Senin, 30 Maret 2009

Jelang KTT G-20, Perseteruan AS dan Eropa Kian Memanas

Monday, 30 March 2009 London pada hari-hari ini menjadi sorotan berbagai elit politik dan media massa dunia. Sejumlah pejabat negara-negara maju dan sedang berkembang mulai berdatangan ke Inggris untuk mengikuti KTT kelompok G-20. KTT ini akan digelar Kamis 2 April mendatang. Agenda yang diusung KTT G-20 kali ini adalah mekanisme penanggulangan krisis ekonomi global. Perdana Menteri Ceko yang juga menjabat Ketua Periodik Uni Eropa, Mirek Topolanek dalam sebuah artikel yang dimuat Koran Times menyebut program penggerak ekonomi yang dicanangkan AS sebagai jalan menuju neraka. Dalam tulisannya Topolanek menambahkan, sistem ekonomi AS dan Uni Eropa berbeda, oleh karena itu diperlukan solusi yang berbeda pula. Ditambahkannya, penyuntikan dana milyaran Euro terhadap bank dan perusahaan tidak akan mampu membuat Eropa keluar dari krisis yang ada.

AS sendiri hingga kini telah menjalankan dua program penyelamatan ekonomi yang bernilai ratusan milyar dolar. Presiden AS, Barack Obama meminta Eropa mengikuti langkah yang ditempuh negaranya. Pemerintah Inggris merupakan satu-satunya negara Eropa yang mendukung kebijakan Washington. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown bertekad mengusulkan paket penggerak ekonomi kepada para peserta dalam KTT G-20 di London. Sejumlah media massa Inggris menyatakan, dalam KTT London kali ini akan diusulkan dana sebesar dua trilyun dolar untuk meningkatkan laju ekonomi negara peserta sebesar dua persen serta guna membuka 19 juta lapangan kerja.

Namun penolakan Topolanek dan kritikan Kanselir Jerman, Angela Merkel terhadap program penggerak ekonomi model AS menimbulkan keraguan diterimanya usulan Inggris oleh poserta KTT. Rupanya Inggris dan AS sudah menyiapkan langkah mundur jika usulan mereka tidak mendapat respon dari peserta. Kantor perdana menteri Inggris menyatakan, usulan penyuntikan dana sebesar ratusan milyar dolar ke pasar finansial akan dihapus dari agenda KTT. Gedung Putih sendiri untuk mencegah kegagalan KTT London menarik kembali kebijakannya.

Sementara itu, Eropa menilai kebijakan ekonomi AS tidak mencakup upaya untuk memerangi pemicu krisis dan hanya lebih condong mengobati dampak krisis. Eropa tidak meniru AS yang menyuntikkan dana ke pasar finansial dan perusahaan raksasa untuk keluar dari krisis, namun mementingkan upaya untuk menyusun sistem finansial baru di dunia. Ide ini sepertinya akan menggeser peran AS di lembaga finansial dunia dan mendongkrak peran Eropa serta memunculkan kekuatan ekonomi baru di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar