Televisi Alalam melaporkan bahwa seorang wanita pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di tengah ratusan ribu kerumunan peziarah Karbala hari Kamis kemarin. Sejauh ini tidak kurang dari 120 peziarah Karbala yang gugur sebagai syahid akibat kekejian ini.
Aparat keamanan Karbala segera menyelidiki lapangan dan menegaskan bahwa pelaku bom bunuh diri adalah seorang wanita. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kebanyakan pelaku bom bunuh diri adalah dari kalangan wanita karena mereka bisa menyusup ke dalam kerumunan tanpa pemeriksaan ketat. Tatakrama dan sopan santun kepada kaum hawa ini rupanya memang sering dimanfaatkan oleh para teroris untuk menggunakan mereka sebagai pelaku bom bunuh diri.
Pekan lalu, aparat intelijen Irak berhasil menangkap induk semang teroris wanita di Irak yang berhubungan dengan kelompok al-Qaidah. Tapi, wanita-wanita yang direkrutnya belum sepenuhnya berhasil ditangkap.
Akibat kejadian ini, pengamanan semakin diperketat. Arapat keamanan menegaskan dilema yang mereka hadapi saat harus memeriksa kaum wanita, karena hampir semua menolak pemeriksaan bahkan yang dilakukan oleh sesame wanita.
Walaupun demikian, tragedi di atas sama sekali tidak menyurutkan minat jutaan peziarah Karbala untuk terus menuju pusara al-Husein dalam rangka memperingati 40 hari peristiwa pembantaian Asyura. Seorang peziarah wanita bernama Najmah Dahlawi menandaskan, “Kita sudah mengalami kejadian yang jauh lebih tragis daripada hari ini. Tapi, kecintaan dan kerinduan kita pada Abu Abdillah Husein (bin Ali bin Abi Thalib) tak mungkin surut akibat peristiwa-peristiwa seperti ini atau yang lebih besar daripada ini.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar