Selasa, 24 Maret 2009

Tahanan Hamas Dilarang Dikunjungi

Lusinan aktifis penuntut pembebasan tentara Zionis yang ditahan (Gilad Shalaid) berdemo di depan penjara Hasharon pada hari MInggu menuntut untuk tahanan Hamas diturunkan tarap santunan hidupnya sehingga sama dengan Shalid. Para pendemo dengan sengaja menutup jalan masuk ke penjara sehingga para pengunjung tawanan tidak dapat menjenguk saudara dan kekasihnya yang ada didalam penjara itu.
Pada hari Selasa pagi, MK Yariv Levin (Likud) akan mengajukan tuntutan kepada pemerintah untuk menurunkan tahap santunan semua tahanan yang ada di penjara Zionis selama Shalid, atau orang Zionis manapun, yang ada dalam "kondisi tidak manusiawi"

Pada waktu yang sama, satu tahanan Hamas,Yihye Sanwar, mengajukan kepada organisasinya untuk tidak mengindahkan tuntutan Zionis itu dan menuntut agar semua tahanan dibebaskan sebagai ganti Shalid.

Dalam temuwicara dengan Koran Ashraq Alawsat keluaran London pada hari Selasa, Sanwar menyerukan kepada semua keluarga Palestina untuk sabar dan memberikan kesempatan kepada Hamas untuk menjalankan nego hingga tercapai tujuan tuntutannya.
Pada hari Minggu, dari sumber Palestina yang mengaris bawahi siaran Rasio Zionis yang megatakan bahwa Petugas Penjara Zionis memberikan peluang bagi tokoh Hamas untuk hadir dalam pertemuan yang membahas permasalahan Shalid.

Minggu lalu, PM Zionis Ehud Olmert membentuk Komite Kementrian Khusus guna Menguji Kondisi Tahaman Hamas sehingga dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada Hamas untuk membebaskan Shalid. Hal ini menunjukkan usaha melegalkan penurunan tarap hidup para tahanan Hamas di penjara Zionis.

Komite ini yang terbentuk dari sub komite dari perwakilanL Mahkamah Agung, Pelayanan Penjara Zionis, IDF dan Shin Beth (Badan Intelejen Zionis), yang berpendapat bahwa tahanan Hamas dan Jihad Islam memiliki keistemawaan dalam penjara.
Berdasarkan ketetapan dari Kementrian Kehakiman, sub komite perlu menurunkan jumlah uang yang dialokasikan untuk para tahanan bagi keperluan pribadi mereka, mengurangi hak untuk melihat TV dan mendengarkan Radio, membatasi hak untuk melanjutkan sekolah hingga mendapat ijazah sekolah menengah atas, atau menamatkan unversitas, juga mengurangi hak hubungan fisik dengan pengunjung. Komite sudah harus menyelesaikan draf ini dalam minggu mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar