Selasa, 21 April 2009

Tehran: Pernyataan Ban Ki-moon Soal Pidato Ahmadinejad, Irasional

Rabu, 22 April 2009 Sample ImageJurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hasan Qashqavi, menyatakan bahwa pernyataan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, tidaklah rasional. Qashqavi dalam mereaksi pernyataan Ban Ki-moon mengenai pidato Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad di Jenewa, mengatakan, "Pernyatan Ban tidak mencerminkan sikap netral, bahkan menunjukkan sikap yang cenderung berpihak dan irasional."

Lebih lanjut Qashqavi menuturkan, lembaga-lembaga internasional harus menjadi tempat untuk berpendapat secara bebas tanpa unsur pemaksaan pendapat. Selain itu, lembaga-lembaga internasional harus menjadi sarana untuk mencari fakta yang sebenarnya. Jurubicara Departemen Luar Negeri Iran juga menyesalkan sikap sejumlah negara Barat yang cenderung bersikap bungkam dan tak peduli akan pembantaian massal, rasialisme, pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan, serta aksi blokade dan pencabutan hak hidup wajar bangsa Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, hari Senin, mengutuk pidato Presiden Iran Mahmoud Ahamdinejad di "Durban Review Conference on Racism. Dikatakannya, "Saya mencela penggunaan landasan ini oleh presiden Iran guna menuduh, memecah, dan bahkan menghasut."

Durban Review Conference yang dibuka Senin di Jenewa, adalah pertemuan lanjutan dari World Conference Agains Racism yang diselenggarakan pada 2001 di Durban, Afrika Selatan. Dalam pidatonya pada konferensi itu, Presiden Iran menyebut Israel sebagai rezim rasis yang paling kejam dan sangat menindas di Palestina. Ia juga mengatakan Israel didirikan dengan dalih penderitaan orang Yahudi dalam Perang Dunia II.

Dilaporkan pula, sejumlah diplomat Eropa meninggalkan ruang pertemuan untuk memperlihatkan protes mereka saat pidato Ahmadinejad itu. Sementara itu, AS, Israel, Kanada, Australia dan beberapa negara lain Eropa sudah memilih untuk memboikot pertemuan itu. Bahkan sebelum konferensi tersebut dimulai, mereka menyatakan kekhawatiran akan acara ini digunakan sebagai forum mengecam Israel.

Menanggapi fenomena tersebut, Alan Hart, seorang penulis dan jurnalis terkenal di Inggris mengatakan, Konferensi Anti-Rasialis Durban II di Jenewa mengungkap ketakutan Barat terhadap Rezim Zionis Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar