Senin, 08 Juni 2009

APAKAH ISRAEL SATU-SATUNYA NEGARA DEMOKRASI DI TIMUR TENGAH?

Demokrasi ditegakkan di atas serangkaian prinsip, seperti penghormatan atas hak minoritas, kesetaraan di hadapan hukum, kebebasan sipil, dan penghargaan atas hak asasi manusia. Lalu, apakah benar bahwa Israel merupakan satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah, sebagaimana selama ini digembar-gemborkan media-media Barat? Dengan mempelajari fakta-fakta berikut, anda akan menjadi hakimnya. Tahukah anda bahwa:

  • Sekitar 1,5 juta warga Arab di Israel hidup dalam ghetto-ghetto yang terpisah-pisah, yang tak terjamah pembangunan dengan angka pengangguran yang tinggi, serta kekurangan layanan publik yang mendasar, seperti akses jalan, sanitasi, listrik, dan sekolah?
  • 95% dari wilayah Israel (yang dulunya sebagian besar adalah milik para pengungsi Palestina) hanya boleh didiami oleh orang Yahudi?
  • Minoritas warga Arab di Israel yang merupakan seperempat penduduk Israel dibatasi pada 3% dari wilayah Israel?
  • Kewarganegaraan Israel terbuka bagi imigran Yahudi dari seluruh negara di dunia, sementara pengungsi Palestina yang lahir di negeri itu, baik yang Muslim maupun Kristen, tidak bisa mendapatkan kewarganegaraan Israel?
  • Hukum-hukum yang mengatur warga Arab di Israel dibedakan dari hukum-hukum yang mengatur warga Yahudi?
  • Di wilayah pendudukan Tepi Barat, terdapat “jalan-jalan khusus Yahudi” dan “jalan-jalan khusus non-Yahudi”?
  • Israel mengeluarkan KTP dimana agama si pemegang KTP dicetak dalam tinta tebal?
  • Di wilayah pendudukan Tepi Barat, plat mobil milik penduduk Arab berbeda dengan yang dimiliki para pemukim ilegal Yahudi?
  • Lebih daripada itu, sebuah negara tidak bisa disebut demokrasi sementara pada saat yang sama dia juga adalah rezim pendudukan di suatu wilayah. Menurut kolumnis Haaretz, Gideon Levy, ketika menjadi rezim pendudukan di Palestina, maka Israel berhenti menjadi negara demokrasi.

Akhirnya, patut ditekankan bahwa “demokrasi Israel” adalah inkarnasi dari “demokrasi Apartheid Afrika Selatan”. Dulu, dikatakan bahwa Apartheid Afrika Selatan adalah satu-satunya demokrasi di Afrika. Namun demikian, ia hanyalah demokrasi bagi ras kulit putih semata, seperti juga Israel hanyalah demokrasi bagi Yahudi belaka. Berbicara tentang “demokrasi Israel” tidak lain hanyalah propaganda yang terdengar indah di media-media Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar