensi Para Jaksa Dunia Islam di Tehran mengatakan, "Banyak pengaduan mengenai kriminalitas Rezim Zionis Israel yang diajukan ke pengadilan Iran."

Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Revolusi Tehran ini, juga menuturkan, Konferensi Para Jaksa Dunia Islam ini bertujuan menyelaraskan upaya negara-negara Islam dan pendukung keadilan guna membahas kejahatan Zionis dan menggelar pengadilan yang menyidang para pejabat rezim ini.

Empat Alasan Kenapa Motorola Harus Diboikot

Logo Motorola
Logo Motorola
Perusahaan Amerika Motorola ikut dalam proyek militer dan produksi senjata Rezim Zionis Israel. Perusahaan Motorola mengklaim sebagai sebuah perusahaan swasta yang sehat, namun tidak pernah memberikan penjelasan mengenai dukungannya terhadap rezim rasis di Palestina pendudukan.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa Motorola mutlak berafiliasi kepada Rezim Zionis Israel dan secara langsung terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan mendukung pendudukan Palestina. Berdasarkan ini, sejumlah produksi perusahaan zionis ini langsung dipakai untuk mendukung perlengkapan militer Israel.

1. Produksi fuse 980 untuk peluncuran di ketinggian rendah bagi sejumlah bom seperti MK. Disebutkan pada tanggal 30 Juli 2006 selama Rezim Zionis Israel menyerang Lebanon, pasukan udara rezim ini menembakkan bom MK yang memiliki daya ledak tinggi ke sebuah bangunan penduduk di kota Qana. Akibatnya, sedikitnya 28 anak-anak yang bersembunyi di bungker tewas.

2. Mengembangkan dan mempersenjatai militer Israel dengan sistem telepon genggam yang aman (Mountain Rose). Ini adalah sistem komunikasi khusus di Palestina pendudukan.

3. Mempersenjatai Israel dengan sistem pemantau luas bernama WAAS (The Wide Area Augmentation System) untuk mengawasi dan melindungi tembok pemisah yang di bangun di Tepi Barat Sungai Jordan. Pengadaan WAAS oleh Motorola jelas melanggar hukum internasional.

4. Pengadaan perlengkapan radar dan teropong pendeteksi panas untuk 47 permukiman ilegal zionis di daerah Palestina.

Publikasi Hasil Interogasi Sami Shahab Anggota Hizbullah yang Ditahan Mesir

Hizbullah
Hizbullah
Masih ingat dengan Sami Shahab, Anggota Hizbullah yang ditahan oleh dinas intelegen Mesir bekerjasama dengan MOSSAD..? Berikut ini adalah wawancara Sami Shahab yang dimuat Surat kabar Lebanon Al-Akhbar. Sebagaimana dilansir oleh Press TV Beirut, dalam interogasi ini Sami Shahab membantah ia tengah mempersiapkan program untuk mengacaukan keamanan nasional Mesir,

atau bertugas untuk melakukan operasi militer di tanah Mesir. Menurutnya, ia opunya tugas terbatas untuk mengawasi dan memberikan bantuan logistik dan sumber daya manusia ke Gaza.


Berikut ini dari interogasi terhadap Sami Shahab sebagai berikut:

Siapa nama Anda, Muhammad Yusuf Ahmad Mansur atau Sami Hani Shahab?

Sami Shahab adalah nama organisasi saya.

Berapa usaia Anda?

39 tahun

Kapan pertama kali berkunjung ke Mesir?

Di awal tahun 2005.

Waktu itu Anda tinggal di mana?

Di jalan Harun Dardaqi, Kairo. Namun selama ini untuk mengetahui tugas saya, beberapa kali saya kembali ke Lebanon dan sejak tahun 2005 hingga kini Kairo menjadi tempat tinggal saya.

Ada yang tahu bahwa Anda adalah Syiah?

Saya tidak pernah menginformasikan masalah ini kepada siapa pun di Mesir. Orang-orang mengenal saya sebagai warga Palestina yang tinggal di Suriah dan saya sendiri tidak pernah mengatakan sebagai warga Lebanon.

Artinya Anda tidak pernah mengajak orang lain untuk mengikuti mazhab Syiah?

Tidak pernah. Karena keberadaan saya di Mesir terkait tugas yang telah ditentukan dan bukan masalah agama. Para pejabat Hizbullah juga tidak pernah menganggap penting masalah ini. Karena mereka yakin bahwa membesar-besarkan masalah ini hanya merugikan umat Arab dan Islam.

Untuk apa Anda ke Kaior?

Saya ke Kairo berdasarkan perintah Hizbullah.

Apa tugas Anda di Kairo?

Membuka kantor Hizbullah di Mesir.

Apa tujuan membuka kantor Hizbullah di Mesir?

Membuka kantor Hizbullah di negara-negara yang bertetangga dengan Israel demi membantu masalah Palestina.

Siapa atasan langsung Anda?

Saya adalah penanggung jawab kantor di Kairo, sementara penanggung jawab langsung saya di Lebanon adalah Muhammad Qabalan.

Mengapa Muhammad Qabalan?

Karena ia mengatahui kondisi Mesir dengan baik dan pernah tinggal di sana, khususnya ia mengetahui tentang daerah Sina.

Apa perannya?

Ia sering bolak-balik di desa Al-Nakhil di Nuwaiba’ untuk mengawasi apakah orang-orang Israel juga ke sana atau tidak.

Apa tugas kantor di Mesir?

Mengawasi pesisir Nuwaiba’ dan jalan utama Thaba. Selama melakukan tugas ini dia pernah punya masalah dengan badan intelijen Mesir. Ketika memasuki sebuah daerah ini, polisi Mesir menahan paspornya.

Paspornya asli atau palsu?

Ia memiliki paspor Mesir bernama Hassan Al-Ghoul.

Setelah kejadian itu apa lagi yang terjadi?

Qabalan kembali ke Kairo dan Hassan Al-Munakhili ditugaskan dari Port Said untuk mengawasi pergerakan Israel di Nuwaiba’ dan Ra’s Al-Syaithan. Ia diberi uang 100 dolar dan dengan membuat sebuah kios kerjanya mengawasi orang-orang Israel.

Apa peran Anda dalam pertemuan-pertemuan itu?

Selama itu saya kembali ke Beirut, namun tanpa diduga Qabalan mengirimkan pesan kepada saya yang isinya meminta saya memasukkan orang ke Gaza.

Apakah para pejabat Hizbullah tahu mengenai perintah ini?

Iya, saya menyerahkan informasi ini kepada pejabat kantor Hizbullah bagian Palestina.

Siapa nama pejabat kantor urusan Palestina?

Ia dikenal dengan nama Abu Hassan dan saya tidak tahu mengenainya.

Apa yang terjadi setelah itu?

Seorang anggota Hizbullah profesional bernama Abbas tiba di Mesir dari Beirut dan Qabalan menyambutnya di Mesir. Qabalan membelikan sejumlah barang untuknya dan setelah itu ia pergi ke utara Sina.

Apa yang Anda ketahui mengenai Abu Umrah?

Setelah itu Qabalan melanjutkan hubungannya dengan Nasser Abu Umrah dan memberlikannya bahan peledak C-4 khusus untuk menghancurkan besi.

Dari mana bahan peledak ini dibeli?

Dari seorang bernama Sami Al-‘Ayidh Al-Badawi.

Di mana diletakkan bahan peledak itu?

Bahan peledak itu disembunyikan di rumah Namr Al-Thawil di Al-Arish.

Siapa itu Namr Al-Thawil?

Ia dikenal dengan nama Khidr.

Setelah itu apa yang terjadi?

Mereka meletakkannya di rumah Namr Al-Thawil.

Di mana Qabalan dan Abbas?

Wabalan dan Abbas pergi ke utara Sina dan dari bahan peledak itu mereka membuat sabuk peledak dan dua tas penuh bahan peledak. Mereka tinggal di sana selama tiga hari.

Waktu itu Anda di mana?

Saya di Lebanon, namun kemudian saya dipanggil ke Kairo.

Mengapa?

Sesuai perintah pejabat Hizbullah unit Palestina saya pergi ke Kairo dan bertemu dengan Abbas dan Qabalan di sana.

Apa yang terjadi dalam pertemuan itu?

Saya kaget mengapa Qabalan tidak senang bertemu dengan saya akibat masalah yang terjadi bagi kita berdua di Thaba. Pada waktu itu polisi menahan paspor kami dan Qabalan mengkhawatirkan adanya hubungan dia dan saya di arsip dinas rahasia Mesir.

Apakah ia meminta sesuatu?

Ia meminta agar saya dan Abbas kembali ke Lebanon agar dinas rahasia Mesir tidak mengait-ngaitkan hubungan di antara kita berdua.

Apakah Anda punya paspor baru?

Saya membuat paspor baru dan keesokan harinya Abbas dan Qabalan pergi dengan naik pesawat Middle East dan saya sendiri naik pesawat Mesir kembali ke Lebanon.

Bagaimana Anda memindahkan bahan peledak ke Sina?

Kami memindahkannya ke Ismailiyah dan di sana bertemu dengan Namr al-Thawil. Ia meletakkan bahan peledak di bagasi mobil. Untuk menyembunyikan diri dari polisi, saya pergi ke sebuah rumah di Al-Arish.

Sebutkan secara detil proses pemindahan bahan peledak ini dan siapa saja yang ikut dalam operasi tersebut?

Sebelum kepulangan Abbas dan Qabalan ke Kairo lewat utara Sina, ia menunjuk Naser Abu Amirah dari Port Said sebagai penanggung jawab bahan peledak ini di daerah Karam Abu Najilah di Al-Arish. Setelah kami kembali ke Lebanon, Ihab Al-Sayyid Musa dari Port Said yang dikenal dengan Marwan memberikan informasi tertulis mengenai gerakan para turis Israel di Mesir dalam bentuk sandi.

Untuk Israel sandi apa yang Anda pakai dalam surat tersebut?

Al-Jubran, karena tidak ada alat komunikasi yang bisa dipercaya.

Apakah Anda punya hubungan dengan negara-negara lain?

Tidak. Hanya Qabalan yang sempat pergi ke Sudah untuk pekerjaan logistik.

Ia melakukan hubungan dengan siapa saja di Sudan?

Seorang bernama Khalil Al-Sudani. Sekalipun ia telah menerima dana sebesar 300 dolar untuk pergi ke Mesir, namun hal itu tidak terjadi dengan alasan paspornya belum diperpanjang.

Apa tujuannya ke Sudan?

Mengenali para penyelundup Sudan untuk mengirimkan logistik ke Gaza.

Apakah kalian punya kesepakatan dengan para penyelundup?

Iya. Kami punya kesepakatan. Mereka akan menyelundupkan satu oran ke Gaza dengan bayaran 2.000 dolar. Setelah itu kita sepakat untuk memindahkan dengan mobil yang berisikan berapa orang pun, bahkan satu orang dan setiap mobil mereka mendapatkan 16 ribu dolar.

Apakah Anda berhasil memasukkan para pejuang ke Gaza?

Iya, beberapa orang.

Apakah Anda mengubah paspor?

Pada bulan Juni 2008 saya membuat paspor baru dengan nama Jamal Hani Halwa dan rencananya Muhammad Qabalan juga bakal mendapat paspor baru.

Apa pengalaman dan tugas Anda di Hizbullah?

Mulanya saya bergabung dengan gerakan rakyat Hizbullah dan berhasil melalui berbagai tahapan latihan militer, sehingga saya akhirnya punya kemampuan untuk ikut dalam operasi militer muqawama anti Israel, namun tulang punggung saya menderita sakit dan bergabung dengan unit 1.800 yang khusus mendukung masalah Palestina. Akhirnya saya melanjutkan tugas di negara-negara sekitar Israel setelah melalui pendidikan intelijen.

Apakah Anda ditugaskan untuk melakukan operasi di dalam Mesir?

Para pemimpin Hizbullah kepada kami mengatakan bahwa kami akan membuka kantor cabang di Mesir, namun keamanan Mesir adalah garis merah dan tujuan pembentukan kantor cabang Mesir hanya untuk membantu rakyat Palestina. Para pejabat Hizbullah memerintahkan untuk menjaga keamanan Mesir dan tidak menarget orang-orang Israel di Mesir. Intinya, tidak boleh ada operasi militer di Mesir.

Apakah Anda memindahkan amunisi ke dalam Palestina?

Iya. Kami memasukkan amunisi dan para pejuang ke dalam Gaza dan setelah teror Imad Mughniyah, seorang komandan unit 1.800 kami diperintahkan untuk meningkatkan operasi anti zionis dari dalam Palestina sebagai jawaban atas teror Mughniyah.[islammuhammadi/sl]

Penerjemah: Saleh Lapadi

Pidato Ahmadinejad di Konferensi Anti Rasisme di Genewa

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma ‘Ajjil Liwaliyyikal Faraj Wal’Afiah Wannashr. Waj’alna min Khairi Ansharihi wa A’wanini Walmustasyhadina Baina Yadaih.

Segala puji dan syukur khusus milik Allah Yang Adil, Pengasih dan Yang Menginginkan Kebaikan Hamba-Nya.

Salam Allah kepada para nabi ilahi mulai dari Nabi Adam hingga Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan pamungkas para nabi Muhammad saw. Mereka semua adalah penyeru monoteisme, persaudaraan, cinta, kehormatan manusia dan keadilan.
Ahmadinejad
Ahmadinejad: Photo Farsnews
Pimpinan sidang,

Sekjen PBB,

Komisi Tinggi HAM,

Ibu dan bapak,

Kita berkumpul di sini guna melanjutkan konferensi anti rasisme Durban dengan membahas kondisi kekinian dan solusi praktis dalam perjuangan suci dan manusiawi ini. Dalam peristiwa di beberapa abad terakhir telah terjadi banyak kezaliman besar terhadap umat manusia. Di abad pertengahan para ilmuwan dihukum mati. Setelah itu masuk masa perbudakan dan pemburuan manusia tak berdosa lalu memisahkan mereka dari keluarganya dengan mengirimkan mereka ke Eropa dan Amerika dalam kondisi sangat buruk bila dibandingkan jutaan manusia lainnya.

Periode kegelapan yang dibarengi oleh penjajahan berbagai daerah disertai penjarahan kekayaan alam dan pembantaian serta mengungsikan dengan paksa warga tak berdosa. Bertahun-tahun lewat bangsa-bangsa bangkit untuk mengusir para penjajah lalu mendirikan pemerintah independen dan nasional dengan nyawa jutaan manusia.

Gila kekuasaan dalam waktu singkat memaksakan dua perang besar di Eropa dan sebagian dari Asia dan Afrika. Perang yang hasilnya mengorbankan ratusan juta nyawa manusia dan hancurnya lahan-lahan tanah-tanah subur. Mereka yang menang dalam perang menganggap dirinya sebagai jagoan dan pemenang dunia sementara bangsa-bangsa lainnya dipandang sebagai pecundang. Mereka lalu membuat undang-undang dan sistem yang zalim, tidak peduli dan bahkan menistakan hak-hak bangsa lain.

Ibu dan bapak,

Pandang Dewan Keamanan PBB sebagai warisan Perang Dunia I dan II. Dengan logika apa mereka mendapatkan keistimewaan dan hak veeto? Nilai-nilai kemanusiaan dan ilahi seperti apa yang bisa menerima logika ini? Dengan keadilan? Dengan persamaan di hadapan hukum? Dengan kehormatan manusia? Atau diskriminasi, ketidakadilan, pelanggaran HAM dan ancaman bagi mayoritas bangsa dan negara di dunia? Ini kondisi dewan tertinggi dan referensi pengambilan keputusan bagi perdamaian dan keamanan dunia! Ketika diskriminasi ada dan sumber hukum tidak lagi keadilan dan kebenaran, tapi arogansi dan kekuatan, bagaimana dapat diharapkan terciptanya keadilan dan perdamaian? Gila kekuasaan dan egoisme sumber rasisme, diskriminasi, agresi dan kezaliman. Sekalipun kini kebanyakan orang-orang rasis juga ikut-ikutan mengecam rasisme dalam slogan dan ucapan mereka, namun ketika beberapa negara kuat punya hak berdasarkan kepentingannya mengambil keputusan untuk negara-negara lain, mereka dengan mudah menginjak-injak hukum dan nilai-nilai kemanusiaan. Dan hal itu telah dilakukan oleh mereka.

Setelah Perang Dunia II dengan alasan orang-orang Yahudi menjadi korban dalam peristiwa holocaust dan dengan agresi mereka mengungsikan sebuah bangsa dan mereka mengirimkan orang-orang Yahudi dari Eropa, Amerika dan dari berbagai negara di dunia tinggal di daerah itu. Mereka akhirnya mendirikan pemerintah yang mutlak berasaskan rasisme di Palestina pendudukan. Sejatinya, alasan untuk menebus kerugian rasisme di Eropa, mereka mendirikan rasisme paling kejam di tempat lain, yaitu Palestina.

Dewan Keamanan PBB mengakui pemerintah perampok ini dan selama 60 tahun membelanya serta memberikan kesempatan rezim ini untuk melakukan segala bentuk kejahatan. Lebih buruk dari ini, sejumlah negara Barat dan Amerika merasa berkewajiban untuk membela para rasisme pembantai manusia. Ketika manusia yang masih memiliki hati nurani bersih menyaksikan pengeboman dan pembantaian yang terjadi di Gaza dan mengecam aksi tersebut, mereka malah membela para penjahat. Sebelum itu juga mereka memilih diam di hadapan segala terbongkarnya kejahatan yang dilakukan rezim ini dan mendukungnya.

Saudara-saudara yang mulia, ibu dan bapak,

Apa alasan di balik perang terakhir seperti serangan Amerika ke Irak dan pengiriman besar-besaran tentara ke Afganistan? Apa alasannya selain arogansi pemerintah Amerika waktu itu, tekanan para pemodal dan penguasa untuk melebarkan pengaruh dan hegemoni, menjamin kepentingan para produsen senjata, penghancuran sebuah peradaban ribuan tahun, menghancurkan bahaya potensial dan aktual negara-negara regional terhadap Rezim Zionis Israel dan menjarah sumber-sumber energi Irak? Jujur saja, mengapa ada satu juta orang tewas dan cidera dan jutaan lainnya harus mengungsi? Jujur saja, apakah serangan ke Irak dengan rencana Rezim Zionis Israel dan sekutu mereka di pemerintah Amerika waktu itu yang di satu sisi bersandar pada kekuasaan dan di sisi lainnya bersandar pada para pemilik perusahaan senjata? Apakah dengan mengirimkan pasukan ke Afganistan, perdamaian, keamanan, ketenangan dan kesejahteraan telah kembali di negara ini?

Amerika dan sekutunya tidak mampu bahkan hanya untuk mencegah produksi narkotika. Kehadiran mereka di Afganistan kini malah membuat produksinya meningkat berkali-kali lipat!

Pertanyaan pentingnya adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dan sekutunya waktu itu? Apakah mereka menjadi wakil-wakil dunia? Apakah mereka pilihan bangsa-bangsa di dunia? Apakah rakyat di dunia mewakilkan kepada mereka untuk mengintervensi seluruh dunia (tentunya mereka lebih banyak melakukan intervensi di kawasan kami)? Apakah aksi-aksi pendudukan Irak dan Afganistan bukan bukti dari arogansi, rasisme, diskriminasi, penistaan kehormatan dan kemerdekaan bangsa-bangsa?

Ibu dan bapak,

Siapa penanggung jawab ekonomi dunia setelah terjadi krisis ekonomi dunia? Krisis bermula dari mana? Dari Afrika, Asia atau bermula dari Amerika yang kemudian menyebar ke Eropa dan sekutunya!

Cukup lama mereka memaksakan undang-undang dan peraturan tidak adil ekonomi dengan kekuatan politik dalam interaksi politik dan intenasional. Mereka menetapkan sistem moneter dan keuangan tanpa ada pengawasan internasional. Mereka memaksa seluruh negara dan bangsa di dunia untuk tidak ikut campur dalam proses dan pengambilan kebijakan. Mereka bahkan tidak pernah memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan pengawasan. Dengan meminggirkan moral dalam berbagai hubungan, mereka membuat undang-undang dan peraturan yang menguntungkan sebuah kelompok penguasa dan kaya. Dengan mendefinisikan sendiri pasar bebas dan persaingan, mereka berhasil menjegal kesempatan pihak lain memindahkan masalah yang dimilikinya ke pihak lain.

Kini puncak krisis puluhan ribu miliar hutang dan ribuan miliar defisit anggaran telah kembali kepada mereka sendiri.

Kini untuk memperbaiki kondisi mereka mulai menyuntikkan ratusan miliar tanpa pendukung dari kantong rakyat Amerika sendiri dan dari seluruh dunia kepada bank-bank, perusahaan-perusahaan besar dan pasar moneter yang hampir bangkrut. Dengan cara ini mereka kembali membuat rakyatnya semakin banyak hutan dan masalah menjadi semakin kompleks.

Mereka hanya memikirkan kekuasaannya saja. Bagi mereka masyarakat internasional, bahkan rakyat mereka sendiri tidak bernilai.

Pimpinan sidan, ibu dan bapak,

Akar asli rasisme kembali pada ketidaktahuan akan hakikat manusia sebagai makhluk terpilih dan menyimpang dan jalur kehidupan manusia dan tugas manusia dalam penciptaan. Lalai dari penyembahaan secara sadar kepada Allah dan pemikiran dalam filsafat kehidupan dan jalur kesempurnaan manusia yang berasal dari hasil alami akibat komitmen terhadap nilai-nilai ilahi dan manusiawi. Semua ini menyebabkan tataran cara pandang seorang manusia menjadi turun yang membuatnya hanya memikirkan kepentingan terbatas dan fana sebagai prinsip dalam berlaku. Dengan demikian inti kekuatan yang memiliki sifat setan telah terbentuk. Dengan menghapus kesempatan secara adil bagi pertumbuhan orang lain ia berusaha mengembangkan diri. Sebagaimana dalam bentuk terburuknya berubah menjadi rasisme yang tidak lagi memiliki kekangan dan kini menjadi faktor paling berbahaya yang mengancam perdamaian dunia dan menutup jalan terciptanya kehidapan damai.

Tidak ragu lagi bahwa rasisme harus dinilai sebagai simbol kebodohan dalam sejarah dan tanda-tanda kekolotan di hadapan pertumbuhan manusia umumnya. Dari sini diharapkan kita mencari pengejawantahan rasisme dalam penyebaran kondisi kemiskinan akan ilmu dan ketiadaan pemahaman bagi masyarakat.

Oleh karenanya, solusi asli dalam memerangi fenomena ini adalah menyebarkan pemahaman masyarakat dan memperdalam pemahaman mereka mengenai filsafat keberadaan manusia dan hakikat dunia dengan fokus manusia. Hasilnya adalah kembalinya manusia kepada nilai-nilai spiritual, moral, keutamaan manusia dan kecenderungan kepada Allah. Masyarakat internasional harus dalam sebuah gerakan universal budaya demi menjelaskan lebih luas lagi kepada masyarakat yang terkena penyakit ini dan tentunya mereka terkebelakang. Bila ini dilakukan simbol keburukan dan kekotoran ini bakal tergerus dengan cepat.

Saudara-saudara yang terhormat,

Kini masyarakat internasional menghadapi semacam rasisme yang keburukannya merusak citra manusia di awal mileniuk ketiga dan mempermalukan umat manusia.

Zionisme Internasional simbol mutlak rasisme yang berbohong atas nama agama dan memanfaatkan simpati keagamaan demi menyembunyikan wajah buruknya dari orang-orang yang tidak punya informasi. Namun yang harus diperhatikan dengan serius adalah upaya sebagian kekuatan besar dan pemilik kepentingann luas di dunia dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi, pengaruh politik dan media berusaha sekuat tenaga mendukung Rezim Zionis Israel dan mengurangi keburukannya. Di sini sudah bukan masalah kebodohan!

Oleh karenanya, tidak boleh mencukupkan diri dengan aksi-aksi budaya untuk melawan fenomena buruk ini, tapi yang harus dilakukan adalah mengakhiri penyalahgunaan Israel dan para pendukungnya akan lembaga-lembaga internasional sebagai alat politiknya. Dengan menghormati keinginan bangsa-bangsa lain dan memperkuat tekad negara-negara untuk mengikis habis rasisme ini serta berani mengambil langkah memperbaiki hubungan internasional.

Tidak ragu lagi kalian semua tahu ada upaya besar kekuatan-kekuatan dunia untuk menyelewengkan tugas penting ini dalam pertemuan ini. Patut disayangkan bahwa diplomasi dukungan terhadap Zionis Israel memiliki arti ikut serta secara transparan dalam setiap aksi kejahatan dan ini menambah tanggung jawab wakil-wakil terhormat yang hadir untuk membongkar aksi anti manusia dan segera memperbaiki hubungan dan perilaku. Harus diketahui bahwa mengenyampingkan kapasitas besar dunia seperti konferensi ini merupakan bukti asli membantu berlanjutnya keberadaan rasisme paling buruk. Konsekwensi membela HAM saat ini pertama adalah membela hak bangsa-bangsa untuk bebas dalam mengambil keputusan penting dunia tanpa campur tangan pihak-pihak lain dan kedua, harus melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dan hubungan internasional.

Mencermati hal ini, konferensi ini menjadi ujian besar dan opini dunia hari ini dan esok akan menilai apa yang kita lakukan.

Pimpinan sidang, ibu dan bapak,

Kondisi dunia dengan cepat tengah mengarah pada perubahan prinsip. Relasi kekuatan tampak sangat rapuh. Suara patahnya tulang punggung kezaliman dunia telah terdengar. Struktur politik dan ekonomi makro tengah menuju kehancurannya. Krisis politik dan keamanan semakin dalam dan krisis ekonomi yang semakin meluas dan tidak ada secercah harapan untuk untuk memperbaikinya. Berbagai dimensi baik kuantitas dan kualitas transformasi di berbagai bidang untuk maju sangat menakjubkan. Saya berkali-kali menekankan agar kembali dari jalur salah dalam mengelola dunia saat ini dan memperingatkan bila terlambat menyikapi masalah ini. Kini dalam konferensi internasional tak ternilai kepada kalian dan setiap pemimpin, pemikir dan kepada semua bangsa di dunia yang haus akan perdamaian, kebebasan, kemajuan dan kesejahteraan saya ingin mengatakan bahwa pengelolaan tidak adil yang menguasai dunia telah berakhir!

Kebuntuan ini tidak dapat dihindarkan karena muncul dari logika pengelolaan yang bersumber dari pemaksaan zalim. Karena logika gerakan dunia merupakan gerakan transenden, punya tujuan, manusia sebagai fokus dan kecenderungan kepada Allah. Gerakan yang akan melawan setiap kebijakan dan program yang tidak memihak kepentingan bangsa-bangsa dunia. Kemenangan kebenaran atas kebatilan dan masa depan cerah manusia berdasarkan sistem dunia yang adil merupakan janji Allah dan para nabi, bahkan harapan seluruh masyarakat dan generasi. Terciptanya masa depan seperti ini merupakan konsekwensi dari kebijaksanaan dalam penciptaan dan menjadi kepercayaan semua hati orang yang percaya kepada Allah dan posisi tak ternilai manusia.

Pembentukan masyarakat dunia praktis memungkinkan terciptanya sistem bersama dunia dan dengan ikutnya para ilmuwan, para pemimpin dan masyarakat dunia untuk ikut serta secara aktif dan adil dalam pengambilan keputusan makro dan prinsip merupakan jalur pasti dari tujuan besar ini. Kini kapasitas keilmuan, teknik, dan teknologi informasi dan komunikasi mampu membentuk pemahaman bersama dan luas dari masyarakat dunia dan sebagai sarana bagi terciptanya satu sistem bersama. Kini tanggung jawab besar ini berada di pundak para pendidik, ilmuwan dan negarawan seluruh dunia yang percaya akan jalan pasti ini mampu memainkan peran historisnya. Saatnya saya ingin menekankan satu hakikat bahwa Kapitalisme Barat sama dengan Komunisme telah berakhir karena tidak mampu melihat manusia sebagai apa adanya dan berusaha untuk memaksakan jalan dan tujuan yang diciptakan untuk manusia. Ketimbang memperhatikan nilai-nilai manusia dan ilahi, keadilan, kebebasan cinta dan persaudaraan, malah menjadikan persaingan keras guna meraih kepentingan materi, individu dan kelompok sebagai prinsip hidupnya.

Kini dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan memahami keharusan mengubah jalan dan kondisi saat ini, mari kita semua bertekad untuk berusaha di segala bidang. Sekaitan dengan hal ini dan sebagai pembicaraan terakhir, saya mengajak semua untuk memperhatikan dua poin penting:

1. Perubahan kondisi dunia dan itu pasti bisa dilakukan, namun perlu diketahui bahwa hal ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama seluruh negara dan bangsa. Oleh karenananya, harus memanfaatkan seluruh kapasitas yang ada untuk kerjasama internasional. Kehadiran saya dalam konferensi ini sebagai penghormatan atas masalah penting begitu juga masalah HAM dan pembelaan hak-hak bangsa dalam menghadapi fenomena buruk rasisme bersama kalian para ilmuwan.

2. Mencermati tidak berfungsinya sistem-sistem yang ada dan relasi politik, ekonomi, keamanan dan budaya internasional perlu melakukan perubahan dalam struktur yang ada dengan memperhatikan nilai-nilai ilahi dan manusiawi, analisa yang benar dan realistis mengenai manusia, berdasarkan keadilan dan memberikan nilai kepada hak semua manusia di seluruh dunia, para hegemoni harus mengakui kesalahan sebelumnya dan mengubah cara berpikir dan berlaku. Sekaitan dengan masalah ini, perubahan segera Dewan Keamanan PBB, menghapus keistimewaan diskriminatif hak veto, perubahan sistem moneter dan keuangan dunia harus segera dijadikan agenda untuk dibicarakan. Jelas, tidak memahami pentingnya perubahan segera sama dengan biaya lebih besar perubahaan itu sendiri.

Saudara-saudara saya yang terhormat,

Ketahuilah, gerakan menuju keadilan dan kemulian manusia bak gerak cepat dalam arus air. Jangan sampai kita melupakan eliksir cinta. Kepastian masa depan cerah bagi manusia merupakan modal besar yang mampu membuat kita semakin mengerti dan berharap untuk berusaha menciptakan dunia yang penuh dengan cinta, nikmat, tidak ada lagi kemiskinan, semua mendapat rahmat Allah dalam kepemimpinan manusia sempurna. Mari kita berusaha untuk memiliki saham dalam masalah penting ini!

Dengan harapan akan hari cerah dan indah!

Kepada pemimpin sidang, Sekjen PBB dan kepada kalian semua yang mendengarkan pidato ini, saya mengucapkan terima kasih banyak.

Semoga sukses dan tetap jaya.

Penerjemah: Saleh lapadi

Terminologi Netanyahu

Netanyahu
Netanyahu
Menyimak pidato Netanyahu pecan lalu di depan parlemen Knesset setelah membentuk pemerintahannya, Anda akan menemukan sejumlah terminology berikut; pertama, “Islam Esktrim di Dunia”. Lebih dari sekali ia menyampaikan ia ini. Dengan ungkapan ini ia berusaha menegaskan prioritas krisis keamanan yang dihadapinya. Ini bukan istilah baru bagi Netanyahu dan pemerintahan Israel sebelumnya terutama yang dipimpin Likud oleh PM Sharon. Apalagi terjadi peristiwa 11 September di Amerika Serikat. Netanyahu menggunakan istilah ini untuk mempengaruhi politik Amerikan Serikat di bawah pimpinan Obama. Di masa lalu, dengan istilah yang sama, Netanyahu berusaha menyeret dunia Arab kepada cara pandang politiknya ketika ia mengatakan, “dunia Arab adalah juga ancaman dari Islam ekstrim”.

Kedua, istilah “Pendidikan untuk Perdamaian” atau “Isu budaya perdamaian” ia menyampaikan ini dalam rangka berharap terwujud perdamaian dengan dunia Arab dan Negara-negara Islam. Netanyahu mengatakan, “Agar ada perdamaian harus ada patner perdamaian yang mengajarkan anak didik mereka tentang perdamaian dan menyiapkan genarasi yang mengakui Israel sebagai Negara suci bagi bangsa Yahudi,” istilah ini tidak beda dengan yang digunakan Netanyahu tahun 1996 yang juga ditujukan kepada Negara-negara Arab. Pada saat itu, respon Negara-negara Arab; Israel harus memulai menggunakan budaya perdamaian dalam politiknya untuk meyakinkan Arab dan ketakamakan ekspansi Israel tidak boleh diwariskan kepada generasi baru di Israel, dan bawa kecenderungan menghinakan Arab harus dihentikan, menghentikan budaya dan wawasan Israel bahwa Arab bukan manusia.

Jadi Netanyahu meminta kepada Arab dan kaum Muslimin untuk menyiapkan generasi yang mencintai perdamaian dan cinta kasih agar mudah menjadi mangsa bagi generasi Israel di masa depan yang sudah disiapkan untukk menjadi manusia ekspansif dan penebar permusuhan.

Ketiga; istilah “tiga rute yang saling berkaitan” untuk berinteraksi dengan pemerintah otoritas Palestina. Rute ekonomi Netanyahu agarnya lebih yang ia sebut sebagai “perdamaian ekonomi” yakni bantuan kepada ekonomi Palestina untuk menumbuhkan hubungan dengan ekonomi Israel. Di sini Netanyahu menghindari penuh dari solusi dua Negara. Netanyahu juga menempuh rute keamanan; ia mengatakan, “kami mendukung aparat keamanan Palestina yang melakukan aksi anti terorisme.” Ini sudah pernah dilakukan Netanyahu ketika menjanjikan Hebron kepada Otorias Palestina dengan kompensasi membendung dan menghabisi perlawanan Palestina.

Rute ketiga adalah rute politik. Ia akan melakukan perundingan dengan otoritas Palestina untuk menemukan kesepakatan final dan permanen. Disamping menghindar dari solusi dua Negara, ia juga menegaskan bahwa Negara Palestina sulit didirikan dengan kedaulatan penuh di wilayah mereka. “Kami tidak ingin menguasai Palestina, mereka akan memiliki kewenangan untuk mengurus diri sendiri kecuali kewenangan yang mengancam keamanan Israel,”

Di sini Netanyahu tidak bersandar kepada Tim Kuartet internasional dalam memecahkan konfliknya dengan Palestina baik Peta Jalan atau referensi internasional atau Prakarsa Perdamaian Arab. Politik Netanyahu tidak bisa terlepas dari watak aslui kanan ekstrim Israel di pemerintahannya yang juga ikut di dalamnya partai Israel Beetena yang mendukung penuh program tanah Israel di seluruh Negara Arab, apalagi Tepi Barat.

Kita dihadapkan kepada terminology-terminologi lama dan sudah teruji hasilnya yang ekstrim di era pemerintahan pertama Netanyahu dulu. Sehingga lembaga-lembaga Liga Arab dan KTT Arab harus menyerukan langsung kepada Amerika agar bersikap segera terhadap prakarsa perdamaian Arab dan terminology yang digunakan Netanyahu soal perdamaian agar tidak membuang-buang waktu.

Khalid Meshal Diundang Berbicara di Majelis Rendah Inggris, Israel Geram

Rabu, 22 April 2009 Sample ImageKetua Biro Politik Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas), Khalid Meshal, hari Selasa, berbicara di depan para anggota Majelis Rendah Inggris melalui teleconference. Sebagaimana dilaporkan sumber-sumber pemberitaan Arab, Departemen Luar Negeri Rezim Zionis Israel memprotes pemerintah Inggris karena memberikan kesempatan Khaled Meshal berbicara di depan para anggota Majelis Rendah Inggris.

Menanggapi protes Rezim Zionis Israel tersebut, seorang pejabat Inggris mengatakan, pidato Meshal itu adalah kehendak para anggota Majelis Rendah Inggris. Untuk itu, pemerintah tak dapat melarangnya.

Tehran: Pernyataan Ban Ki-moon Soal Pidato Ahmadinejad, Irasional

Rabu, 22 April 2009 Sample ImageJurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hasan Qashqavi, menyatakan bahwa pernyataan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, tidaklah rasional. Qashqavi dalam mereaksi pernyataan Ban Ki-moon mengenai pidato Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad di Jenewa, mengatakan, "Pernyatan Ban tidak mencerminkan sikap netral, bahkan menunjukkan sikap yang cenderung berpihak dan irasional."

Lebih lanjut Qashqavi menuturkan, lembaga-lembaga internasional harus menjadi tempat untuk berpendapat secara bebas tanpa unsur pemaksaan pendapat. Selain itu, lembaga-lembaga internasional harus menjadi sarana untuk mencari fakta yang sebenarnya. Jurubicara Departemen Luar Negeri Iran juga menyesalkan sikap sejumlah negara Barat yang cenderung bersikap bungkam dan tak peduli akan pembantaian massal, rasialisme, pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan, serta aksi blokade dan pencabutan hak hidup wajar bangsa Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, hari Senin, mengutuk pidato Presiden Iran Mahmoud Ahamdinejad di "Durban Review Conference on Racism. Dikatakannya, "Saya mencela penggunaan landasan ini oleh presiden Iran guna menuduh, memecah, dan bahkan menghasut."

Durban Review Conference yang dibuka Senin di Jenewa, adalah pertemuan lanjutan dari World Conference Agains Racism yang diselenggarakan pada 2001 di Durban, Afrika Selatan. Dalam pidatonya pada konferensi itu, Presiden Iran menyebut Israel sebagai rezim rasis yang paling kejam dan sangat menindas di Palestina. Ia juga mengatakan Israel didirikan dengan dalih penderitaan orang Yahudi dalam Perang Dunia II.

Dilaporkan pula, sejumlah diplomat Eropa meninggalkan ruang pertemuan untuk memperlihatkan protes mereka saat pidato Ahmadinejad itu. Sementara itu, AS, Israel, Kanada, Australia dan beberapa negara lain Eropa sudah memilih untuk memboikot pertemuan itu. Bahkan sebelum konferensi tersebut dimulai, mereka menyatakan kekhawatiran akan acara ini digunakan sebagai forum mengecam Israel.

Menanggapi fenomena tersebut, Alan Hart, seorang penulis dan jurnalis terkenal di Inggris mengatakan, Konferensi Anti-Rasialis Durban II di Jenewa mengungkap ketakutan Barat terhadap Rezim Zionis Israel.

Kamis, 16 April 2009

Pemimpin Timur Tengah Baru

Ridwan Jarraf

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa penguasa dunia saat ini adalah sekelompok elit yang berada di pucuk pimpinan negera-negara besar. Dimana pengaruh mereka merasuk dan menentukan Negara-negara lainnya melampaui batas-batas geografi pada tataran strategi. Sampai pada tingkat politik mereka mendikte syarat-syarat tertentu dan atas nama reformasi. Meski reformasi itu tidak sesuai dengan watak budaya, identitas warisan peradaban negera-negara tersebut. Ini mendorong kita untuk menyampaikan pertanyaan, siapa yang bertanggungjawab sehingga Negara-negara besar itu menerapkan politik-politik pemaksaan dan dan dikte yang bernuansa permusuhan?

Tandlim Al-Qaidah di satu sisi dan gerakan perlawanan Islam Hamas, kelompok perlawanan dan penentang, berbagai krisis moneter di sisi lain adalah dua penyebab utama yang mempengaruhi dalam pembentukan berbagai politik sejarah dunia modern. Amerika menjadi Negara tidak peka dan menggariskan bentuk politik masa depan tanpa menganggap fakta adanya Tandlim Al-Qaidah. Hingga akhirnya melalui pemilihan AS yang diperebutkan oleh calon-calon imprialisme jahat Amerika, ditambah masalah ekonomi dan keuangan serta kaitannya dengan krisis keuangan yang masih membuat dunia barat kalang kabut. Sehingga muncul pertanyaan, siapa yang menguasai dunia sesugguhnya, kata Aristoteles, siapa yang menguasai dunia dengan kekuatan?

Tandlim Al-Qaidah mampu menemukan dirinya memiliki tempat selalu di Dewan Keamanan dan Majlis Umum PBB dan dalam jadwal pemerintahan Amerika dan Inggris.

Sementara gerakan perlawanan Islam Hamas, ia telah memberikan warna lebih jelas dan besar dalam sejarah Timur Tengah modern. Ketika membicarakan Timur Tengah hari ini, tidak mungkin kita lupakan nama gerakan Hamas dan Jalur Gaza. Dunia sekarang dengan Negara-negara besar dan kecilnya, semuanya disibukkan dengan satu hal yakni gerakan perlawanan Islam Hamas. Mereka sibuk bagaimana caranya membujuk Hamas dan membuat gerakan ini puas atau bertekuk lutut.

Gerakan Hamas hari ini telah menjadi perhitungan semua Negara-negara dunia yang ingin memiliki peran dalam penyelesaian konflik Arab Israel baik dengan mendukung Israel atau dengan melakukan konspirasi atas Palestina. Tak ada seorang pun yang melakukan maneuver politik di Timteng tanpa melirik sikap Hamas. Bahkan pihak otoritas Palestina yang menjadi budak Israel, Amerika, Negara barat kini sekarang dikesampingan. Semuanya kini focus kepada PM Ismael Haniya dan pemerintahannya yang mampu menghadang bom dan rudal Israel serta blockade.

Hari ini gerakan Hamas benar-benar berkuasa secara tidak langsung dalam banyak alternative yang ditawarkan dan politik Negara-negara yang disebut “Negara pagar betis” bahkan Negara yang tidak berbatasan dengan Palestina. Hal itu paling jelas ketika Negara-negara yang ingin melakukan rekontruksi Jalur Gaza dan ingin memberikan dana bantuan kepada pemerintah Ramallah yang sudah habis masa pemerintahannya. Ini menyebabkan Abbas dan timnya terjebak dalam posisi yang tidak layak orang iri kepadanya. Bahkan Negara-negara Arab sekarang tidak melirik kepada Abbas.

Hamas berhasil dalam hal itu, bukan berkat kegigihan dan ketegarannya dalam bidang militer, namun berkat kejujurannya kepada rakyat sehingga kini menjadi angka sulit bagi semua orang. Seruan-seruan barat untuk dialog dengan Hamas adalah bukti itu semua. Gerakan ini juga memiliki tempat dan posisi kekuatan sehingga kepala badan intelijen Mesir, Umar Sulaiman tidak lagi berani berkacak pinggang di hadapan Khalid Misyal dan mengancamnya bahwa Hamas akan membayar sikap tegarnya dan menentang. Bahkan Umar Sulaiman harus belajar berbicara dengan penuh penghormatan di depan “pemimpin umat” dan orang-orang mulia lainnya.

Palestina Legenda Penyelesaian dan Tanah Yang Dijanjikan

Fakhir Syartih

Kaum Protestan ortodok Amerika masih menafsirkan secara harfi terhadap teks perjanjian lama dan menilai bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan bagi Yahudi. Pikiran mereka masih dikuasai oleh zionis. Kebanyakan mereka melihat bahwa Negara Israel adalah perwujudan ramalah yang ada dalam perjanjian lama. Mereka melihat Israel sebagai kaum Ibrani klasik, kembalinya mereka ke Palestina, berdirinya Negara di sana adalah perwujudan “legenda” penyelesaikan.

Pastur Jimmi Suwaijirat mengatakan, “tuhan mengatakan: saya memberikan berkah kepada orang yang memberkahi (mendukung) Israel, melaknat orang yang melaknatnya. Dengan keutamaan tuhan, Amerika Serikat masih unggul. Saya yakin Amerikan tidak bisa sehebat itu kecuali karena ia mendukung Israel. Saya berdoa agar dukungan kepada Israel itu berlanjut terus,”

Misinonaris Brsoons Levy menyerukan, “Di dalam hati setiap Yahudi bergemuruh keinginan yang tidak mungkin dipadamkan untuk meyahudikan tanah Palestina yang diberikan oleh kakek mereka jika kerajaan Utsmaniah dihancurkan. Hanya mukjizat saja yang bisa menghalangi kembalinya yahudi ke tanah mereka dari penjuru dunia,” Di tengah tumbuhnya permukiman yahudi di Al-Quds, Hebron, Shafad maka kepedulian dunia terhadap zionisme semakin besar. Karena mereka menilai itu sebagai perwujudan ramalan. 50 tahun setelah digelarnya konferensi zionis pertama, ketua kelompok Marmon “Orson Hyde” mengatakan, “Gagasan kebangkitan Yahudi di Palestina menguat dari hari ke hari. Roda besar mulai berputar. Sudah pasti tuhan sudah memerintahkan agar roda itu berpurat di porosnya.” Mantan PM Israel Benjamen Netanyahu mengatakan, “Untuk menghilangkah duri apapun dalam gagasan ini, ada sebagian kaum Kristen siap membantu roda itu berputar,”

Dulu Mr. Edwin Sherwin Wulenr - mantan konsul AS di Palestina – mengatakan, "Orang-orang Israel butuh pulang ke tanah yang bisa dikatakan bahwa itu milik mereka ke kota yang mencerminkan pembebasan, tempat yang mereka tinggali sekarang yang tersebar adalah asing bagi mereka. Tempat itu hanya akan terwujud di Palestina. Saya, Palestina akan berada di tangan Yahudi. Tanah menunggu dan bangsa sudah siap datang. Zionis selain dari bangsa Yahudi dari Inggris dan Amerika Serikat baik yang agamis atau sekuler secara langsung mempengaruhi para politisi untuk mewujudkan menghimpun yahudi di Palestina"

Dari sini jelas bahwa protestan Amerika menilai perjanjian lama adalah sumber informasi sejarah umum. Ada manipulasi Israel terhadap sejarah dengan pengakuan hak sejarah di Palestina untuk menggiring kaum Kristen memahami letelek kisah-kisah Yahudi saja. Sehingga generasi barat kemudian menilai Palestina sebagai negeri Yahudi.

Tindakan mereka mengungkap tabiat manipulasi yang dilakukan oleh zionis, Kristen dan Yahudi yang melegalkan perang mereka demi cita-cita. Manakhem Begin, mantan PM Israel yang menandatangani perjanjian damai dengan Anwar Sadat, presiden Mesir setelah perang Libanon mengatakan, “Israel akan menikmati apa ada dalam teks Taurat dari 40 tahun perjanjian damai,” bagi zionis berpegang dengan tuarat, membunuh, mengusir warga Palestina, menumpahkan darah adalah warak dan mendekat diri kepada tuhan mereka.

Inilah yang mendorong Benjamen Netanyahu berpidato di depan kaum Kristen zionis, “Ada kerinduan lama dalam budaya yahudi untuk kembali kepada tanah Israel. Mimpi ini yang didambakan sejak 2000 tahun lalu yang diledakkan oleh kaum Kristen zionis. Kristen zionis tidak hanya aliran pemikiran, mereka benar-benar merencanakan untuk kembalinya Yahudi ke Palestina. Kristen telah memberikan dukungan panjang dan berkesinambungan serta keberhasilan bagi Yahudi, termasuk dalam bidang sastra Inggris. Seperti riwayat Goerge Eilot dari zionis yang dikenal dengan sebutan Daniel Dirundha yang meramal bahwa yahudi akan mendirikan entitas baru perpanjangan dari entitas lama. Sebab aka nada negeri di timur yang membawa budaya dan mendapatkan simpati dari Negara-negara besar. “Kristen protestan telah membantu mengubah legenda manis menjadi negera yahudi,” tegas Netanyahu.

Selasa, 14 April 2009

Beginilah Roket Al Qossam dibuat







Betapa takutnya Israel akan Hamas. Dan betapa takut pula mereka akan Al Qossam, roket yang dibuat oleh Hamas. Roket yang dibuat di rumah itu, hanya menggunakan tangan, seolah tak pernah habis dan tak pernah henti. Bandingkan dengan Israel yang mengimpor senjata, termasuk roket dari negara-negara besar seperti Jerman dan AS, selain juga Israel memproduksi sendiri senjatanya, yang semuanya itu tentu saja, tak ada yang dibuat di rumah, juga tak ada yang dibuat oleh tangan.


Roket-roket Israel merupakan buatan pabrik dan mesin yang mempunyai daya jangkau ribuan kilometer dan daya ledak yang dahsyat. Tapi itu, tak sedikitpun membuat Hamas ataupun orang Palestina yang berada di Jalur Gaza ketakutan. Israel bisa kapan saja meluncurkan senjata mereka, roket, misil dan bom, dan para pejuang Hamas senantiasa bersiap siaga. Para pejuang Hamas hapal betul dengan ayat Al Quran yang berbunyi : "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." (Qs. al-Anfaal [8]: 60)


Dan beginilah Hamas membuat senjata roket Al Qossam untuk berjuang melawan penjajah bumi Palestina, Israel.



















Di sebuah gudang di utara Jalur Gaza, sekelompok anak muda, selalu anak muda, membuat roket-roket Al Qossam. mereka mengerjakannya di malam hari.



















Roket-roket diukur sedemikian rupa dalam berbagai ukuran yang berbeda. Yang paling besar "hanya" sanggup mencapai jarak 9 kilometer.











Material peledak: hulu roket diisi dengan TNT.











Pupuk yang digunakan sebagai bahan bakar roket berasal dari Israel. Orang-orang Israel tidak pernah mengerti bagaimana pupuk-pupuk ini bisa sampai di Gaza.










Para kreator ini kemudian mencampur pupuk dengan sirup glukosa. Mereka menggunakan timbangan bumbu dapur untuk mengukur takarannya.











Perlu satu jam setengah untuk menyiapkan bahan bakar roket di atas sebuah kompor gas mini. Roket sedang dites uji ledaknya.











Para Hamas muda ini menggunakan walkie talkie untuk berhubungan dengan rekan-rekannya yang berjaga di luar gudang.












Enam jam dalam satu malam, dibagi dalam dua shift. Tak ada upah lembur. Mereka menggunakan waktu istirahat untuk tahajjud dan hanya ditemani segelas kopi. (

Allahu akbar)











Semua bahan dituangkan ke dalam roket, yang kemudian akan mendingin dan mengeras dengan sendirinya. Kontainer ini kemudian akan dipotong dan silinder bahan bakar dimasukan kedalam sel Qossam. Sebuah detonator juga disertakan. Satu malam, anak-anak muda itu sanggup membuat 100 buah roket! !Subhanallah...

Senin, 13 April 2009

Israel Kian Buas, Wanita Hamil Kini Jadi Sasaran

Selasa, 14 April 2009 Sample ImageSerdadu Rezim Zionis Israel kini mengenakan seragam yang bertuliskan "Tembak wanita Palestina yang tengah hamil maka dua sasaran sekaligus tercapai". Tulisan ini mewarnai seragam ratusan serdadu Israel. Sky News melaporkan, militer Israel baru-baru ini memproduksi seragam baru bagi serdadunya khususnya para sniper yang bertuliskan perintah untuk membunuh wanita hamil, anak-anak dan merusak masjid. Menurut sumber ini, seragam ini diberikan kepada para taruna yang telah menyelesaikan pendidikan militer. Di sejumlah seragam tersebut juga dilukis wanita Palestina yang tengah mengandung yang menjadi sasaran moncong senjata dan di sampingnya terdapat tulisan "Sekali tembak dua sasaran tercapai". Seragam lainnya bergambarkan seorang serdadu Israel tengah meledakkan sebuah masjid dan kemudian seorang wanita Zionis mengucapkan pujian kepada Tuhan.

Selasa, 07 April 2009

Ingin Gandeng Islam, AS Terus Bantai Warga Muslim

Selasa, 07 April 2009 Saat berkunjung ke Turki Presiden AS, Barack Obama mengatakan bahwa negaranya tidak memusuhi Islam. Ditambahkannya, keterlibatan kami dengan dunia Islam untuk menyelesaikan berbagai masalah global khususnya terorisme sangat penting. Presiden AS juga menyatakan berusaha mengubah opini umat Islam terkait kebijakan luar negeri Washington. Dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai presiden pada Januari lalu, Obama juga menekankan kerjasama AS dengan dunia Islam. Pada pemerintahan neo-Konservatif yang cenderung mendukung kebijakan haus perang dan lobi Yahudi, kerjasama ini mencapai titik terendah dalam sejarah negara adidaya.

Sejatinya pada delapan tahun lalu para pejabat AS mengerahkan segenap kemampuan mereka untuk memerangi umat Islam. Presiden AS waktu itu, George W. Bush memanfaatkan tragedi 11 September untuk menggelar perang Salib baru. Selain itu, media massa Barat juga gencar melakukan propaganda anti-Islam dan menyamakan agama ini dengan terorisme. Dalam kurun tersebut dua negara Islam yaitu Afghanistan dan Irak jatuh ke dalam cengkeraman AS. Di Irak sendiri selama agresi AS tercatat lebih dari satu juta orang tewas.

Pemerintah AS waktu itu melontarkan isu Timur Tengah Raya dan menjalankan kebijakan anti-Islam. Bahkan mereka berencana mengubah pemerintahan sejumlah sekutu dekatnya di kawasan. Saat itu kebijakan AS yang mendukung penuh Rezim Zionis Israel menyatu dengan ajaran agama dan ideologi. Hal ini kian nyata dengan pernyataan para pemimpin Gereja di AS yang menilai kehancuran Masjidil Aqsa sebagai tanda dari perang akhir zaman. Kinerja terakhir pemerintah Bush melahirkan tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Di kondisi seperti inilah Obama memegang tampuk kekuasaan tertinggi di AS. Ia dilahirkan dari seorang ayah yang beragama Islam dan selama 10 tahun hidup di negara Islam. Oleh karena itu, Obama berbeda dengan pemimpin AS yang lain. Ia lebih pandai dalam menghadapi dunia Islam. Namun tidak diragukan bahwa untuk menghapus kesan jelek umat Islam terhadap kebencian dan permusuhan AS tidak dapat di hapus dengan sekedar menyampaikan pidato dan pernyataan.

Dengan kata lain, selama jet-jet tempur AS terus melanjutkan pembantaian massal terhadap warga Afghanistan dan Pakistan serta selama Washington masih menempatkan ribuan militernya di berbagai negara Islam maka pidato Obama yang menyatakan AS tidak berniat memerangai Islam sia-sia belaka. Apalagi selama ini, Obama juga tidak memperlihatkan keseriuasan dalam setiap pernyataannya. Contoh nyata adalah Iran, setelah menyatakan minatnya untuk memperbaiki hubungan dengan Tehran, Obama masih melontarkan tudingan palsu terhadap Iran.

Reaksi Rusia atas Seruan Perlucutan Nuklir AS

Selasa, 07 April 2009 Wakil Rusia di NATO, Dmitry Rogozin menampik usulan Presiden AS, Barack Obama mengenai perlucutan senjata nuklir secara penuh. Dikatakannya, peluang untuk melucuti senjata nuklir secara penuh bagi Rusia adalah mustahil. Obama dalam lawatan akhirnya ke Ceko menghendaki terwujudnya dunia yang bebas dari senjata nuklir. Mereaksi pernyataan Obama itu, Rogozin menandaskan, "Tak ada jaminan yang bisa memastikan bahwa Rusia setelah melucuti senjata nuklirnya secara total tidak akan menjadi korban serangan senjata konvensional dan kekuatan militernya tidak dikontrol negara lain". Wakil Rusia di NATO ini menambahkan, "Selama masalah yang diperselisihkan belum terselesaikan, rencana untuk bergabung kembali ke Traktat Pengurangan Senjata Konvensional di Eropa pun tidak akan dibahas".

Salah satu isu utama yang menjadi biang sengketa Moskow dan Washington adalah rencana penempatan program anti-rudal AS di timur Eropa. Rencana itu sempat ditegaskan ulang realisasinya oleh Obama saat berkunjung ke Ceko. Rusia pada tahun 2007 keluar dari Traktat Pengurangan Senjata Konvensional di Eropa (START) sebagai bentuk protesnya terhadap program anti-rudal AS dan penguatan pangkalan militer AS dan NATO di dekat perbatasan Rusia. Di mata Kremlin, perlucutan senjata nuklir Rusia secara total dan membiarkan program anti-rudal AS terlaksana merupakan omong kosong belaka dan tidak akan bisa menjamin keamanan Rusia. Karena itulah, Rusia sebelum ini mengusulkan dijalinnya perjanjian baru antara Moskow dan Washington sebagai ganti Traktat Pengurangan Senjata Strategis (START I) yang telah habis masa berlakunya. Perjanjian baru itu selain menetapkan pengurangan senjata nuklir juga mengatur pembatasan kemampuan sistem anti-rudal. Rusia berpendapat, dilontarkannya usulan perlucutan senjata nuklir tanpa menghentikan program anti-rudal AS merupakan hal yang tidak akan bisa menjamin keamanan nasional Rusia.

Selama ini, AS sudah menempatkan sistem anti-rudalnya di Alaska. Moskow menilai rencana penempatan sistem anti-rudal AS di berbagai belahan dunia lainnya merupakan upaya Washington untuk mengepung Rusia dan melemahkan kekuatan pertahanan negara ini. Dengan begitu, perimbangan kekuatan militer dunia lebih condong ke AS. Sejatinya, di mata Kremlin, usulan AS untuk melucuti senjata nuklir tak lain merupakan kedok bagi Washington guna memuluskan ambisi hegemoniknya di dunia. Apalagi usulan itu dilontarkan Obama saat ia berusaha mempertahankan rencana negaranya menempatkan sistem anti-rudal AS di Eropa Timur. Dengan demikian, perlombaan senjata antara Moskow dan Washington tidak akan bisa dihindari lagi.

Israel Ditolak Hadir dalam Konferensi Perdamaian di Moskow

Rabu, 08 April 2009 Anggota tim perunding Palestina Yasser Abed Rabbo menyatakan bahwa Rezim Zionis Israel tidak boleh hadir dalam konferensi perdamaian di Moskow. Abed Rabbo hari Selasa (07/4) mengatakan, beberapa pemain seperti Israel tidak akan diundang ke konferensi Moskow, karena negara itu menolak semua resolusi PBB dan ingin terus melanjutkan perluasan permukiman zionis.

Menyusul usaha Amerika dalam konferensi "perdamaian" Annapolis, Rezim Zionis Israel dan Otorita Palestina melakukan perundingan perdamaian di bulan November 2007. Namun bukan saja perundingan itu tidak menyelesaikan masalah, Rezim Zionis Israel malah meluaskan agresinya ke daerah-daerah Palestina, khususnya Gaza. Tim perunding Palestina dalam perundingan perdamaian menegaskan dibentuknya negara independen Palestina dengan syarat dihentikannya pembangunan permukiman zionis dan pembebasan para tahanan Palestina.

PFLP Tidak Pedulikan Pernyataan Obama

Rabu, 08 April 2009 Sample ImageFront Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menilai tujuan dari pernyataan Presiden Amerika Barack Obama terkait dukungan pembentukan negara Palestina sebagai tipuan setan. Sebagaimana dilansir oleh kantor berita Jerman dari Gaza, Partai PFLP dalam sebuah statemen menganggap remeh dukungan terbaru Obama atas pembentukan negara Palestina. Statemen tersebut mengatakan, ketimbang Amerika menyatakan dukungan verbalnya kepada rakyat Palestina, lebih tepat bila mencegah ekspansi dan aksi-aksi kejahatan Rezim Zionis Israel di kawasan.

PFLP dalam statemennya juga mengingatkan bahwa pernyataan terbaru Presiden Amerika Barack Obama terkait dukungannya terhadap cita-cita Palestina hanya sekedar pengulangan ucapan mantan Presiden George W. Bush. Karena tidak ada kerja nyata demi mengakhiri pendudukan Israel dan penerapan berbagai resolusi PBB.

Hamas Tidak Akan Pernah Akui Israel

Rabu, 08 April 2009 Sample ImageIsmail Ridhwan, anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) kembali menekankan bahwa Hamas di setiap pemerintah Palestina yang bakal terbentuk tidak akan pernah mengakui Rezim Zionis Israel. Sebagaimana dilansir Pusat Pemberitaan Palestina di Gaza, Ismail Ridhwan hari Selasa (07/4) menambahkan, pembentukan setiap pemerintah yang program politiknya sesuai dengan syarat Komite Segi Empat dan mengakui Israel sebagai sebuah negara tidak ada dalam agenda Hamas.

Komite Segi Empat yang terdiri dari Amerika, Rusia, Uni Eropa dan PBB mensyaratkan kepada Hamas agar mengakui Rezim Zionis Israel dan mematuhi nota kesepakatan yang telah ditandatangani oleh Otorita Palestina dan Israel.

Sambil menyatakan harapannya Ismail Ridhwan mengatakan, masa depan dialog antarkelompok Palestina di Kairo sebagai sarana yang tepat, sehingga para wakil Fatah dan Hamas dapat mencapai kesepakatan dan menciptakan persatuan nasional.

Hamas minta Fatah Putuskan Hubungan dengan Israel

Rabu, 08 April 2009 Sample ImageSeorang anggota parlemen Palestina dari fraksi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) meminta kepada Fatah agar memutuskan hubungannya dengan Rezim Zionis Israel demi melindungi kepentingan nasional Palestina. Yahya Musa hari Selasa (07/4) kepada televisi Al-Alam sambil menekankan dukungan terhadap prinsip-prinsip Palestina mengatakan, gerakan Fatah harus menghentikan aktivitas politiknya dengan Israel. Karena hubungan dengan penjajah memberikan kesempatan lebih besar bagi penjajah untuk menerapkan kospirasi anti Palestinanya.

Wakil Hamas di parlemen Palestina ini menyambut pertemuan para wakil Hamas dan Fatah yang direncanakan dalam waktu dekat demi menyelesaikan friksi antara keduanya dalam koridor rekonsiliasi nasional.

Hizbullah Kecam Sikap PBB

Rabu, 08 April 2009 Sample ImageHizbullah Lebanon mengecam sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerahkan jabatan ketua Komite Populasi dan Pertumbuhan PBB kepada Rezim Zionis Israel. Sebagaimana dilansir IRNA dari Beirut, Hizbullah hari Selasa (07/4) mengeluarkan pernyataan kecaman atas penyerahan jabatan ketua Komite Populasi dan Pertumbuhan PBB kepada Rezim Zionis Israel.

Dalam pernyataan itu Hizbullah menyebut langkah tersebut sebagai persekongkolan dengan penjahat Israel dan ilegal. Karena keberadaan Israel selama ini berlandaskan pembantaian dan penghancuran rumah-rumah penduduk yang bertentangan dengan segala pertumbuhan. Hizbullah menilai langkah PBB ini merupakan usaha untuk menutup-nutupi kejahatan berulang Rezim Zionis Israel dan membebaskan mereka dari kejahatan yang dilakukannya.

Minggu, 05 April 2009

MEMRI, Mesin Propaganda Israel ?????!!!!!!


MEMRI (The Middle East Media Research Institute) adalah lembaga yang kesehariannya melakukan alih bahasa terjemahan Inggris semua film dan media Arab, Iran dan Turki. Lembaga ini juga mempersiapkan analisa mengenai budaya, politik dan agama Timur Tengah. Setiap harinya, berita yang dibuat oleh MEMRI dikirimkan ke media-media Amerika dan Eropa. Satu hal yang patut diperhatikan adalah semua ini dilakukan dengan gratis. Itulah mengapa para wartawan, pimpinan redaksi dan analis menyebut lembaga ini sebagai anugerah ilahi.


Namun para pakar melihat MEMRI sejatinya sebagai mesin propaganda sangat berbahaya dan sangat kompleks yang bertanggung jawab menyebarkan kebencian dan informasi salah ke seluruh dunia. Sebagaimana ditulis oleh majalah Mouood (majalah yang khusus membicarakan masalah Imam Mahdi af) mengutip surat kabar In Focus, peneliti masalah-masalah Palestina dan Israel Profesor Norman G. Finkelstein kepada In Focus mengatakan, “MEMRI menggunakan teknik propaganda yang dilakukan oleh NAZI. Caranya, mereka mengutip informasi yang diinginkannya dari teks dengan tujuan menciderai kepribadian atau politik seseorang yang tidak menyukai mereka.”

Kita dapat mengambil contoh Profesor Halim Barakat, penulis roman dan peneliti di Universitas Georgetown dalam kasus ini. Ia pada tahun 2002 menulis makalah dengan tema Israel yang dimuat dalam koran Al-Hayat, namun ia menurutnya, MEMRI mengambil beberapa hal khusus yang kemudian dipublikasikannya. Barakat menyatakan, “Saya tahu betul bagaimana membedakan Yahudisme dan Zionisme, namun mereka menyelewengkan artikela saya. Mereka hanya mengutip beberapa hal khusus dan berusaha mencitrakannya sebagai pandangan anti Yahudi.”

Selang beberapa waktu Daniel Pipes, analis anti Islam menerjemahkan artikel tersebut dan memanfaatkannya untuk menciderai kredibilitas Universitas Georgetown.

Finkelstein, kritikus kebijakan Israel dan lobi-lobi Amerika pro Israel juga punya masalah dengan MEMRI. Kejadian itu bermula saat ia diwawancarai oleh televisi Lebanon tahun 2006. Tema wawancara waktu itu mengenai “Holocaust dan Bagaimana Israel Memanfaatkannya untuk Membungkam Para Pengritiknya”.

Setelah wawancara tersebut Finkelstein di situsnya menulis, “Baru-baru ini MEMRI mempublikasikan wawancara saya dengan televisi Lebanon mengenai holocaust. Publikasi yang dilakukan MEMRI sedemikian rupa sehingga mencerminkan bahwa saya mengingkari holocaust.”

Tentu saja Finkelstein tidak mungkin dikategorikan dalam orang-orang yang mengingkari holocaust. Karena ayah dan ibunya termasuk orang-orang yang selamat dari peristiwa itu. Dan biasanya dalam membicarakan holocaust ia banyak menukil dari kedua orang tuanya. Namun MEMRI dengan mengedit sebagian besar wawancara tersebut dan menunjukkan pengingkarannya. Dengan menambahkan sebagian pandangan para pengelola MEMRI, wawancara itu tampak menganggap sedikit jumlah orang Yahudi dalam peristiwa holocaust dan bukannya membicarakan masalah Palestina-Israel.

Kecenderungan kuat MEMRI untuk melindungi Israel muncul dari orang-orang dan para simpatisan yang menjamin dan mengelola pembiayaan aktivitas internasionalnya. Lembaga ini dibangun tahun 1998 oleh Yigal Carmon, mantan Colonel Departemen Peperangan Israel Bidang Inteligen yang sebelumnya menjadi komandan sipil Tepi Barat Sungai Jordan dan Meyrav Wurmser, seorang Israel keturunan dan tokoh konservatif garis keras sayap kanan Amerika. Meyrav adalah isteri David Wurmser yang sempat menjadi peneliti di AEI (The American Enterprise Institute For Public Research) yang kemudian menjabat di Departemen Dalam Negeri Amerika di masa John Bolton. Mereka punya kerjasama erat dengan tokoh-tokoh seperti Douglas J. Feith, Elliott Abrams, Richard Perle dan para ideolog sayap kanan yang memproduksi cerita fiktif peran Saddam Hussein dalam peristiwa 11 September.

MEMRI punya sejumlah kantor di Baitul Maqdis, Berlin, London, Washington dan Tokyo. Pada tahun 2006 Carmon mengklaim lembaganya memiliki kantor cabang di Irak.

Lembaga ini menerjemahkan film-film dan berbagai tulisan media ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Ibrani, Italia, Perancis, Spanyol dan Jepang.

Pajak yang dikeluarkan MEMRI tahun 2004 menunjukkan penanaman modal dua hingga tiga juta dolar Amerika di lembaga ini yang mayoritasnya ditanggung oleh para donatur dan lembaga-lembaga konservatif. Sementara mereka yang meneliti lembaga ini menyebut angka yang lebih besar dari yang telah disebutkan. Selain Carmon, banyak juga pegawai MEMRI yang berasal dari para ahli yang dahulunya bekerja di Badan Inteligen Israel. Sangat mungkin lembaga ini punya hubungan erat dengan Badan Dinas Rahasia Israel saat ini.

Berdasarkan artikel yang dipublikasikan koran Haaretz tahun 2005, agen-agen Israel menciptakan berbagai isu buatan di media-media Arab kemudian diterjemahkan oleh MEMRI dan diserahkan kepada para wartawan kecil Israel. Oleh karena itu, pertanyaannya adalah berapa persen dari aktivitas MEMRI yang sejatinya menjadi perpanjangan tangan Departemen Peperangan Israel?

Pertanyaan Haaretz ini sangat menggelitik Profesor John Cole yang membuatnya menulis seperti demikian, “Seberapa tingkat pemahaman kita mengenai “terorisme Hizbullah” dan “sumber-sumber berita Arab” yang kenyataannya produksi pabrik cerita Tel Aviv?

Wartawan dan editor Middle East tahun 2000-2007 Guardian Brian Whitaker menilai MEMRI sebagai mesir propaganda.

Wali Kota London Ken Livingstone menuduh MEMRI melakukan pemutarbalikan fakta transparan dan mantan Director of Intelligence Program For The United States National Security Council (NSC) Vincent Cannistraro menulis, “Metode yang mereka pakai sangat selektif dan aktivitas mereka mempropagandakan politik sayap kanan ekstri Likud.”

Sesuai dengan gaya khasnya yang blak-blakan, Norman G. Finkelstein menulis, “MEMRI merupakan tulang punggung militer Israel di bidang propaganda. MEMRI menjadi media utama sumber berita dunia Arab. MEMRI begitu dipercaya sama seperti informasi Julius Streicher, politikus NAZI yang begitu dipercaya dunia Yahudi.”

Profesor John Cole dalam sebuah email yang dikirimkan kepada surat kabar In Focus menyebut MEMRI sebagai organisasi propaganda sayap kanan-zionis yang kegiatannya mempropagandakan pemikiran mereka lewat pilihan mereka dalam menerjemahkan.

Sejatinya MEMRI mencitrakan dunia Arab punya keinginan buruk dan tolol yang hampir keseluruhannya dibangun dari fundamentalisme fanatik. Setiap peristiwa yang mampu menunjukkan rakyat Timur Tengah sebagai orang gila, pemicu kebencian dan bengis harus diterjemahkan dan dipublikasikan. Sementara setiap kejadian yang mencitrakan mereka jenius, potensial dan patut diacungi jempol harus ditutup-tutupi.

MEMRI mengklaim meliput seluruh kalangan reformis Arab, namun mereka yang benar-benar mengikuti aktivitas lembaga ini mengetahui betapa MEMRI tidak pernah memasukkan nama-nama para tokoh yang menonjolkan Islam dan budaya Arab menjadi sangat menarik. Begitu juga MEMRI tidak akan meliput berbagai masalah terkait kesulitan rakyat Palestina, para penentang Israel, orang-orang muslim moderat, para pemeluk Kristen di negara-negara Arab atau gerakan-gerakan yang menentang tembok pemisah di Palestina pendudukan.

Satu pertanyaan menarik diajukan koran In focus kepada Yigal Carmo, “Mengapa MEMRI tidak banyak memuat berita mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Israel? Carmo menjawab, “Sekitar 80 persen berita-berita ini ada dalam bahasa Inggris.” Ditanya lebih lanjut, “Lalu mengapa dalam beberapa pekan anda tidak membeli sejumlah berita-berita tersebut dan tidak mempublikasikannya, sehingga ada gambaran yang lebih adil mengenai Timur Tengah? Carmon menjawab, “Kemungkinan hal ini ilegal.”

Masih dari wawancara tersebut, ditanyakan pula mengenai copy right. Mengapa MEMRI menjadikan seluruh berita yang diterjemahkan menjadi miliknya, padahal mayoritasnya ditulis oleh para penulis Arab? Carmon menjawab, “Jelas itu milik kami dan memiliki copy right. Ketika kami menerjemahkan sebuah berita dari bahasa lain, maka karya terjemahan itu menjadi milik kami. Karena kami yang melakukannya.”

Demi menemukan keyakinan terkait apa yang disampaikan Yigal Carmon, koran In focus menelusuri kebenaran masalah ini lewat pandangan New York Times. Seorang pegawai bidang copy right New York Times yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, “Bila kalian menerjemahkan sebuah karya dari New York Times, berita itu masih menjadi hak milik kami. Karena kami yang memproduksinya.”

Ketika dalam menerjemahkan sebuah kalimat bahkan sebuah kata seperti perang dan perdamaian, di sini masalah menjadi pelik dan poin-poin sekecil apa pun menjadi penting.

Pertanyaannya, apakah kita bisa mempercayai seorang penerjemah MEMRI?

Berdasarkan pendapat para analis, selama tidak dimulai penerjemahan berita-berita berbahasa Ibrani mengenai penyiksaan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, MEMRI tidak akan meliput berita Timur Tengah secara apa adanya.

Profesor Norman G. Finkelstein berkata, “Saya tidak percaya. Lebih baik sejak awal kita berasumsi bahwa setiap berita Timur Tengah yang diterjemahkan MEMRI tidak dapat dipercaya.”[islammuhammadi/sl]

Saleh Lapadi: Wartawan IRIB, Pengamat Timur Tengah

Silahkan buka situs MEMRI: http://www.memri.org

Rabu, 01 April 2009

Hari Republik Islam

Hari ini, tanggal 12 Farwardin 1388 Hijri Syamsiyah, tercapainya kesepakatan rakyat Iran yang memberikan suaranya melalui satu referandum untuk mendirinya Republik Islam. Tepat 30 tahun lalu, 45 hari setelah pecahnya Revolusi Islam di Iran dibawah kepemimpinan Imam Khomeini qs, referandum menghasilkan kesepakatan (96%) rakyat Iran mendirikan negara Republik Islam di Iran. Hari terjadinya referandum rakyat yang menyepakati berdirinya Republik Islam di Iran inilah diperingati sebagai Hari Republik Islam di Iran.

Berdirinya Republik Islam di Iran dengan tiga dasar pokok: Tauhid (keEsaan Allah), Wilayah (Kepemimpinan) dan Rakyat. Suara Rakyat ebagai sisi pemerimaan muslimin pertama kali terjadi di dunia secara umum dan perjalanan politik Islam secara khusus sehingga terlaksananya teori kenegaraan dengan dasar Islam dan kemudian menjalankan hukum Islam dengan seksama.

Tidak dapat dibayangkan, setelah 30 tahun berdirinya Republik Islam di Iran, dengan 8 tahun perang, Iran telah menjadi negara yang maju dari semua aspek kehidupannya melebihi negara negara yang lebih dahulu merdeka. Aspek Militer, ekonomi, politik dan budaya menjadi tumpuan berjalannya negara ini sehingga menjadi poros kekuatan islam dalam menghadapi kekuatan Adi Kuasa penjajah dunia. Di Timur Tengah, Iran telah menjadi kunci penyelesaian setiap masalah regional terutama dalam konflik yang sedang berjalan sekarang.

Konflik Iraq dan Afganistan, Libanon dan Palestina, semua tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Iran Islami. Sebaliknya, negara negara Eropa dan Amerika harus memperhitungkan keberadaan Iran di setiap langkah strateginya di regional dan internasional. Hingga kini, Republik Islam Iran terus mengabdikan dirinya untuk mempertahankan Islam di dunia. Republik Islam yang berdiri 30 tahun lalu telah menjadi poros Islam dalam kancah politik internasional.

"Saya mengucapkan selamat bagi rakyat Iran yang sepanjang sejarah Syahinsyah telah menganggap ringan tekanan penjajahan terhadap dirinya, padaha apa yang telah mereka mereka (Syah) lakukan terhadap mereka. 12 Farwardin adalah hari pertama pemerinthan Allah, merupakan aspek besar dalam Islam dan negara kita. Rakyat perlu mengangkatnya sebagai hari raya besar dalam kehidupannya. Hari jatuhnya kerajaan 2500, pemerintahan setan yang digantikan pemerintahan mustathafin (orang orang tertindas) yaitu berdirinya pemerintahan Tuhan...cuplikan pidato Imam Khomeini pada 12 Farardin.

Baru Dilantik, Netanyahu Ancam Iran

Baru saja dilantik menjadi perdana menteri Rezim Zionis Israel, Benjamin Netanyahu sudah mengeluarkan penyataan miring terkait Republik Islam Iran. Netanyahu kali ini seperti pejabat Israel lainnya menilai program nuklir Iran sebagai ancaman. Saat dilantik, Netanyahu menyatakan dunia Arab berada dalam bahaya dengan adanya program nuklir Iran. Ia juga secara ekstrim membicarakan Republik Islam Iran. Sebelumnya, mantan perdana menteri Israel, Ehud Olmert dengan klaim palsunya berusaha menyebarkan Iranphobia dengan menyelewengkan kemajuan Iran di bidang sains terutama teknologi nuklir.

Kebijakan ini dilancarkan Tel Aviv di saat rezim ini mengalami kekalahan di Jalur Gaza. Aksi brutal 22 hari Israel ke Gaza meski mengakibatkan tragedi kemanusiaan, namun rezim ini gagal melaksanakan ambisinya dalam perang tersebut. Kekalahan ini kembali membuktikan bahwa legenda tak terkalahkan Israel telah pudar. Sebelumnya Israel juga mengalami kekalahan memalukan dalam perang musim panas 2006 di Lebanon. Menurut para mengamat, Netanyahu yang menang tipis, kini berupaya menutupi kelemahan Israel dengan sikap ekstrimnya.

Kondisi Israel saat ini masih sangat rentan meski Netanyahu berhasil membentuk kabinet koalisi. Rupanya para pejabat Tel Aviv menyadari hal ini sehingga mereka berusaha memperkokoh posisinya dengan melontarkan berbagai isu termasuk klaim palsu terhadap program nuklir Iran. Pernyataan Netanyahu terhadap Iran tidak dapat dipisahkan dari transformasi kawasan. Menurut laporan Koran Daily Telegraph, cetakan London, pejabat Israel khawatir terhadap perubahan mendadak akibat kebijakan Presiden AS, Barack Obama terhadap Iran.

Terlepas dari masalah tersebut, Israel yang memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir dan tetap melanjutkan kebijakan brutalnya terhadap bangsa Palestina merupakan ancaman serius bagi dunia. Oleh karena itu, pejabat Tel Aviv harus memberikan pertanggung jawaban terhadap masyarakat internasional dan regional.