Kamis, 12 Februari 2009

Menanti Negeri Paman Sam Bangun dari Krisis Panjang

Setelah melalui perdebatan yang alot antar berbagai faksi, Senat AS akhirnya meratifikasi draft penyelamatan keuangan yang diusulkan Barack Obama. 61 Senator, termasuk tiga orang kubu Republik moderat meratifikasi draft tersebut. Berdasarkan hal ini, 838 milyar dolar AS dialokasikan untuk memulihkan ekonomi yang diterjang krisis.
Sebelumnya, DPR AS meratifikasi paket ekonomi sebesar 819 dolar AS. Tampaknya, DPR dan Senat harus mencapai kesepakatan bulat mengenai paket stimulus ekonomi. Karena ini, beberapa hari mendatang Kongres AS akan menggelar sidang untuk menentukan nasib paket penyelamatan ekonomi terbesar dalam sejarah AS. Namun anggota DPR menghendaki alokasi anggaran lebih besar untuk sektor pendidikan, pemerintah daerah dan negara bagian. Sedangkan para senator menekankan jaminan sumber keuangan untuk menebus potongan pajak. Dengan demikian sulit kiranya mencapai kesepakatan antara pertemuan kongres mengenai draft stimulus ekonomi.

Kini mulai muncul friksi kental antara berbagai partai politik AS guna menghadapi krisis ekonomi terburuk di negara ini. Sejumlah anggota Kongres mengkhawatirkan draft stimulus ekonomi menyebabkan dana pajak yang dikeluarkan warga AS akhirnya jatuh ke kantong banker dan investor rakus Wall Street.

Pada pemerintahan George W. Bush, ratifikasi paket 700 milyar dolar AS pada hakikatnya bertujuan untuk menebus kerugian bank dan lembaga-lembaga keuangan yang disebut-sebut sebagai pemicu krisis. Kebijakan tersebut dikritik kubu Demokrat. Sedangkan pemerintah Barack Obama berniat mengalokasikan paket suntikan dana terhadap sektor industri dan produksi dengan bertujuan untuk menciptakan peluang kerja. Namun dalam rangka menarik dukungan kubu kanan, pemerintah Obama terpaksa melanjutkan kebijakan potongan pajak.

Bersamaan dengan ratifikasi draft stimulus ekonomi di Senat, Menteri Ekonomi AS, Timothy Geithner melaporkan paket baru stimulus ekonomi yang disebutnya sebagai paket stabilitas keuangan. Berdasarkan hal ini, Geithner mengusulkan anggaran 500 milyar dolar untuk menebus tunggakan kredit bank dan 1 triliun lainnya guna mendorong bank mengucurkan kredit baru.

Bagaimanapun, penerapan paket raksasa tersebut merupakan intervensi terbesar pemerintah dalam sejarah ekonomi AS dan nilai paket penyelamatan ekonomi akan mencapai 3 triliun dolar AS. Diprediksi, defisit anggaran pemerintah AS di akhir tahun anggaran 2009, melebihi 7,5 persen produk domestik bruto (PDB) AS. Inilah angka terbesar pasca berakhirnya perang dunia kedua.

Meskipun terjadi ratifikasi repetitif mengenai ketentuan penyelamatan keuangan, namun hingga saat ini tidak ada prespektif yang jelas mengenai pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam.[islammuhammadi/mt/iribnews]

So... kita lihat apakah Negeri Paman Sam masih bisa berdiri tegak..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar