Minggu, 01 Maret 2009

Ulama Islam Kutuk Pembantaian Peziarah Masjid Nabawi

Menyusul serangan pasukan keamanan Arab Saudi terhadap para peziarah Makam ‎Rasulullah saw dan kuburan Baqi di Madinah, maraji dan ulama Islam menyatakan ‎kecamannya. Sebagaimana dilansir televisi Al-Alam hari Jumat (27/02), Ayatullah Al-‎Udzma Abdul Karim Mosavi Ardebili menyebut kejadian di Madinah itu sangat tidak ‎menguntungkan umat Islam dan meminta kepada para mufti Arab Saudi agar ‎menghormati perasaan umat Islam yang lain. Sheikh Abdel-Amir Qabalan, Ketua ‎Majelis Tinggi Islam Syiah Lebanon meminta kepada Raja Abdullah agar mengambil ‎langkah mendukung orang-orang Syiah Arab Saudi dari aksi kekerasan seperti ini. ‎Ayatullah Al-Udzma Mohammad Taqi Modarresi meminta kepada para pejabat Arab ‎Saudi agar segera melakukan investigasi mengenai kejadian tersebut dan menindak ‎para pelakunya.‎
Sementara itu para santri Hijaz yang tengah menuntut ilmu di kota Qom, Iran ‎mengadakan acara yang dihadiri oleh para rohaniwan dan santri hauzah ilmiah Qom ‎dari berbagai negara. Mereka mengecam serangan pasukan Arab Saudi terhadap ‎para peziarah haram Nabi saw dan kuburan Baqi di Madinah dan meminta kepada ‎para pejabat Arab Saudi mengambil tindakan agar peristiwa seperti ini tidak terulang ‎lagi.‎

Sementara itu, pemimpin Gerakan Islam Reformis (Islah) oposisi pemerintah Arab Saudi Saad Al-‎Faqih mengatakan, para pejabat Arab Saudi tengah berusaha secara diam-diam ‎menghubungi para pemimpin Syiah Arab Saudi agar menenangkan suasana yang ‎tengah krisis di daerah Qatif dan sebagai imbalannya mereka akan memberikan ‎insentif.

Saad Al-Faqih Jumat malam (27/02) kepada televisi Al-Alam di London ‎menyatakan, sekalipun pemerintah Arab Saudi di daerah Qatif mengambil langkah ‎untuk memperketat keamanan di sana dengan menempatkan pasukan keamanan, ‎namun upaya sejumlah pejabat Arab Saudi sejak tiga hari lalu secara rahasia ‎menghubungi tokoh-tokoh Syiah daerah ini agar dapat menyatakan kesiapan mereka ‎memberikan insentif bila para pemimpin Syiah dapat menenangkan situasi.‎

Saad Al-Faqih memperkirakan para pejabat Arab Saudi di Qatif akan mengizinkan ‎orang-orang Syiah untuk melakukan berbagai acara keagamaan di sejumlah tempat ‎yang sebelum ini ditutup oleh lembaga Amar Makruf dan Nahi Mungkar. Saad menambahkan, para ‎pemimpin Syiah kini tengah berdialog dengan Raja Abdullah terkait masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar