Senin, 26 Januari 2009

Iran Rekonstruksi Gaza.....





Sekjen Bulan Sabit Merah Iran, Sayyed Ahmad Mousavi menyatakan kesiapan lembaga yang dipimpinnya untuk melanjutkan misi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Mousavi Ahad malam (25/1) dalam wawancaranya dengan televisi Al-Alam mengatakan, lebih dari 2000 dokter Iran menyatakan kesiapannya membantu korban cidera Gaza dan Bulan Sabit Iran pun siap mendirikan rumah sakit gurun di kawasan tersebut Terkait sikap Rezim Zionis Israel dan pemerintah Mesir yang melarang masuknya kapal Iran ‘Shahid' yang mengangkut obat-obatan dan makanan bagi rakyat Gaza, Mousavi menyeru pihak-pihak terkait untuk memberikan jalan bagi masuknya bantuan kemanusiaan dan para dokter ke Jalur Gaza. Sekjen Bulan Sabit Merah Iran menegaskan, jika pemerintah Mesir bekerjasama, maka Bulan Sabit Merah Iran akan mendirikan puluhan rumah sakit gurun di dekat perbatasan Gaza dan para relawan medis Iran di Gaza dan di luar kawasan ini akan mengobati seluruh warga Palestina yang cidera. Sementara itu, juru Bicara Badan Rekonstruksi Gaza milik Republik Islam Iran, Gazanfar Rukn Abadi hari ini di Tehran (Senin, 26/01) memaparkan sejumlah program badan tersebut. Gazanfar Rukn Abadi mengkonfirmasikan bahwa Badan Rekonstruksi Gaza dibentuk atas perintah presiden yang dianggotai oleh sejumlah departeman pemerintah dan elemen masyarakat. Ditambahkannya, badan ini dibentuk untuk menyalurkan bantuan Iran secara langsung ke kawasan. Jubir Badan Rekonstruksi Gaza menuturkan, bantuan tunai masyarakat Iran akan dikumpulkan bertepatan dengan pelaksanaan shalat Jumat dan perayaan hari ulang tahun revolusi ke-30. Menyinggung kapal pengangkut bantuan kemanusiaan Iran yang hingga kini belum berhasil merapat ke pantai Gaza karena dihalau militer Zionis, Gazanfar Abadi mengatakan, Departemen Luar Negeri tengah melakukan penjajakan dengan sekjen PBB dan OKI guna menyalurkan bantuannya lewat pantai Gaza. Dalam kesempatan itu, Gazanfar Abadi juga mengkonfirmasikan kesiapan berbagai lapisan masyarakat untuk dikirim ke Gaza dan kesediaan Tehran untuk menerima korban cidera perang 22 hari.[im/mt/iribnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar