Selasa, 21 April 2009

Publikasi Hasil Interogasi Sami Shahab Anggota Hizbullah yang Ditahan Mesir

Hizbullah
Hizbullah
Masih ingat dengan Sami Shahab, Anggota Hizbullah yang ditahan oleh dinas intelegen Mesir bekerjasama dengan MOSSAD..? Berikut ini adalah wawancara Sami Shahab yang dimuat Surat kabar Lebanon Al-Akhbar. Sebagaimana dilansir oleh Press TV Beirut, dalam interogasi ini Sami Shahab membantah ia tengah mempersiapkan program untuk mengacaukan keamanan nasional Mesir,

atau bertugas untuk melakukan operasi militer di tanah Mesir. Menurutnya, ia opunya tugas terbatas untuk mengawasi dan memberikan bantuan logistik dan sumber daya manusia ke Gaza.


Berikut ini dari interogasi terhadap Sami Shahab sebagai berikut:

Siapa nama Anda, Muhammad Yusuf Ahmad Mansur atau Sami Hani Shahab?

Sami Shahab adalah nama organisasi saya.

Berapa usaia Anda?

39 tahun

Kapan pertama kali berkunjung ke Mesir?

Di awal tahun 2005.

Waktu itu Anda tinggal di mana?

Di jalan Harun Dardaqi, Kairo. Namun selama ini untuk mengetahui tugas saya, beberapa kali saya kembali ke Lebanon dan sejak tahun 2005 hingga kini Kairo menjadi tempat tinggal saya.

Ada yang tahu bahwa Anda adalah Syiah?

Saya tidak pernah menginformasikan masalah ini kepada siapa pun di Mesir. Orang-orang mengenal saya sebagai warga Palestina yang tinggal di Suriah dan saya sendiri tidak pernah mengatakan sebagai warga Lebanon.

Artinya Anda tidak pernah mengajak orang lain untuk mengikuti mazhab Syiah?

Tidak pernah. Karena keberadaan saya di Mesir terkait tugas yang telah ditentukan dan bukan masalah agama. Para pejabat Hizbullah juga tidak pernah menganggap penting masalah ini. Karena mereka yakin bahwa membesar-besarkan masalah ini hanya merugikan umat Arab dan Islam.

Untuk apa Anda ke Kaior?

Saya ke Kairo berdasarkan perintah Hizbullah.

Apa tugas Anda di Kairo?

Membuka kantor Hizbullah di Mesir.

Apa tujuan membuka kantor Hizbullah di Mesir?

Membuka kantor Hizbullah di negara-negara yang bertetangga dengan Israel demi membantu masalah Palestina.

Siapa atasan langsung Anda?

Saya adalah penanggung jawab kantor di Kairo, sementara penanggung jawab langsung saya di Lebanon adalah Muhammad Qabalan.

Mengapa Muhammad Qabalan?

Karena ia mengatahui kondisi Mesir dengan baik dan pernah tinggal di sana, khususnya ia mengetahui tentang daerah Sina.

Apa perannya?

Ia sering bolak-balik di desa Al-Nakhil di Nuwaiba’ untuk mengawasi apakah orang-orang Israel juga ke sana atau tidak.

Apa tugas kantor di Mesir?

Mengawasi pesisir Nuwaiba’ dan jalan utama Thaba. Selama melakukan tugas ini dia pernah punya masalah dengan badan intelijen Mesir. Ketika memasuki sebuah daerah ini, polisi Mesir menahan paspornya.

Paspornya asli atau palsu?

Ia memiliki paspor Mesir bernama Hassan Al-Ghoul.

Setelah kejadian itu apa lagi yang terjadi?

Qabalan kembali ke Kairo dan Hassan Al-Munakhili ditugaskan dari Port Said untuk mengawasi pergerakan Israel di Nuwaiba’ dan Ra’s Al-Syaithan. Ia diberi uang 100 dolar dan dengan membuat sebuah kios kerjanya mengawasi orang-orang Israel.

Apa peran Anda dalam pertemuan-pertemuan itu?

Selama itu saya kembali ke Beirut, namun tanpa diduga Qabalan mengirimkan pesan kepada saya yang isinya meminta saya memasukkan orang ke Gaza.

Apakah para pejabat Hizbullah tahu mengenai perintah ini?

Iya, saya menyerahkan informasi ini kepada pejabat kantor Hizbullah bagian Palestina.

Siapa nama pejabat kantor urusan Palestina?

Ia dikenal dengan nama Abu Hassan dan saya tidak tahu mengenainya.

Apa yang terjadi setelah itu?

Seorang anggota Hizbullah profesional bernama Abbas tiba di Mesir dari Beirut dan Qabalan menyambutnya di Mesir. Qabalan membelikan sejumlah barang untuknya dan setelah itu ia pergi ke utara Sina.

Apa yang Anda ketahui mengenai Abu Umrah?

Setelah itu Qabalan melanjutkan hubungannya dengan Nasser Abu Umrah dan memberlikannya bahan peledak C-4 khusus untuk menghancurkan besi.

Dari mana bahan peledak ini dibeli?

Dari seorang bernama Sami Al-‘Ayidh Al-Badawi.

Di mana diletakkan bahan peledak itu?

Bahan peledak itu disembunyikan di rumah Namr Al-Thawil di Al-Arish.

Siapa itu Namr Al-Thawil?

Ia dikenal dengan nama Khidr.

Setelah itu apa yang terjadi?

Mereka meletakkannya di rumah Namr Al-Thawil.

Di mana Qabalan dan Abbas?

Wabalan dan Abbas pergi ke utara Sina dan dari bahan peledak itu mereka membuat sabuk peledak dan dua tas penuh bahan peledak. Mereka tinggal di sana selama tiga hari.

Waktu itu Anda di mana?

Saya di Lebanon, namun kemudian saya dipanggil ke Kairo.

Mengapa?

Sesuai perintah pejabat Hizbullah unit Palestina saya pergi ke Kairo dan bertemu dengan Abbas dan Qabalan di sana.

Apa yang terjadi dalam pertemuan itu?

Saya kaget mengapa Qabalan tidak senang bertemu dengan saya akibat masalah yang terjadi bagi kita berdua di Thaba. Pada waktu itu polisi menahan paspor kami dan Qabalan mengkhawatirkan adanya hubungan dia dan saya di arsip dinas rahasia Mesir.

Apakah ia meminta sesuatu?

Ia meminta agar saya dan Abbas kembali ke Lebanon agar dinas rahasia Mesir tidak mengait-ngaitkan hubungan di antara kita berdua.

Apakah Anda punya paspor baru?

Saya membuat paspor baru dan keesokan harinya Abbas dan Qabalan pergi dengan naik pesawat Middle East dan saya sendiri naik pesawat Mesir kembali ke Lebanon.

Bagaimana Anda memindahkan bahan peledak ke Sina?

Kami memindahkannya ke Ismailiyah dan di sana bertemu dengan Namr al-Thawil. Ia meletakkan bahan peledak di bagasi mobil. Untuk menyembunyikan diri dari polisi, saya pergi ke sebuah rumah di Al-Arish.

Sebutkan secara detil proses pemindahan bahan peledak ini dan siapa saja yang ikut dalam operasi tersebut?

Sebelum kepulangan Abbas dan Qabalan ke Kairo lewat utara Sina, ia menunjuk Naser Abu Amirah dari Port Said sebagai penanggung jawab bahan peledak ini di daerah Karam Abu Najilah di Al-Arish. Setelah kami kembali ke Lebanon, Ihab Al-Sayyid Musa dari Port Said yang dikenal dengan Marwan memberikan informasi tertulis mengenai gerakan para turis Israel di Mesir dalam bentuk sandi.

Untuk Israel sandi apa yang Anda pakai dalam surat tersebut?

Al-Jubran, karena tidak ada alat komunikasi yang bisa dipercaya.

Apakah Anda punya hubungan dengan negara-negara lain?

Tidak. Hanya Qabalan yang sempat pergi ke Sudah untuk pekerjaan logistik.

Ia melakukan hubungan dengan siapa saja di Sudan?

Seorang bernama Khalil Al-Sudani. Sekalipun ia telah menerima dana sebesar 300 dolar untuk pergi ke Mesir, namun hal itu tidak terjadi dengan alasan paspornya belum diperpanjang.

Apa tujuannya ke Sudan?

Mengenali para penyelundup Sudan untuk mengirimkan logistik ke Gaza.

Apakah kalian punya kesepakatan dengan para penyelundup?

Iya. Kami punya kesepakatan. Mereka akan menyelundupkan satu oran ke Gaza dengan bayaran 2.000 dolar. Setelah itu kita sepakat untuk memindahkan dengan mobil yang berisikan berapa orang pun, bahkan satu orang dan setiap mobil mereka mendapatkan 16 ribu dolar.

Apakah Anda berhasil memasukkan para pejuang ke Gaza?

Iya, beberapa orang.

Apakah Anda mengubah paspor?

Pada bulan Juni 2008 saya membuat paspor baru dengan nama Jamal Hani Halwa dan rencananya Muhammad Qabalan juga bakal mendapat paspor baru.

Apa pengalaman dan tugas Anda di Hizbullah?

Mulanya saya bergabung dengan gerakan rakyat Hizbullah dan berhasil melalui berbagai tahapan latihan militer, sehingga saya akhirnya punya kemampuan untuk ikut dalam operasi militer muqawama anti Israel, namun tulang punggung saya menderita sakit dan bergabung dengan unit 1.800 yang khusus mendukung masalah Palestina. Akhirnya saya melanjutkan tugas di negara-negara sekitar Israel setelah melalui pendidikan intelijen.

Apakah Anda ditugaskan untuk melakukan operasi di dalam Mesir?

Para pemimpin Hizbullah kepada kami mengatakan bahwa kami akan membuka kantor cabang di Mesir, namun keamanan Mesir adalah garis merah dan tujuan pembentukan kantor cabang Mesir hanya untuk membantu rakyat Palestina. Para pejabat Hizbullah memerintahkan untuk menjaga keamanan Mesir dan tidak menarget orang-orang Israel di Mesir. Intinya, tidak boleh ada operasi militer di Mesir.

Apakah Anda memindahkan amunisi ke dalam Palestina?

Iya. Kami memasukkan amunisi dan para pejuang ke dalam Gaza dan setelah teror Imad Mughniyah, seorang komandan unit 1.800 kami diperintahkan untuk meningkatkan operasi anti zionis dari dalam Palestina sebagai jawaban atas teror Mughniyah.[islammuhammadi/sl]

Penerjemah: Saleh Lapadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar