Jumat, 27 Februari 2009

Hizbullah Hijaz: Kebisuan Telah Berakhir, Kini Tiba Masanya Menuntut Hak

Hizbullah Hijaz mengeluarkan pernyataan keras mengecam penistaan terhadap kehormatan Masjid Nabawi, Kuburan Baqi dan aksi penyerangan terhadap orang-orang Syiah Arab Saudi, khususnya para peziarah wanita oleh polisi syariat Arab Saudi. Hizbullah Hijaz juga menyebut pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas efek dari aksi kekerasan ini.

Sebagaimana dilansir Kantor Berita Fars mengutip televisi Al-Alam menyebutkan, pemerintah Arab Saudi selama lima hari berturut-turut menistakan kehormatan Masjid Nabawi, kuburan Baqi dan penumpasan terang-terangan maupun tersembunyi terhadap orang-orang Syiah Arab Saudi, khususnya para peziarah yang berasal dari daerah timur Arab Saudi yang ke Masjid Nabawi untuk ikut dalam peringatan wafatnya Rasulullah saw.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa langkah bengis petugas keamanan Arab Saudi dilakukan sedemikian rupa sampai melanggar hak wanita peziarah dengan memfilmkan, memukul dan mencederai mereka. Bahkan anak-anak dan orang lanjut usia ikut menjadi korban. Pasukan polisi syariat Arab Saudi mengejar-ngejar para pemuda Syiah di halaman Masjid Nabawi dan kuburan Baqi dengan membawa pisau dan melukai mereka.

Seraya mengisyaratkan cederanya Sheikh Jawad Al-Khidri Hizbullah Hijaz menyebutkan tembakan petugas polisi Amar Makruf dan Nahi Mungkar (syariat) Arab Saudi kepada para peziarah, Zaki Abdullah dan beberapa orang lainnya syahid, sementara sejumlah orang lainnya sampai saat ini tidak diketahui nasibnya. Karena jasad syuhada tidak dikembalikan ke keluarga mereka.

Hizbullah Hijaz menilai pemerintah Arab Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas darah peziarah dan menegaskan, “Kami adalah keturunan pemberani bangsa Arab Saudi dan kami katakan bahwa jangan takut dengan aksi brutal pemerintah Arab Saudi dan terus lanjutkan upaya kalian menuntut hak kalian di samping Masjid Nabawi dan keluarganya yang suci dan bahkan di tempat tinggal kalian.”

Hizbullah Hijaz menambahkan, “Masa bungkam telah berakhir dan kini tiba masanya menuntut janji dan hak. Kami di tanah air wahyu dan risalah akan mencontoh saudara-saudara Palestina di Gaza, saudara-saudara Lebanon dan juga saudara-saudara Bahrain yang hidup dalam kondisi yang sama.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar