Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyatakan bahwa perang di Gaza belum selesai dan kini tengah berlangsung perang politik, propaganda dan urat syaraf yang terus berlanjut. Rahbar, dalam pertemuan Ahad (1/2) dengan Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Meshal menyeru muqawama Islam agar menjaga kewaspadaan. Ayatullah Ali Khamenei menyatakan muqawama Islam harus waspada terhadap segala situasi yang mungkin terjadi, bahkan harus siaga menghadapi meletusnya kembali perang. Dalam pertemuan ini, Khaled Meshal menyampaikan laporan lengkap mengenai perang 22 hari di Jalur Gaza dan kemenangan muqawama Islam serta tranformasi politik yang berkaitan dengan perang tersebut.
Kini, perang di Gaza berakhir untuk sementara waktu dengan kekalahan di pihak tentara Rezim Zionis Israel. Dalam perang tersebut, Tel Aviv bertujuan melenyapkan Hamas dan menghancurkan pertahanan muqawama Palestina. Namun, rezim ini tidak meraih satu pun tujuannya dan terpaksa mengumumkan gencatan senjata sepihak. Sejatinya, muqawama Hamas dan pengorbanan rakyat tertindas Palestina berhasil mengalahkan tentara Rezim Zionis Israel yang dilengkapi persenjataan canggih.
Tentara rezim Zionis yang telah kalah secara memalukan ini, tidak lain adalah pasukan militer yang telah mengalahkan tentara tiga negara Arab dalam perang enam hari dan menduduki sebagian besar kawasan Mesir, Yordania dan Suriah. Setelah tentara Zionis kalah telak dalam perang di Gaza, kini Tel Aviv berupaya menebusnya dengan menyulut perang politik, propaganda dan urat syaraf. Tampaknya, penegasan Rahbar bahwa perang Gaza belum selesai berangkat dari realitas tersebut.
Para pejabat teras rezim agresor Israel, sekutu Baratnya dan sejumlah pemimpin negara-negara Arab berupaya mencitrakan bahwa Hamaslah biang kerok dimulainya perang 22 hari di Jalur Gaza agar rakyat Palestina menjauh dari pemerintah de jure Palestina, Hamas. Namun, konspirasi segitiga Zionis, Barat dan sejumlah negara Arab tidak akan pernah mencapai sasaran. Karena, anak-anak, wanita dan warga sipil Gaza lainnya merasakan kebenaran sejati dengan kulit, daging dan darah mereka sendiri; rezim Zionis dengan persenjataan AS telah menjadikan Gaza sebagai tempat pembantaian bangsa Palestina.
Memori sejarah bangsa Pelestina selamanya tidak akan pernah melupakan kejahatan rezim Zionis Israel. Meskipun pemerintah Barat dan sejumlah negara Arab mendukung Zionis dalam tragedi Gaza, namun publik internasional dan mayoritas politisi dunia mengecam kebrutalan Isarel di Jalur Gaza dan mendesak penghentian tekanan terhadap pemerintah de Jure Palestina, Hamas.
Republik Islam Iran sebagai poros kebangkitan Islam di dunia, menyebut dukungan terhadap rakyat Gaza dan muqawama Islam Palestina sebagai kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Sebagaimana ditegaskan Rahbar dalam pertemuan dengan Khaled Meshal bahwa Iran Islami senantiasa mendampingi bangsa Palestina. Iran tidak akan pernah meninggalkan dukungannya terhadap rekontruksi Gaza. Rahbar juga mendesak digelarnya pengadilan internasional untuk mengadili dan menghukum para pemimpin Rezim Zionis Israel yang telah membunuh serta melukai bangsa Palestina dan memporak-perandakan Jalur Gaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar