Kamis, 30 April 2009

Gara-gara Flu Babi, Israel dan Meksiko Tegang


Flu babi akhirnya sampai juga di Israel. Di negara Zionis itu, bukan hanya tingkat bahaya flu itu yang dipersoalkan, tetapi juga namanya yang tidak pas dalam agama Yahudi.

Wakil Menteri Kesehatan Israel Yakov Litzman yang menginginkan nama penyakit flu babi diganti menjadi flu Meksiko. Maklum, Litzman yang juga anggota partai keagamaan ortodok di Israel menyebut “babi” sebagai binatang haram bagi warga Yahudi di Israel. “Kami akan menjulukinya flu Meksiko, bukan flu babi,” kata Litzman, Rabu (29/4).

Menurut agama Yahudi, babi binatang haram dan tidak boleh dimakan meski di beberapa toko di Israel ada yang menjual daging babi tersebut. Toh, keinginan Litzman langsung ditentang Duta Besar Meksiko untuk Israel Frederico Salas. Bahkan, Duta Besar Israel di Meksiko Yosef Livne kecipratan kecaman atas penggantian nama penyakit itu. Salas memprotes Kementerian Luar Negeri Israel.

“Duta Besar (Salas) tersinggung saat Wakil Menteri Kesehatan Israel menyebut penyakit itu sebagai flu Meksiko. Menurutnya, Israel tidak berhak memberi nama baru pada penyakit itu,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

Meski demikian, Pemerintah AS juga tengah mempertimbangkan mengganti nama flu babi dengan nama yang baru. Ini setelah beberapa negara menghentikan impor daging babi dari Amerika Utara. “Ini bukan soal krisis pangan. Penting untuk disampaikan, makan daging babi tidak akan menyebabkan penyakit ini,” kata Tom Vilsack, Menteri Pertanian AS.

Tak cuma AS, Uni Eropa khawatir penamaan flu babi membuat industri pengolahan daging babi gulung tikar. Badan dunia yang menangani kesehatan binatang juga menyebut, pemberian nama flu babi memang tidak cocok, mengingat virus mematikan ini juga ditemukan pada burung dan manusia.

Sementara itu, penyebaran virus flu babi sudah merambah wilayah Timur Tengah. Di Israel, seorang pria 47 tahun yang baru tiba dari Meksiko kini dirawat di rumah sakit kota Kfar Saba. Sebelumnya, seorang pria muda yang juga baru tiba dari Meksiko terjangkit virus ini. Ia menjalani perawatan di RS Laniado di kota Netanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar