Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan, tindak kejahatan dalam peristiwa bersejarah Gaza oleh Rezim Zionis membuktikan bahwa watak buas dan beringas para pejabat tinggi Israel tidak berbeda dengan yang terjadi pada masa-masa awal pembentukan Rezim Zionis. Ayatullah Khamenei hari ini 4/3 dalam Konferensi Internasional Palestina Manifestasi Perjuangan, Gaza Korban Kejahatan, di Tehran mengatakan, terjadi berbagai peristiwa penting dan determinan yang memperjelas masa depan Palestina dan tgas kita terhadap masalah yang selalu menjadi masalah utama dunia Islam. Beliau megnatakan bahwa termasuk di antara peristiwa penting yang terjadi di sela pelaksanaan konferensi sebelumnya pada tanggal 15 sampai 17 Rabiul Awal 1427 hijriah hingga saat ini adalah kelalahan dahsyat militer dan politik Israel di hadapan muqawama Islam pada perang selama 33 hari di Lebanon tahun 1427, serta kegagalan tragis Rezim Zionis Israel dalam aksi brutal mereka terhadap warga dan pemerintah legal Palestina dalam perang selama 22 hari di Gaza.
Rahbar menambahkan, Rezim Zionis Israel yang selama beberapa dekade lalu selalu melengkapi dan memperbaharui persenjataannya serta mendapat dukungan politik dan militer dari Amerika Serikatm dan tampil tak terkalahkan di kawasan, kini terbukti tidak berdaya di hadapan kelompok perlawanan yang mengandalkan keimanan mereka terlebih dahulu sebelum menggunakan senjata. Kekalahan itu terjadi meski sebelumnya, Rezim Zionis Israel telah berulangkali menggelar manuver militer dan bahkan didukung dengan informasi dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Menyusul hal ini, Rezim Zionis Israel telah membuktikan ketidakmampuannya untuk menghadapi gelombang kebangkitan Islam.
Rahbar menjelaskan bahwa pembantaian luas warga, perusakan rumah warga, pembunuhan anak kecil dan balita, pengeboman terhadap masjid dan sekolah, penggunaan bom fosfor dan sejumlah persenjataan terlarang lainnya, penutupan jalur penyaluran bantuan pangan, obat-obatan, dan bahan bakar, serta keperluan sehari-hari lainnya selama hampir dua tahun, membuktikan bahwa kejahatan tragis seperti yang terjadi di Deir Yaasin, Sabra, dan Shatila oleh para pejabat Zionis pada masa lalu, pun tetap melekat di benak politisi Israel saat ini.
Dengan berbagai upaya ini, Rezim Zionis dan para pendukungnya bahkan tidak mampu menyelesaikan masalah sepele yang dihadapi Tel Aviv yaitu berkaitan dengan legalitas eksistensinya di mata dunia internasional. Bahkan masalah tersebut semakin memburuk bersamaan dengan berlalunya masa. Hal ini dapat dibuktikan dengan reaksi keras negara-negara Barat yang mudah terpantik dengan pertanyaan sederhana soal kebenaran peristiwa Holocaust yang dijadikan alasan bagi Israel untuk menduduki Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar