Jumat, 27 Februari 2009

Hari Berdarah Syiah Saat Peringati Wafatnya Rasulullah di Madinah

Kehadiran orang-orang Syiah Arab Saudi di kota Madinah untuk memperingati wafatnya Rasulullah saw dan syahadah Imam Hasan as mendapat serangan dari polisi syariat Arab Saudi. Hari itu berubah menjadi hari berdarah bagi Syiah Arab Saudi, sekaligus menjadi lembaran baru dalam sejarah aksi kekerasan pemerintah Arab saudi terhadap orang-orang Syiah Arab Saudi.

Berbagai sumber menyebut serangan polisi syariat Arab Saudi terhadap para peziarah Rasulullah saw dan kuburan Baqi menewaskan Zaki Abdullah Al-Hassani, pemuda berusia 19 tahun setelah sebelumnya cedera akibat bersarangnya sebuah peluru di dadanya. Ia tewas di rumah sakit Raja Fahd. Orang-orang Syiah Arab Saudi menyatakan bahwa jasad Zaki Al-Hassani sampai saat ini belum dikembalikan ke keluarganya.

Televisi BBC seksi Arab mengabarkan tewasnya tiga orang peziarah Syiah yang berasal dari daerah Qathif akibat serangan polisi syariat. Sementara puluhan korban lainnya dalam kondisi kritis, salah satunya adalah Allamah Sheikh Jawad Al-Khidri, ulama Syiah Arab Saudi.

Pasukan pemerintah Arab Saudi juga memukul para peziarah dengan pentungan bahkan dengan benda-benda tajam sehingga cedera. Mereka menyerang seorang anak muda dan melukai kedua matanya. Sejumlah polisi di kota Qashim menyerang iring-iringan bus pengangkut peziarah Syiah yang kembali dari kota Madinah yang mengakibatkan sejumlah peziarah terluka.

Pasukan pemerintah Arab Saudi juga menumpas aksi unjuk rasa damai ratusann orang Syiah di daerah Al-Awwamiyah, timur Arab Sauri yang turun ke jalan bukti solidaritas mereka atas kejadian yang menimpa saudara-saudara mereka di Madinah.

Selain itu, Kantor berita Fars melaporkan, berbarengan dengan pengumuman serangan terhadap orang-orang Syiah di Madinah Selasa malam (23/02), pasukan anti huru hara Arab Saudi mengepung Masjid Nabawi dan Baqi lalu mulai memukul dan menyerang para peziarah. Para saksi mata menyebut pasukan keamanan dan polisi terus berdatangan sejak hari Selasa. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta dari pasukan keamanan negara ini segera memulangkan para peziarah Syiah yang bukan berasal dari Madinah ke daerahnya masing-masing. Hotel-hotel Madinah juga diperintahkan untuk memaksa para peziarah Syiah agar segera meninggalkan Madina, sekalipun masa tinggalnya belum habis.

Menyusul aksi pemerintah ini, Sheikh Muhammad Ali Al-Amri, pemimpin Syiah Arab Saudi Madinah meminta kepada pasukan keamanan kota ini untuk segera mengembalikan orang-orang Syiah yang telah diasingkan ke Madinah agar kondisi aman kembali.

Serangan berdarah polisi syariat Arab Saudi terhadap para peziarah Syiah dimulai saat para petugas Arab Saudi di malam wafatnya Rasulullah saw tanpa alasan khusus dan dengan memanfaatkan pengeras suara meminta kepada para peziarah Masjid Nabawi segera meninggalkan daerah ini. Langkah mereka itu dilakukan dengan mencaci-maki para wanita peziarah dan memukul mereka. Para peziarah langsung meneriakkan “Allahu Akbar” dan “Haihata Minna Al-Dzillah” menjawab sikap bengis polisi syariat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar