Rabu, 11 Februari 2009

Pilihan Warga Israel: Perang dan Perang!!!

Pilihan Warga Israel: Perang dan Perang!!!

hahaha

Kotak-kotak suara di Israel saat ini sedang menyimpan pesan perang. Itulah potret pemilu parlemen Israel kali ini. Naiknya suara Sayap Kanan, yakni Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dengan 27 kursi serta Partai Yesrail Beitenu pimpinan Avigdor Lieberman dengan 15 kursi, menandakan bahwa genderang perang sudah ditabuh di Tel Aviv.

Meski meraih 28 kursi, Partai Kadima yang ditengarai sebagai kanan-tengah tetap merosot dibanding pemilu sebelumnya. Koalisi Kadima dan Buruh pimpinan Ehud Barak yang hanya memperoleh 13 kursi belum bisa membentuk pemerintahan Israel.

Sejumlah pengamat Timur Tengah menengarai bahwa koalisi Netanyahu dan Liebermen adalah koalisi pemerintahan pro perang. Publik Israel tampaknya memutuskan untuk melanjutkan perang melawan Hamas yang sebelumnya mereka anggap belum menunjukkan hasil jelas.

Beberapa hari lalu, Pemimpin Likud Benyamin Netanyahu telah menyatakan visi politiknya yang ultraofensif, seolah membawa kembali semangat kaum zionis awal. Netanyahu bersumpah tidak akan bernegosiasi dalam soal Tepi Barat dan Gaza, menarik mundur pasukan dari wilayah pendudukan maupun mengurangi jumlah pemukiman.

Pada masa kekuasaannya, tahun 1999-2002, Netanyahu telah memperluas wilayah pemukiman Yahudi menjadi lebih dari 25 persen.

Dalam soal Hamas, dia menyatakan akan melumatkan habis gerakan perlawanan Hamas. Dan dia berjanji pasti dilakukan jika terpilih.

Terkait politik luar negerinya, Netanyahu juga memastikan tidak akan bernegosiasi dengan Suriah dalam soal Dataran Tinggi Golan. Dan yang terpenting, dia juga mengukuhkan sumpahnya untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk menghentikan pengayaan nuklir Iran.

Pemilu di Israel seolah mengabarkan kecemasan nasib rakyat Israel terkait pamor militer mereka yang terbukti kesulitan mencapai target-targetnya.

Sementara itu, Avigdor Lieberman yang digada-gada menjadi mitra Netanyahu dalam pemerintahan mendatang secara tegas menolak PLO atau otoritas Palestina. Baginya, Israel, termasuk Tepi Barat dan Gaza, adalah untuk warga Yahudi. Dan hal ini tampak dari nama partai yang dipilihnya, Yesraeil Beitune (Israel Rumah Kami).

Di sisi lain, Hamas menanggapi pemilu parlemen Israel itu dengan lebih dingin. Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan apapun hasilnya tidak akan lebih meringankan penderitaan orang Palestina. Mengetahui naiknya suara kaum garis keras di Israel, Barhoum bilang “Orang Israel telah memilih tokoh-tokoh paling gemar perang dan paling ekstrim dalam retorikanya”. Tasning/adilnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar