Senin, 16 Februari 2009

Cara Mudah Jadi Warga Negara Amerika Serikat

Sejak berakhirnya perang Vietnam, untuk kali pertama, Amerika Serikat (AS) merekrut serdadu militer dari orang-orang asing. Dalam sebuah programnya, militer AS mengumumkan akan memberikan kewarganegaraan kepada siapa saja yang bergabung dengan angkatan bersenjata AS, sekalipun yang bersangkutan belum memiliki ijin tinggal permanen di negara itu. Keputusan ini adalah yang pertama kali diambil oleh militer AS dalam 30 tahun terakhir. Tentunya, bukan tanpa alasan militer dan Departemen Pertahanan AS mengeluarkan ketentuan itu. Sebab semua tahu, tentara AS menghadapi masalah yang sangat serius di Irak dan Afganistan. Di dua negara itu, korban tewas di pihak AS terus bertambah.

Bagi banyak orang, menjadi warga negara AS adalah impian yang sangat indah. Tak heran jika berkas-berkas permintaan untuk sekedar mendapat ijin tinggal di sana memenuhi kantor-kantor terkait. Hal inilah yang lantas dimanfaatkan oleh Pentagon dengan mengiming-imingi orang-orang seperti ini untuk memperoleh ijin tinggal permanen bahkan kewarganegaraan tanpa perlu bersusah payah keluar masuk berbagai instansi yang dalam banyak kasus bahkan tidak membuahkan hasil. Pentagon menawarkan jalan pintas hanya dengan kesediaan pemohon untuk menjadi serdadu AS. Itu berarti orang yang bersangkutan harus siap dikirim ke Irak, Afganistan atau medan pertempuran yang lain, dan tentunya siap mati.

Bagi pemerintah AS khususnya Pentagon, laporan tentang lemahnya mental dan ambruknya semangat juang para serdadu negara itu adalah hal yang sangat memukul. Belum lama ini, Jenderal George Casey, komandan tertinggi angkatan bersenjata AS di Irak dalam sebuah pernyataannya mengingatkan bahwa berlanjutnya perang di Irak bisa menghancurkan angkatan darat AS. Untuk itulah, AS mencanangkan berbagai agenda untuk merekrut prajurit-prajurit baru dengan banyak iming-iming. Pentagon memprioritaskan perekrutan ini bagi mereka yang menguasai bahasa asing khususnya bahasa yang berhubungan dengan kawasan Timur Tengah.

Di dalam Amerika sendiri, kecenderungan untuk bergabung dengan militer sangat minim khususnya di kalangan anak muda. Padahal, iming-iming yang ditawarkan oleh Pentagon sebenarnya cukup menggiurkan seperti gaji besar dan tunjangan pensiun untuk menjamin kehidupan di masa tua. Namun semua itu tak berhasil menarik minat kebanyakan warga AS untuk masuk jajaran militer. Pentagon semakin dibuat pusing oleh banyaknya prajurit AS yang lari dari Irak dan Afganistan, belum lagi laporan tentang angka tentara yang memilih keluar dari militer lewat jalur pintas, bunuh diri. Laporan bunuh diri di tengah tentara AS pada bulan Januari lalu memang sangat mencengangkan karena melampaui angka mereka yang tewas di medan perang.

Program merekrut tentara dari warga asing yang telah dicanangkan oleh Pentagon dipandang oleh para pengamat sebagai upaya Washington untuk melepas diri dari kesulitan yang ada. Apalagi, gerakan massa yang mendesak Gedung Putih mengakhiri perang di Irak dan Afganistan semakin tinggi. Agaknya Pentagon mengira cara ini dapat meminimalisasi tekanan dalam negeri soal banyaknya tentara AS yang tewas di Irak dan Afganistan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar