Selasa, 31 Maret 2009

Penekanan Amr Moussa Kepada Arab untuk Meneledani Iran

Sidang kolektif pemimpin negara-negara anggota Liga Arab dan Amerika Latin di Doha, Qatar, digelar di saat dunia Arab tengah menghadapi berbagai kendala. Pernyataan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa, pada pembukaan sidang tersebut menyinggung berbagai masalah mulai dari serangan Rezim Zionis Israel dan hingga pentingnya pengabaian seluruh perbedaan antarnegara-negara Arab. Moussa juga menekankan sejumlah poin penting lain yang dalam analisa akar berbagai kendala di negara-negara Arab dinilai sangat penting. Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal Liga Arab ini menyatakan, juga menekankan pentingnya perkembangan dan pembangunan riil di negara-negara Arab, juga pemanfaatan ilmu-ilmu baru guna mendukung kemajuan teknologi bangsa-bangsa Arab di dunia.

Dalam hal ini, Amr Moussa menyinggung berbagai kemajuan dan memuji perkembangan ilmiah dan teknologi yang telah dicapai Republik Islam Iran serta meminta negara-negara Arab untuk mencontoh program nuklir sipil Iran. Ia juga mengkritik berlanjutnya klaim infaktual yang bertujuan untuk mengesankan bahwa program nuklir Iran mengacu pada tujuan non-sipil. Tidak hanya itu, Amr Moussa juga menuntut pemusnahan senjata pembunuh massal.

Menjelang pelaksanaan sidang di Doha, dalam wawancaranya dengan Koran As-Sharqul Awsath, Amr Moussa menepis klaim kekhawatiran berkaitan dengan program nuklir Iran seraya mengatakan, "Yang harus dikhawatirkan adalah program nuklir Israel, bukan Iran". Pernyataan Amr Moussa yang mendapat reaksi luas dari berbagai media massa ini pada hakikatnya merefleksikan apa yang sebelumnya telah ditekankan oleh banyak tokoh politik internasional.

Pada hakikatnya, dunia Islam saat ini lebih memerlukan persatuan dan kekompakan serta mencapai kemufakatan dalam menghadapi berbagai ancaman yang sebenarnya. Menurut para pengamat, sikap realistis dan analisa transparan tanpa terpengaruh tendensi pihak asing serta tidak terpancing provokasi Barat untuk menciptakan jurang dalam hubungan negara-negara Arab dengan Iran.

Amerika Serikat telah berupaya selama bertahun-tahun mengesankan program nuklir Iran mengacu pada tujuan militer. Selain itu AS juga tak henti berupaya meremehkan keberhasilan Republik Islam Iran di bidang nuklir. Posisi Iran sebagai negara yang maju dan berkembang serta pengakuan kekuatan adidaya bahwa Iran memiliki peran dan pengaruh yang besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional, membuktikan kegagalan politik detente dan provokatif AS. Ditambah lagi Iran selalu menggulirkan politik pro-aktif dan selalu berupaya meningkatkan hubungannya dengan berbagai negara. Republik Islam Iran berulangkali menekankan pentingnya stabilitas dan keamanan konstan di kawasan tanpa campur tangah pihak asing. Iran menilai bahwa perkembangan negara-negara di kawasan juga merupakan perkembangan bagi Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar