Selasa, 31 Maret 2009

Sistem Kapital Semakin Loyo




Mengingat kian dekatnya pertemuan G-20 di London mulai nampak pembentukan kubu di antara para peserta. Rusia melalui penasehat presiden bidang ekonomi melaporkan kesepakatan negaranya dengan Cina terkait upaya untuk membentuk mata uang global baru menggantikan dolar AS. Ia mengatakan, Cina dan Rusia mendukung mata uang global dan kini keduanya tengah melakukan pembicaraan serius terkait hal ini. Presiden Rusia, Dmitry Medvedev sebelumnya juga menyatakan akan membicarakan hal ini dengan sejawatnya dari Cina, Hu Jintao.

Kekuatan-kekuatan ekonomi baru dunia seperti Cina, India, Brazil dan Rusia dalam pertemuan G-20 kali ini membentuk kubu tersendiri untuk menghadapi negara kapitalis Barat. Kubu ini menilai krisis ekonomi global saat ini dipicu oleh sistem kapital Barat dan mereka juga menuntut perubahan mendasar dalam sistem finansial dunia. Ide mata uang global untuk mengganti dolar AS menjadi isu penting yang beredar di pertemuan London. Kubu kekuatan ekonomi baru dunia menyebut kejayaan ekonomi AS kini telah usai, oleh karena itu diperlukan perbaikan struktur lembaga finansial dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Peta kekuatan ekonomi negara-negara dunia pasca krisis finansial global mengalami perubahan besar.

Kekuatan ekonomi baru dunia yang hingga kini masih mengikuti sistem kapital Barat, namun setelah krisis timbul mereka mulai memikirkan untuk membentuk perimbangan ekonomi dengan AS. Tak diragukan lagi bahwa negara industri dunia sudah tidak lagi mengabaikan kekuatan baru ini. Negara-negara ini memiliki transaksi dan cadangan devis cukup besar. Devisa Cina saat ini mencapai satu trilyun dolar. Oleh karena itu pernyataan penasehat Medvedev bidang ekonomi yang menyebutkan upaya bersama Moskow-Beijing untuk membentuk mata uang global menggantikan dolar AS patut untuk dikaji.

Dengan menilik kekuatan cadangan devisa yang dimiliki Cina sebesar satu trilyun dolar, maka diprediksikan Beijing akan mampu mengakhiri masa kejayaan dolar AS. Namun kedekatan hubungan Cina dengan AS akan menghalangi terjadinya fenomena ini bahwa Beijing akan secepatnya melakukan perubahan valuta dunia. Seperti yang dinyatakan Ketua IMF, Dominique Strauss, dewasa ini kekuatan ekonomi baru dunia sudah memulai gerakannya untuk mencari alternatif kokoh bagi sistem finansial dan ekonomi dunia. Menurutnya pertemuan G-20 menandai upaya mereka ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar