Secara pribadi, saya perlu menggaris bawahi pandangan Dr Norman Finkelstein, ibu penafsiran Holocaust:"Yahudi atau siapapun tidak boleh memonopoli Holocaust".
Dalam kitab suci Yahudi mengisahkan tentang holocaust yang terjadi dibawah pemerintahan Romawi. Dalam kitab suci Tsalmut (Gittin 57b):" Empat juta orang Yahudi dibunuh orang Romawi di kota Bethar. Sementara di Gitting 58a menyatakan bahwa enam belas juta anak anak dihapuskan dari daftar dan dibakar hidup hidup oleh orang Romawi. Dibuku Yahudi Elther menuliskan tentang latar belakang perayaan hari raya Purim, yang pada dasarnya menceritakan tentang pembantaian 75.000 orang non-Yahudi oleh Raja Ahasueros (Xerxes) atas nasehat Ratu Yahudinya Elther dan Perdana Menteri Yahudinya Mordecai.
Diantara abad ke XV-XVII, penduduk Eropa telah membunuh sekitar 100-180 juta penduduk asli Amerika (Indian kulit merah), kemudian orang Eropa membunuh sekitar 80 juta orang Afrika dibawah nama Perdagangan Budah Hitam.
Pada tahun 1492, tentara Salib telah mengusai Negara Islam di Spanyol, Granada kemudian membantai 3-5 juta Muslimin dan 172 ribu Yahudi dalam tragedy itu.
Antara 1891-1911, sekitar 10 juta orang Afrika hilang dalam terjadi pembantaian yang dilakukan oleh orang Eropa ketika mereka melakukan pemburuan gading di Kongo dan juga ladang karet.
Phillipe Delmas menulis dalam “The Rosy Future of War”: "Orang Eropa juga, yang sekarang menjadi terompet Pacifism (penentang perang dan kekerasan) yang telah membangun diatas reruntuhan perang sebagai fundamennya. PD II yang baru
saja terjadi, telah mengorbankan sekitar 100 juta termasuk 60 juta penduduk sipil. Revolusi Perancis dan Cina telah mengorbankan sekitar 50 juta orang, sekalipun sebagian dari ahli sejarah mengatakan korban yang jatuh mencapai 100 juta orang. Dalam 147 peperangan kecil setelah 1945, telah membunuh sekitar 30 juta jiwa yang 75% dari padanya penduduk sipil".
Kemunafikan Barat dengan pengumpulan pajak telah membiayai pembuatan museum demi mengangkat penderitaan Yahudi dibawah rejim Nazi – Profesor Norman Finkelstein mengatakan:"Imaginasi gaung tuduhan kemunafikan disini: kalau Jerman membangun museum di Berlin untuk mengenang bukan Nazi, tapi atas perbudakan Amerika dan pembantaian penduduk asli benua Amerika (Indian kulit merah).
Menurut kolumnis Canada, Eric Margolis (9 Mei 2005), Stalin (Yahudi) bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari 30 juta orang Muslimin dan Kristen diantara 1941-1953, sementara Hitler bertanggung jawab membunuh 12 juta orang Gipsi, Kristen dan Yahudi.
Sepanjang PD II- Kolonial Inggris menciptakan wabah kelaparan di Benggali yang mengorbankan 4 juta orang Banggali Islam dan Hindu.
Diantara 1932-1933, Stalin dengan kelompok Komunisnya telah membunuh 9 juta orang Ukraina Krinten: lelaki, wanita, anak anak dan petani.
Setelah pemisahan India di Agustus 1947, sekitar 10 juta Muslimin: lelaki, wanita dan anak anak dibunuh dan lebih dari 15 ribu wanita dicabuli ekstimis Hindu Sikh.
Dalam Perang Teluk (Gulf War) 1991, lebih dari 2 juta penduduk sipil Iraq telah dibunuh oleh tentara Amerika melalui penjajahan dan berbagai sangsi untuk kepentingan Israel.
1998 perang Kongo, mengorbankan 4.5 juta orang.
Ketika holocaust yang menimpa non-Yahudi diusahakan untuk dihapuskan dari buku sejarah –dengan perbandingan jumlah Yahudi yang dibunuh Nazi – telah dinyatakan sebagai kejahatan di Jerman, Prancis, Australia dan rejim Zionis. Sebagai satu kenyataan, bahwa Zionis dan sekutunya telah menggunakan Holocaust sebagai alasan politik untuk memusuhi orang Palestina.
Holocaust Gaza telah diprediksikan pada Maret 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar