Kamis, 15 Januari 2009

Status Keamanan Israel Sebelum dan Sesudah Perang Gaza



Peluncuran roket itu hanya politik Israel yang tengah kebingungan bagaimana melawan para pejuang Palestina. Artinya Israel ingin memasukkan Suriah dan Hizbullah Lebanon ke dalam perang ini supaya punya alasan yang lebih terhormat menerima gencatan senjata. Sejak awal dan sampai saat ini Hizbullah punya kontak terus dengan para pejuang Palestina. Oleh karenanya mereka mengetahui betul kekuatan di lapangan baik dari sisi muqawama Palestina maupun militer Israel. Oleh karenanya mereka pasti menahan diri untuk tidak masuk dalam perang itu. Sementara ungkapan Rahbar kepada Hizbullah tidak menyebut secara langsung bahwa Hizbullah yang akan memasuki Al-Quds, tapi pembebasan Al-Quds akan lebih cepat dari upaya pembebasan Lebanon Selatan. Kondisi Israel betul-betul babak belur. Artinya secara politik dan militer mereka sebenarnya telah kalah. Dan sekarang mereka tinggal menunggu waktu. Kita tinggal menunggu perkembangan ke depan. Saya berharap secepatnya masalah Pemimpin Otorita Palestina Mahmoud Abbas yang telah habis masa jabatannya lengser. Bila pemilihan segera dilakukan, maka kekuatan muqawama di Palestina semakin kokoh dan warga Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan bergabung dengan Gaza melakukan perlawanan menghadapi Israel. Juga ada satu kekuatan lain yang jarang disebut-sebut adalah orang-orang Palestina di Palestina pendudukan. Saya buka sedikit mengenai peran orang-orang Syiah di Israel yang melakukan taqiyah ketat. Mereka sangat diwaspadai oleh pihak keamanan Israel. Sampai saat ini mereka memainkan peranan sebagai koordinator sejumlah operasi mati syahid. Selain itu juga mereka yang menyelundupkan sejumlah barang seperti TNT dari Israel bagi para pejuang Palestina untuk membuat roket-roket mereka. Jadi sebenarnya isu pasokan senjata dari luar tidak sepenuhnya benar, karena yang kita saksiksan saat ini adalah orang Israel terancam oleh senjata mereka sendiri. Dengan kemenangan Hamas dan para pejuang Palestina di Gaza, kehancuran Israel hanya tinggal menunggu waktu. Kepada teman-teman di Indonesia yang menggalang dan mengkoordinasi aksi-aksi unjuk rasa, perlu juga menyiapkan acara bagi kemenangan pejuang Gaza. Israel tengah berusaha bagaimana menandatangani gencatan senjata yang lebih bisa menahan rasa malu mereka. Kalau bisa syal yang dipakai orang-orang Hamas perlu diperbanyak. Sekarang itu bukti kemenangan perlawanan sebagai alternatif dari chafiyeh Yasser Arafat. Saya ingin sedikit menceritakan ketika Imam Musa Shadr tengah berpidato dan kemudian Yasser Arafat yang waktu itu begitu populer masuk dan disambut tepuk tangan hadirin, Imam Musa Shadr mengatakan kepadanya bahwa hati-hati jangan sampai kemenangan perjuangan Palestina jatuh di tangan selain Islam. Imam Musa Shadr mengatakan demikian, setelah melihat kecenderungan Yasser Arafat akan ide-ide Sosialis. {berbagai sumber}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar