Minggu, 22 Februari 2009

Pejabat Keamanan AS Pastikan Nuklir Iran Bukan Bertujuan Militer


2-03_iran_gs

Mantan pejabat keamanan nasional AS mengatakan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) tak menemukan “bukti yang dapat dipercaya” mengenai program senjata nuklir di Iran.

Gary Sick, dari University of Columbia, mengatakan Jumat bahwa menurut keterangan intelijen AS, Iran menghentikan “percobaannya dalam program senjata nuklir pada 2003, setelah Saddam Hussein dikalahkan dan ancaman Irak terhadap Iran terhapus”.

Mohamed ElBaradei, Direktur Jenderal IAEA, menyerahkan kepada anggota Dewan Gubernur lembaga PBB itu laporan paling akhirnya mengenai program nuklir Iran.

Dalam laporan tersebut, ia mengatakan, program nuklir Iran tak dialihkan ke tujuan militer dan lembaga itu terus mengabsahkan sifat non-militer dalam program nuklir Iran.

Sick mengatakan instalasi nuklir Iran termasuk mesin sentrifugalnya berada di bawah pemeriksaan dan pengawasan rutin IAEA.

“Hari ini, setelah lebih dari dua dasawarsa, Iran memiliki satu pembangkit listrik tenaga nuklir yang masih belum berfungsi dan program pengayaan uranium yang melibatkan sebanyak 5.000 sentrifugal berkapasitas rendah di bawah pemeriksaan dan pemantauan rutin oleh Badan Tenaga Atom Internasional,” kata Sick.

Sick, yang merujuk kepada tujuan damai Iran dalam memiliki program nuklir, mengatakan Teheran terus mengumumkan, “Negara itu tak bermaksud membuat senjata nuklir dan senjata semacam itu adalah anti-Islam.”

Sick menyatakan IAEA, meskipun mencurigai tujuan akhir Iran, tak menemukan bukti yang dapat dipercaya mengenai program senjata nuklir di Iran.

Teheran berkeras program nuklirnya hanya bertujuan damai tapi Barat menuduh negeri tersebut menghasilkan uranium yang diperkaya buat tujuan militer.

Selama beberapa kali, IAEA telah menyatakan bahwa kegiatan nuklir Iran tidak ditujukan bagi penerapan militer.

Media Inggris melaporkan Jumat bahwa Iran telah memperlambat angka kemampuan pengayaannya. Mereka juga mengutip keterangan beberapa pejabat PBB yang mengatakan negeri tersebut telah menimbun lebih dari 1.000 kilogram uranium hasil pengayaan rendah meskipun Teheran memiliki lebih sedikit pengoperasian sentrifugal sejak November lalu.

Awal pekan lalu, Sick mengatakan kepada sejumlah ahli di London bahwa pendekatan Barat terhadap program nuklir Iran dalam beberapa dasawarsa belakangan telah tersesat dan tidak efektif.(antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar