Selasa, 21 April 2009

Terminologi Netanyahu

Netanyahu
Netanyahu
Menyimak pidato Netanyahu pecan lalu di depan parlemen Knesset setelah membentuk pemerintahannya, Anda akan menemukan sejumlah terminology berikut; pertama, “Islam Esktrim di Dunia”. Lebih dari sekali ia menyampaikan ia ini. Dengan ungkapan ini ia berusaha menegaskan prioritas krisis keamanan yang dihadapinya. Ini bukan istilah baru bagi Netanyahu dan pemerintahan Israel sebelumnya terutama yang dipimpin Likud oleh PM Sharon. Apalagi terjadi peristiwa 11 September di Amerika Serikat. Netanyahu menggunakan istilah ini untuk mempengaruhi politik Amerikan Serikat di bawah pimpinan Obama. Di masa lalu, dengan istilah yang sama, Netanyahu berusaha menyeret dunia Arab kepada cara pandang politiknya ketika ia mengatakan, “dunia Arab adalah juga ancaman dari Islam ekstrim”.

Kedua, istilah “Pendidikan untuk Perdamaian” atau “Isu budaya perdamaian” ia menyampaikan ini dalam rangka berharap terwujud perdamaian dengan dunia Arab dan Negara-negara Islam. Netanyahu mengatakan, “Agar ada perdamaian harus ada patner perdamaian yang mengajarkan anak didik mereka tentang perdamaian dan menyiapkan genarasi yang mengakui Israel sebagai Negara suci bagi bangsa Yahudi,” istilah ini tidak beda dengan yang digunakan Netanyahu tahun 1996 yang juga ditujukan kepada Negara-negara Arab. Pada saat itu, respon Negara-negara Arab; Israel harus memulai menggunakan budaya perdamaian dalam politiknya untuk meyakinkan Arab dan ketakamakan ekspansi Israel tidak boleh diwariskan kepada generasi baru di Israel, dan bawa kecenderungan menghinakan Arab harus dihentikan, menghentikan budaya dan wawasan Israel bahwa Arab bukan manusia.

Jadi Netanyahu meminta kepada Arab dan kaum Muslimin untuk menyiapkan generasi yang mencintai perdamaian dan cinta kasih agar mudah menjadi mangsa bagi generasi Israel di masa depan yang sudah disiapkan untukk menjadi manusia ekspansif dan penebar permusuhan.

Ketiga; istilah “tiga rute yang saling berkaitan” untuk berinteraksi dengan pemerintah otoritas Palestina. Rute ekonomi Netanyahu agarnya lebih yang ia sebut sebagai “perdamaian ekonomi” yakni bantuan kepada ekonomi Palestina untuk menumbuhkan hubungan dengan ekonomi Israel. Di sini Netanyahu menghindari penuh dari solusi dua Negara. Netanyahu juga menempuh rute keamanan; ia mengatakan, “kami mendukung aparat keamanan Palestina yang melakukan aksi anti terorisme.” Ini sudah pernah dilakukan Netanyahu ketika menjanjikan Hebron kepada Otorias Palestina dengan kompensasi membendung dan menghabisi perlawanan Palestina.

Rute ketiga adalah rute politik. Ia akan melakukan perundingan dengan otoritas Palestina untuk menemukan kesepakatan final dan permanen. Disamping menghindar dari solusi dua Negara, ia juga menegaskan bahwa Negara Palestina sulit didirikan dengan kedaulatan penuh di wilayah mereka. “Kami tidak ingin menguasai Palestina, mereka akan memiliki kewenangan untuk mengurus diri sendiri kecuali kewenangan yang mengancam keamanan Israel,”

Di sini Netanyahu tidak bersandar kepada Tim Kuartet internasional dalam memecahkan konfliknya dengan Palestina baik Peta Jalan atau referensi internasional atau Prakarsa Perdamaian Arab. Politik Netanyahu tidak bisa terlepas dari watak aslui kanan ekstrim Israel di pemerintahannya yang juga ikut di dalamnya partai Israel Beetena yang mendukung penuh program tanah Israel di seluruh Negara Arab, apalagi Tepi Barat.

Kita dihadapkan kepada terminology-terminologi lama dan sudah teruji hasilnya yang ekstrim di era pemerintahan pertama Netanyahu dulu. Sehingga lembaga-lembaga Liga Arab dan KTT Arab harus menyerukan langsung kepada Amerika agar bersikap segera terhadap prakarsa perdamaian Arab dan terminology yang digunakan Netanyahu soal perdamaian agar tidak membuang-buang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar