Minggu, 22 Februari 2009

Netanyahu-Lieberman 'kombinasi buruk' untuk AS

Daniel Kurtzer, mantan duta besar AS untuk Israel, mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa pemerintah yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu yang juga termasuk Yisrael Beiteinu ketua Avigdor Lieberman akan menjadi "kombinasi buruk untuk kepentingan Amerika."

" Even dengan kepemimpinan ditentukan Amerika ini akan jauh lebih sulit untuk sayap kanan untuk memajukan proses perdamaian," kata Kurtzer. "Bukan tidak mungkin, tetapi sangat sulit."

posisi resmi AS adalah melihat kedepan untuk "bekerja-sama dengan pemerintah," tetapi dari pesan saluran-belakang "pemerintahan Obama" yang telah menjelaskan keinginannya melihat persatuan pemerintah Likud-Kadima di Yerusalem dari pada sempitnya pandangan pemerintah sayap-kanan yang akan mungkin mengakibatkan bekunya pembicaraan perdamaian dengan Palestina.

Mantan duta itu menambahkan bahwa Pemerintahan Obama akan mendapatnya politik penuh resiko dengan merangkul pemerintahan yang menyertakan Lieberman, yang menyuara pandangan kontroversial tentang Arab.

"Akan muncul image bermasalah bagi pemerintahan Amerika yang mendukung pemerintahan dimana tercakup didalamnya para politikus yang rasis," ujar Kurtzer ketika tampil di Georgetown University. "Tetapi sistem Israel tidak merespon dengan baik atas persepsi dari pihak luar," ujarnya.

Kurtzer, yang berbicara pada sebuah event memeriksa perspektif AS tentang konflik di Gaza, yang mengatakan bahwa proses perdamaian tertahan selama lima minggu ketika Israel bersama-sama berusaha untuk memperbaiki kestabilan koalisi.

Dia menambahkan bahwa beberapa operasi Israel di Jalur Gaza telah diam-diam didukungan rejim Arab yang takut dari perkembangan pengaruh Iran.

" Kenyataan Israel sedang memperalat, menggunakan alat mayoritas Sunni di Timur Tengah untuk berusaha menekan [pengaruhi] Shia," ujar Kurtzer. "Terdapat kemarahan besar pada Hamas; berarti dari pemerintahan di Gaza. Untuk memastikan, ada pemisahan yang besar di dunia Arab antara penduduk Arab dan kalangan pemerintahan. Perang sekitar tiga minggu telah menunjukkan cukup banyak tekanan jalan (rakyat)terhadap personal politikus rejim (Arab). Tapi dari waktu ke waktu, akan lebih menarik jika melihat atas apa yang kita lihat tentang gambaran perilaku pemerintah Arab dalam dua minggu pertama peperangan itu. "

Sementara itu, dua profesor Massachusetts, Dennis Gaitsgory, seorang ahli matematika dari Harvard University, Profesor MIT Josh Tenenbaum; minggu ini meluncurkan petisi online yang berjudul "Tidak ada pemerintah dengan Lieberman," panggilan pada perdana menteri Israel untuk menghenti ajakan kepada pemimpin Yisrael Beiteinu.

Petisi yang ditujukan kepada para pemimpin Kadima dan Likud, dua golongan yang terbaik untuk sebuah membuat koalisi bersama.

Pada Petisi itu tertuliskan:" Sebagai teman Israel dan pendukung demokrasi, kami berkata:"Jangan lakukan itu!",
"Melalui posisi dan retorikanya, Lieberman mengancam masyarakat Israel dengan kegelapan dari penghinaan ras, demagoguery (manipulasi perasaan public untuk mendapatkan popularitas dan/atau kekuasan) dan ultra-nasionalisme.

"Kami menghargai hak warga negara Israel untuk memilih pemimpin politik mereka sendiri. Namun sebagai pendukung dari negara yang demokratis, kita tidak bisa tetap diam pada waktu ini sangat penting".[IM/R/Haaretz]

Ditulisan Natasha Mozgovaya, Haaretz koresponden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar