Kamis, 29 Januari 2009

Israel Serang Lagi Gaza




Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza dan mengirim armada tank. Konflik terjadi setelah serangan kelompok militan Palestina menewaskan seorang prajurit Israel, Selasa malam 27 Januari 2009 (Rabu dini hari WIB).

Sebuah sumber dari Palestina, seperti dikutip dari stasiun televisi BBC, mengatakan telah terjadi pertempuran di dekat wilayah Khan Younis, sebelah selatan perbatasan Kissufim. Sebanyak 20 tank Israel dan tujuh buldoser militer menyerang wilayah tersebut.

Warga setempat meninggalkan kediaman masing-masing. Serangan balasan Israel menewaskan satu warga Palestina, dan melukai satu orang warga. Dari pihak Hamas sendiri, satu pejuang terluka.

Israel berdalil bahwa serangan tersebut adalah balasan atas tewasnya seorang tentara Israel yang sedang berpatroli. Penyebabnya adalah ledakan granat yang sengaja ditanam di wilayah perbatasan Kissufim. Ledakan itu juga melukai tiga tentara Israel. Ini mengakibatkan pasukan Israel melakukan serangan balasan dengan kembali menyerang Gaza.

Ini adalah serangan pertama Israel sejak serangan atas Hamas berakhir 18 Januari lalu dimana kedua pihak menyatakan gencatan senjata. Namun sejak gencatan senjata diumumkan, artileri dan kapal tempur Israel tidak beranjak dari posisi masing-masing.

Israel kini menutup perbatasan Gaza, sehingga aliran bantuan kepada 1,5 juta warga Palestina terhenti. Lembaga-lembaga pemberi bantuan terus berjuang agar bantuan dapat terus diberikan pada puluhan ribu warga Gaza.

Sementara Hamas menolak bersatu dengan Fatah yang berada di Tepi Barat jika Fatah tidak juga membebaskan semua pejuang Hamas yang tengah ditahan di Tepi Barat. Padahal, sedianya Hamas dan Fatah akan memulai kembali negosiasi rekonsiliasi di Kairo pada 22 Februari mendatang.

Bardawil yang memimpin tim delegasi Hamas bertemu dengan Kepala Intelijen Mesir Omar Suleiman untuk mengupayakan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan memulai kembali proses perundingan rekonsiliasi. "Kami butuh jaminan dari pihak-pihak lain mengenai isu ini. Bagaimana kami bisa bahas rekonsiliasi apabila masih ada 650 pemimpin Hamas di penjara," kata Bardawil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar