Jumat, 03 Juli 2009

Saad Hariri, Pebisnis yang Menjadi Perdana Menteri Lebanon

Saad Hariri
Pebisnis yang menjadi PM
Sebelum tampil di pentas politik Lebanon, Saad Hariri anak pertama dari dari istri pertama Rafiq Hariri, lebih dulu dikenal sebagai pebisnis andal di Arab Saudi. Pria berusia 39 tahun yang lahir dan besar di Riyadh, Arab Saudi, itu tercatat sebagai chairman Komite Eksekutif Oger Telecom, raksasa telekomunikasi di Timur Tengah dan Afrika. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai chairman Omnia Holdings serta anggota dewan direksi Oger International Entreprise de Travaux Internationaux.
Rafiq Hariri, sang ayah yang meninggal dunia dalam teror bom pada 14 Februari 2005 lalu menjadi titik balik kancah politik Saad.

Sarjana bisnis jebolan internasional Georgetown University, Amerika Serikat, tersebut mulai serius berkecimpung di dunia politik. Dia lantas meneruskan perjuangan politik Rafiq.

Puncak perjuangan Saad tercapai pada pemilu parlemen Lebanon 28 Juni lalu. Partainya, Gerakan Masa Depan dan Aliansi 14 Maret, yang mendapatkan sokongan dana dari Saudi Arabia dan Amerika Serikat meraih kursi terbanyak atas kubu 8 Maret.

Setelah ditunjuk sebagai Perdana Menteri Lebanon menggantikan Fouad Siniora, Saad yang beristri asal syiria itu mulai mengadakan konsolidasi politik.

Sebagai kepala pemerintahan, dia bakal menghadapi banyak tantangan. Terutama, perpecahan dalam negeri yang berpotensi mengguncang kepemimpinannya. Untuk menjaga stabilitas pemerintahan, Saad dilaporkan bakal menghadiahkan beberapa kursi di parlemen untuk kubu Suleiman dari kubu Kristen Maronit.

Di awal karir politiknya, Saad memang kurang begitu dikenal. Dia lebih dikenal sebagai jutawan dengan gaya hidup mewah dan foya-foya. Banyak orang menilai karena jejak sang ayahlah Saad sukses meretas karir politiknya.

Menjelang deklarasinya sebagai PM, Saad menemui Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, rivalnya dalam pemilu parlemen. Pasca pertemuan tertutup selama empat jam itu, keduanya sepakat membentuk pemerintahan bersama. Selain bertemu dengan Sayid Hasan Nasrallah, Saad juga bertemu dengan puncuk pimpinan partai-partai berkuasa di Lebanon.

Sebagai Perdana Mentri, tantangan terbesar Saad adalah bagaimana pemerintahannya bisa memotong campur tangan Israel, Amerika Serikat dan Saudi Arabia dalam urusan kebijakan dalam dan luar negeri Lebanon.

Saad Hariri pebisnis yang mempunyai dua warga negara, Lebanon dan Perancis ini akan diuji kemampuannya sebagai Perdana Mentri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar