Dr. Yusuf Qardhawi, Ketua Yayasan al Quds Internasional, menyampaikan seruan segera kepada para pemimpin umat baik Arab maupun dunia Islam mengenai rencana penjajah Zionis Israel di al Quds. Zionis Israel pada 21 Februari 2009 lalu membongkar 88 properti di kampung Bustan di Silwan, sisi selatan masjid al Aqsha, dan relokasi (pengusiran) 1500 warga kampung tersebut.
Qardhawi menjelaskan bahwa bahaya yang mengancam al Quds hari ini adalah tahap paling berbahaya dari permusuhan dan yahudisasi yang dilakukan Zionis Israel sejak pendudukan al Quds secara total pada tahun 1967. Dia memperingatkan tentang proyek penjajah Zionis Israel mengenai pendirian kota suci Yahudi yang berdampingan dengan kota lama di al Quds, sebagai upaya untuk mengosongkan al Quds dari penduduk aslinya dan mengukuhkan eksistensi Yahudi di atas tanah Palestina di atas puing-puing reruntuhan situs-situs Islam dan Kristen.
lebih lanjut Qardhawi menegaskan perlunya pemimpin umat menanggung tanggung jawab mereka setelah penjajah Zionis Israel mengembangkan proyek yahudisasinya secara belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa apa yang terjadi di al Quds sekarang, khususnya di kampung Bustan, merupakan rangkaian paling berbahaya dari proyek Zionis Israel ini.
Dia menegaskan bahwa penjajah Zionis Israel tidak mungkin mundur dari rencana yahudisasinya kecuali merasa bahwa di sana ada harga sangat besar yang akan dia bayar. Juga adalah tekanan yang tidak mungkin ditanggung akan menimpanya. Dia mengingatkan bahwa menggetarkan penjajah untuk mengurungkan rencananya ini adalah perkara yang mungkin dilakukan melalui sarana politik, diplomasi dan hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar